Scroll Down
Swipe Up

Our Blog

Memahami Tentang Apa Itu Desain Interior: Pengertian, Sejarah, Tujuan, Dan Ruang Lingkup

Secara singkat, desain interior adalah salah satu cabang dari bidang keilmuan seni rupa yang berfokus pada perancangan ruangan dan berbagai elemen-elemennya di dalam suatu bangunan. Namun, tak sedikit orang yang masih bingung dan menyamakan desain interior dengan dekorasi interior. Padahal memilih dan mencocokkan dekorasi hanyalah bagian kecil dari bidang keilmuan desain interior. Agar tidak salah lagi mengartikan dan apa saja yang dilakukan pada bidang studi ini, mari simak ulasannya berikut ini. Pengertian Desain Interior Desain interior adalah sebuah proses penyusunan dan penciptaan elemen atau unsur interior hingga menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan antara satu elemen dengan elemen yang lainnya. Tujuannya agar tercapai aspek estetis, kenyamanan, dan keamanan pada ruangan di suatu bangunan. Pengertian dari desain interior tersebut atas diperkuat oleh pernyataan Suptandar (1995, hlm. 11) yang menyatakan bahwa desain interior adalah ilmu atau cara pengaturan ruangan agar persyaratan untuk mendapatkan kepuasan, keamanan, dan kenyamanan pada kebutuhan fisik maupun spiritual bagi pemakainya dapat terpenuhi tanpa mengabaikan faktor estetikanya. Pengertian Desain Interior Berdasarkan Makna Kata Jika makna leksikal atau kata dari definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, tentunya desain interior terdiri dari dua kata, yaitu “desain” dan “interior”. Dalam KBBI desain memiliki arti “kerangka bentuk; rancangan”, jadi desain adalah kegiatan merancang suatu rancangan. Sedangkan Interior sendiri dalam KBBI berarti bagian dalam gedung (ruang dan sebagainya) atau tatanan perabot (hiasan dan sebagainya) di dalam ruang dalam gedung dan lain sebagainya. Jadi berdasarkan makna katanya, dapat disimpulkan jika desain interior adalah perancangan bagian dalam gedung sebelum benar-benar akan dibuat, supaya bagian dalam gedung berfungsi dengan baik dan sekaligus memiliki tampilan yang menarik. Pengertian Desain Interior Menurut Para Ahli Agar pemahaman tentang desain interior semakin mendalam, ada baiknya untuk mengetahui pengertiannya dari para akademisi atau ahli yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa pendapat para akademisi atau ahli mengenai pengertian desain interior. 1. D.K. Ching D.K. Ching menjelaskan bahwa desain interior adalah proses merencanakan, merancang, dan menata ruang di sebuah bangunan agar dapat berfungsi memenuhi kebutuhan fasilitas atau sarana bernaung sekaligus berlindung bagi penghuninya. Ching juga menjelaskan bahwa desain interior merupakan proses untuk mewujudkan kondisi ruang yang memiliki fungsi untuk menentukan dan juga mengatur aktivitas, mengekspresikan ide, penampilan, tindakan, kepribadian, dan perasaan, serta memelihara aspirasi.  2. Alexander C Jika menurut Alexander C, yang dimaksud dengan desain interior adalah elemen atau komponen fisik yang pas pada sebuah struktur fisik.  3. Dodsworth Sedangkan menurut Dodsworth, desain interior memiliki tujuan untuk menjadikan manusia sebagai pengguna ruang mampu beraktivitas secara efektif dan merasa lebih nyaman di ruangan tersebut. Sejarah Dari Desain Interior Mirip seperti seni rupa, sejarah desain juga sangat bergantung pada peninggalan-peninggalan artefak yang berkaitan dengan desain interior. Hal ini juga berlaku untuk desain interior. Berdasarkan artefak yang ditemukan, dapat diketahui kalau setiap kebudayaan memiliki pola perkembangan desain interior yang berbeda. Setiap peradaban mengembangkan gaya furnitur dan dekorasi ruangang yang berbeda berdasarkan budaya dan ketersediaan material di wilayah geografis masing-masing. 1. Perkembangan Interior di Mesir, Yunani dan Romawi Kuno Salah satu peradaban tertua yang telah lama mempraktikkan desain interior adalah peradaban Mesir kuno. Oleh karena itu, kita dapat menelusuri perkembangan peradaban Mesir kuno dan mengetahui sejarah perkembangan desain interior. Banyak tradisi seni berasal dari Mesir karena orang Mesir kuno memiliki keahlian tinggi. Masyarakat Mesir mampu menciptakan berbagai artefak yang estetis, bahkan dengan peralatan yang cukup terbatas. Furnitur parket adalah penemuan berharga yang ditemukan oleh orang Mesir kuno. Penemuan ini masih digunakan sampai sekarang. Selain itu, Mesir adalah penenun yang andal dan pembuat furnitur utama, secara historis menggunakan sambungan struktural yang umum bahkan hingga hari ini. B.: Struktur pas, duri dan duri. (Aronson, 1965, hal. 312).  Selain Mesir, budaya kuno yang bisa menjadi pencetus desain interior adalah Yunani kuno, yang bangunan kunonya menekankan candi dan bangunan umum (common property) dengan fungsi religi. Selanjutnya, orang Romawi, kebalikan dari orang Yunani, terkenal dengan bangunan dan interior mereka yang lebih bermanfaat untuk kepentingan duniawi mereka. 2. Perkembangan Interior Dari Zaman Renaisans Perkembangan besar dalam sejarah desain interior juga dapat dilihat selama Renaissance Italia, ketika semua aktivitas artistik mencapai puncaknya. Perkembangan seni rupa selama periode ini terutama ditopang oleh kekayaan kaum bangsawan dan penguasa (Wealle, 1982, hlm. 215). Dalam penelitiannya tentang sejarah desain, Axel von Sardem (1987) menemukan bahwa pada akhir abad ke-16 di Italia terdapat istilah designo esterno, yang memiliki arti pekerjaan yang telah selesai. Diyakini bahwa sejarah desain interior dimulai sekitar waktu ini, karena desain interior dan dekorasi interior mulai memainkan peran khusus sekitar waktu ini. Elemen-elemen Penting Pada Penciptaan Desain Interior Untuk pemahaman lebih lanjut, mengetahui elemen atau unsur dasar yang membentuk interior adalah hal utama yang perlu diketahui. Mengetahui unsur pembentuk juga berarti mengetahui juga hal apa saja yang dapat dirancang dan diperhatikan untuk membuat desain interior yang baik. Karena desain interior adalah salah satu cabang dari ilmu seni rupa, maka elemen-elemennya serupa dari elemen seni rupa juga dapat ditemukan, seperti garis, titik, warna, tekstur, ruang, bidang, dan lain sebagainya. Namun desain interior memiliki elemen yang unik dan spesifik yang harus diperhatikan pada saat merancangnya. Beberapa elemen unik dari desain interior tersebut akan dijabarkan berikut ini. 1. Lantai Sebagai batas bagian bawah interior ruang dan terbentang secara mendatar atau horizontal, terdapat beragam treatment yang bisa diaplikasikan pada lantai. Beberapa di antaranya adalah jenis material, pengaplikasian bentuk, dan perbedaan tinggi pada lantai. 2. Dinding Dinding adalah unsur interior yang menjadi sekat pada ruang. Membentang vertikal, dinding biasanya menjadi bidang yang paling dominan dari sebuah ruang. Dinding bisa diaplikasikan dengan sejumlah material pembentuk, material finishing, pencahayaan, dan lain sebagainya. 3. Langit-Langit atau Ceiling  Menjadi pembatas pada bagian atas ruang, langit-langit atau ceiling secara umum tak terlalu diperhatikan oleh orang awam. Namun, melalui perancangan yang unik, ceiling ini dapat menciptakan efek yang jauh lebih baik. Modifikasi langit-langit bisa dilakukan melalui penggunaan jenis material, perbedaan ketinggian, serta varian bentuk.  4. Elemen Estetis Elemen estetis pada desain interior mengacu pada prinsip desain. Sebagai contoh, proporsi, keseimbangan, skala dan juga kesatuan ruang. Pemakaian benda seni dan bernilai estetis juga perlu dilakukan agar elemen ini dapat tercipta. 5. Elemen Bukaan Maksud dari elemen bukaan pada interior ruang ini adalah pintu, ventilasi, dan jendela. Melalui desain bukaan yang apik, sirkulasi udara pada ruang akan terjaga. Dengan begitu, ruangan menjadi lebih nyaman juga sehat untuk ditinggali.  6. Elemen Cahaya Elemen cahaya dapat diaplikasikan agar ambience ruang dapat terbentuk sesuai kebutuhan dan keinginan penghuninya. Tak harus terang, ruangan harus memiliki pencahayaan dengan intensitas yang cukup. Bila perlu, berikan opsi pengontrol cahaya agar ruangan mampu memberikan kebutuhan penerangan yang pas. Ruang Lingkup Profesi Desain Interior Tugas dan jangkauan dari pekerjaan desainer interior meliputi perancangan furnitur dan asesoris ruangan lainnya, bukan hanya memilih dan mencocokannya saja seperti dekorator interior. Berikut ini adalah beberapa ruang lingkup dari pekerjaan desain interior. 1. Merancang bentuk perabot furnitur dengan pertimbangan egonomi, fungsi, gaya, keawetan finishing, kestabilan struktural dalam penggunaan, memilih rel laci, engsel dan handel yang tepat, serta penentuan penggunaan bahan dan penempatan dalam ruang. 2. Menentukan tipe dan gaya jendela atau daun penutup lain yang tepat berdasarkan pengendalian cahaya dan sinar matahari , privasi, anti api, perlengkapan akustik dan sistem pengontrolnya. 3. Memilih bentuk dan metode yang tepat dalam penempatan benda seni atau dekorasi dan memastikan bahwa benda tersebut tidak akan jatuh atau melukai seseorang. 4. Memilih jenis pelapis dinding yang tepat berdasarkan aspek keindahan, keawetan, fungsi akustik, kemudahan dalam pembersihan, keamanan dari api, dan memastikan bahwa wall finishes yang digunakan tidak menimbulkan alergi atau beracun. 5. Memilih jenis tanaman yang seseuai dan memastikan bahwa tanaman yang dipilih tidak memiliki bau yang kuat atau beracun yang membahayakan manusia terutama untuk anak-anak. 6. Menggambarkan rencana ruang dan menunjukkan letak perabot yang sesuai dengan keinginan klien maupun persyaratan aksesibilitas ruang. 7. Memilih jenis dan bentuk lampu berdasarkan fungsi dan kesan yang diinginkan, menggambarkan dan menunjukkan lokasi penempatan lampu berserta pengontrolannya. 8. Menentukan bahan, bentuk, warna dan pola lantai yang tepat berdasarkan fungsi dan kesan yang diinginkan. Unsur fungsi yang harus diperhatikan meliputi ketahanan terhadap api, kemampuan meredam suara dan keamanan (tidak licin). Tujuan desain interior Dilihat dari pencapaian yang ingin diraih, tujuan desain interior amatlah sederhana. Beberapa tujuan dari desain interior tersebut meliputi beberapa poin di bawah ini. 1. Memperbaiki fungsi 2. Memperkaya nilai estetika 3. Meningkatkan aspek psikologis dari sebuah ruangan Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari desain interior tidak hanya memperindah suatu ruangan saja, namun juga memperbaiki atau memastikan fungsi setiap elemen interior dapat berjalan dengan baik, serta meningkatkan aspek psikologisnya pula dari setiap ruangan yang dirancang. Jangan Remehkan Desain Interior Demi Dapatkan Hunian yang Nyaman Itulah sekilas penjelasan mengenai apa itu desain interior, sejarah, dan elemen penting di dalamnya. Desain interior ini memang sudah seharusnya dipertimbangkan dengan matang agar ruang pada sebuah bangunan mampu memperbaiki fungsinya, memperkaya nilai estetis, dan menumbuhkan aspek psikologis di dalamnya.  Oleh karena itu, jangan remehkan peran desain interior demi dapatkan hunian yang nyaman dan mampu memberikan segala kebutuhan penghuninya.        

Pengertian Dan Jenis Komponen Struktur Bangunan

Membangun sebuah hunian tentu perlu banyak pertimbangan serta perhitungan. Dan pada tiap bangunan atau hunian tentu harus terdapat struktur yang menopang. Sebelum membangun bangunan, ada  baiknya untuk mengetahui seluk beluk bangunan mulai dari gambar dan jenis struktur bangunan hingga komponen apa saja yang harus ada di dalamnya karena dalam proses pembangunan harus terdapat perencanaan yang matang guna untuk memenuhi standar keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pada bangunan.  Secara harfiah, struktur bangunan dapat diartikan sebagai bagian-bagian yang membentuk berdirinya sebuah bangunan, mulai dari pondasi, sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda, hingga atap. Fungsi utama dari struktur bangunan sebenarnya untuk mendukung keberdaan elemen-elemen konstruksi lain, seperti interior, arsitektur bangunan, hingga membentuk suatu kesatuan. Namun, dalam membangun sebuah bangunan tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, terutama untuk bangunan yang bertingkat tinggi sangatlah diperlukan perencanaan pembangunan dengan struktur yang baik dan bertitik pada standar yang telah ditetapkan dalam peraturan pemerintah. Pembangunan struktur pada peraturan pemerintah yaitu : Standar Tata Cara Menghitung Struktur Beton No : SK SNI T-15-1991-03 Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung Tahun 1983 Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung Tahun 1983 Terdapat jenis struktur bangunan yang biasa diaplikasikan yaitu struktur atas dan struktur bawah. Namun, ada pula yang membagi struktur bangunan menjadi tiga jenis, yaitu struktur atas, struktur tengah dan struktur bawah. Struktur bangunan atas merupakan seluruh komponen yangberada di atas tanah. Struktur bagian atas memiliki fungsi yaitu sebagai penopang bangunan dalam bentuk rangka, kuda-kuda atau balok.  Struktur bangunan tengah memiliki letak yang berada di antara tanah dan atap seperti dinding, kolom, dan juga ring. Bagian ini merupakan bagian yang dihuni oleh manusia.  Struktur bangunann bawah merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah. Struktur ini meliputi pondasi dan sloof (konstruksi beton bertulang). Bagian ini berfungsi untuk menahan seluruh beban bangunan yang berada di atasnya.  Bangunan yang lengkap tentu harus memiliki berbagai struktur yang melengkapi, sehingga terbentuklah suatu bangunan yang sempurna. Tiap komponen harus dipertimbangkan dalam pemilihannya oleh para arsitek. Berikut komponen-komponen yang terdapat dalam struktur bangunan :   Kolom  Kolom dapat diibaratkan sebagai kerangka manusia. Jadi, jika terdapat bagian yang rusak dan tidak memenuhi standar, maka akan mempengaruhi seluruh ketahanan tubuh. Struktur bangunan pada kolom terdiri dari besi dan beton. Kedua material ini memungkinkan kolom atau bagian struktur lain seperti sloof dan balok mampu menahan gaya tekan dan tarik bangunan.    Fondasi Fondasi merupakan dasar bangunan yang kuat dan berada pada bawah permukaan tanah, fungsi dari fondasi adalah sebagai penopang beban bangunan yang berada di atasnya. Jika fondasinya kuat, maka bangunan yang berdiri tidak akan mudah roboh.    Struktur basemen Biasanya, hanya bangunan tinggi dan besar yang umumnya memiliki basemen. Dalam bangunan sendiri, basemen difungsikan sebagai alternatif untuk mengatasi keterbatasan lahan. Dalam pembuatannya, galian basemen harus diperhatikan dengan baik karena perannya cukup krusial. Metode galian struktur basemen umumnya terdiri dari open cut, cantilever, angker dan strut.   Galian tanah Galian tanah nantinya akan langsung terhubung dengan bagian-bagian yang penting di tanah seperti adanya  bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon. Jika pada galian terdapat saluran air, pipa pembuangan, kabel listrik, telepon maka secepatnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang. Pengerjaan ini biasanya diserakan ke bagian kontraktor karena segala kerusakan yang terjadi pada pengerjaan galian tanah sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.    Balok Jika kolom merupakan rangka penguat vertical, maka balok merupakan rangka penguat horizontal. Balok berfungsi untuk pengikat kolom dan duudukan untuk lantai atas dan atap. Sama seperti kolom, balok juga terbuat dari besi dan beton.   Tangga Tangga merupakan penghubung antara lantai satu dengan yang lainnya. Tangga biasanya terdiri dari komponen berupa plat, borders, dan anak tangga. Tangga juga memiliki beberapa tipe yakni tangga membentang horizontal, tangga spiral, tangga melayang, dan tangga terjepit sebelah yang bertumpuk pada balok tengah.    Plat lantai Plat lantai disebut juga sebagai lantai tingkat yang letaknya  tidak berada di atas tanah langsung. Plat lantai biasanya disusun dari balok-balok yang bertumpu pada kolom bangunan. Bahan plat lantai cukup bervariasi, mulai dari kayu, beton, maupun semen. Untuk saat ini, hampir seluruh gedung menggunakan plat lantai dari beton bertulang karena dapat menahan beban tarik dari beban tekan.    Atap Atap merupakan komponen utama dari struktur bangunan yang menutup atas bangunan. Pembuatan atap biasanya menyesuaikan dengan daerah tempat tinggal. Pembuatan atap harus merencanakan beberapa hal seperti luas area, bentuk dan konstruksi yang diingiinkan, serta lapisan penutupnya.  

Mengenal Lebih Jauh Tentang Konstruksi Bangunan

Konstruksi bangunan terdiri dari dua kata yaitu konstruksi serta bangunan dan memiliki artinya tersendiri pada masing-masing kata. Konstruksi (construction) memiliki arti yaitu membangun, sedangkan bangunan memilliki arti yaitu suatu benda yang dibangun atau didirikan untuk kepentingan manusia dengan tujuan, biaya, dan waktu tertentu. Dengan begitu, konstruksi bangunan dapat diartikan sebagai sebuah cara atau Teknik untuk mendirikan objek bangunan agar sesuai dengan syarat yaitu kuat, indah, awet, ekonomis, dan fungsional. Konstruksi juga dapat didefinisikan sebagai susunan model dan atau tata letak suatu bangunan seperti jembatan, rumah, dan sebagainya. Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, namun kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda. Bangunan dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok yaitu : Bangunan Gedung (kantor, rumah sakit, hotel, rumah, dan lain sebagainya) Bangunan transportasi (jalan, jembatan, rel kereta api, terminal, Pelabuhan, lapangan, dan lain sebagainya) Bangunan air (bendungan, saluran imigrasi, saluran drainase, dan lain sebagainya) Bangunan khusus (Menara listrik, Menara pemancar radio, dan lain sebagainya) Pada umumnya, konstruksi bangunan memiliki lima syarat utama, yaitu sebagai berikut : Kuat dan awet syarat ini memiliki arti yaitu tidak mudah rusak sehingga biaya pemeliharaan relative menjadi lebih murah Fungsional, yang artinya bentuk, ukuran, dan organisasi ruangan memenuhi kebutuhan sesuai dengan fungsinya. Indah, yang artinya memiliki bentuk yang enak dipandang mata Higienis memiliki arti sirkulasi udara dan cahaya yang cukup sehingga membuat penghuninya merasa nyaman. Ekonomis artinya tidak terdapat pemborosa sehingga pembiayaan menjadi relative efisien dan efektif.  Konstruksi pada bangunan terbagi menjadi dua jenis yaitu konstruksi atas dan konstruksi bawah pada bangunan. Berikut penjelasan lebih lengkapnya : Konstruksi bagian bawah  Konstruksi bawah merupakan konstruksi pertama yang dibangun walau nantinya konstruksi pada bagian ini tidak terlihat dari luar. Konstruksi ini merupakan peranan penting teerutama dari segi kekuatan karena bagian bwah bangunan berfungsi sebagai penopang beban. Oleh karena itu, perencanaan dalam pembuatan konstruksi bagian bawah harus terperinci dan matang, penghitungannya pun juga harus tepat. Selain itu, bahan yang digunakan juga harus sesuai dengan standarnya. Terdapat beberapa konstruksi bagian bawah bangunan yaitu : Pondasi Pondasi pada dasarnya berada di dalam tanah, sedangkan badan dari pondasi beberapa terletak beberapa sentimeter dari permukaan tanah. Pondasi memiliki fungsi sebagai penopang beban bangunan secara keseluruhan. Oleh karena itu, jika bangunan semakin tinggi, maka pondasinya harus dibuat semakin kuat. Jenis pondasi perlu disesuaikan dengan karakteristik lahan bangunan agar dapat menjadi pondasi yang kuat dan tepat. Sloof (Sloop) Sloop merupakan struktur beton yang berada pada atas pondasi. Fungsi sloop adalah untuk menahan beban dari bagian atas pondasi serta mendistribusikan beban itu ke seluruh pondasi. Jika beban terpusat pada satu titik, maka bangunan dapat lebih mudah rusak karena tidak stabil. Maka dari itu, pada tiap bangunan pasti membutuhkan sloop yang kokoh. Selain itu, sloop juga berfungsi sebagai pengunci dinding dan kolom agar tidak roboh jika terjadi pergerakan tanah. Konstruksi bagian atas Konstruksi bagian atas saangat berbeda dengan konstruksi bagian bawah karena konstruksi bagian atas jelas terlihat dari luar. Konstruksi ini meliputi bagian kolom, balok, hingga ke rangka bagian atap. Sama seperti konstruksi bawah, konstruksi atas juga harus tetap kuat. Bahan yang digunakan juga harus sesuai dengan spesifikasi dan tentunya marerial untuk bangunan tinggi jelas berbeda.  Kolom Kolom adalah bagian konstruksi bangunan berupa batang vertikal yang menyokong beban dari bagian atas. Kolom berfungsi mendistribusikan berat beban bangunan beserta semua hal yang ada di dalamnya dan menimpanya, seperti perabotan, manusia, hingga tekanan angin. Kolom menjadi perantara penyaluran beban dari bagian atas rumah ke fondasi. Balok  Balok lintel adalah bagian konstruksi bangunan yang dibangun di bagian atas struktur konstruksi jendela dan pintu. Balok lintel berfungsi menghalangi beban tembok agar tidak secara langsung menekan kusen. Dengan demikian, kusen akan menjadi lebih awet dan tidak melengkung. Balok lintel juga dapat membantu menahan kusen agar tetap berdiri ketika sewaktu-waktu terjadi gempa bumi. Rangka Atap Struktur konstruksi bangunan satu ini berfungsi menjadi penahan struktur atap seperti reng, usuk, dan genteng agar tetap stabil. Rangka atap umumnya terbuat dari bahan kayu dan baja ringan. Plat Lantai Lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, melainkan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain. Plat lantai ini didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom bangunan.  

Mengenal Lebih Jauh Manajemen Proyek

Manajemen proyek menjadi salah satu hal yang penting dalam industry konstruksi karena melibatkan banyak proses yaitu mulai dari perencanaan, penganggaran, penjadwalan, persiapan mater, dan masih banyak lagi. Dalam menyelesaikan sebuah proyek, hal utama yang perlu diperhatikan adalah manajemen waktu dan sumber daya yang dibutuhkan. Sehingga, setiap kebutuhan dapat terencana dengan baik dan terstruktur. Salah satu cara untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menerapkan strategi manajemen proyek yang optimal.  Manajemen proyek terdiri dari dua suku kata yaitu manajemen dan proyek, yang tiap kata memiliki artinya masing-masing. Manajemen meruakan suatu proses untuk memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan tertentu, sehingga tujuan tersebut dapat tercapai secara efisien dan tepat.  Sedangkan proyek merupakan upaya sementara yang dilakukan dalam suatu industry untuk menciptakan sebuah produk, layanan, atau hasil yang unik. Sebuah proyek bersifat sementara karena memiliki awal dan akhir waktu yang pas. Karenanya, menentukan lingkup dan sumber daya. Sebuah proyek bersifat unik karena bukan merupakan operasi yang rutin, tetapi merupakan serangkaian operasi khusus yang dirancang untuk mencapai satu tujuan. Jadi, tim proyek seringkali melibatkan orang – orang yang biasanya tidak bekerja bersama, kadang – kadang dari organisasi yang berbeda.  Manajemen proyek memiliki sasaran yaitu adalah sebagai berikut : Menyelesaikan dan mengembangkan proyek sesuai dengan anggaran biaya dan tenggat waktu yang telah ditentukan sekaligus dalam kualitas atau spesifikasi sesuai dengan yang telaah di sepakati di awal. Meningkatkan nama baik pelaksana proyek berdasarkaan kualitas hasil proyek. Menciptakan suasana kerja konndusif untuk mendukung kelancaran aktivitas proyek. Hal ini meliputi ketersediaan keadaan, sarana prasarana, dan keseelamatan kerja Menjaga keharmonisan antar pihak dalam proyek ssehingga seluruh pihak terlibat akan memberikan yang terbaik untuk proyek yang sedang dilaksanakan.  Manajemen proyek tentunya dilakukan karena perusahaan ingin mencapai tujuan tertentu yang mampu memberikan dampak positif. Bila dirincikan, tujuan manajemen proyek adalah sebagai berikut : Menyelesaikan tugas tepat waktu Manajemen waktu sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap stakeholder. Pengelolaan waktu yang baik dapat meningkatkan ketercapaian produktivitas kerja, serta mampu mendukung penyelesaian suatu proyek menjadi lebih efektif dan efisien.  Menjaga kualitas dan integrasi Untuk mencapai goals atau objektif, maka setiap divisi perlu menjaga kualitas kerja dan efisiensi tingkat sumber daya yang digunakan.  Manajemen anggaran Kpengelolaan dana atau biaya anggaran sangat penting untuk diketahui lebih awal, agar manajemen proyek yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik dan transparan. Lalu, dapat memnentukan jumlah alokasi anggaran seminimal mungkin. Akan tetapi masih dapat mendukung kriteria proyek yang telah ditetapkan sebelumnnya.  Memaksimalkan potensi tim Menjaga dan meningkatkan kualitas tim merupakan salah satu parameter penting untuk mencapai tujuan dari manajemen proyek secara maksimal. Dengan adanya sistem tersebut, maka mampu membuat perencanaan yang baik dan dapat mengelola sebuah proyek secara optimal.  Mengatasi resiko Dalam pelaksanaannya, suatu project pasti melewati proses trial dan error. Namun, melalui penerapan manajemen proyek, resiko akan bisa dengan lebih mudah untuk ditangani.  Menyusun perencanaan dengan tepat rancangan perencanaan proyek tersebut merincikan seluruh operasional dari tahap pertama hingga penyelesaian yang mengoptimalkan kualitas serta kapabilitas sumber daya. Sehingga klien tidak perlu khawatir dengan seluruh rencana yang pastinya dibuat sesuai dengan kebutuhan maupun keinginan.  

Mengenal Lebih Jauh Manajemen Konstruksi

Dalam suatu manajemen proyek, manajemen konstruksi memiliki peranan yang sangat krusial. Berhasil atau tidaknya sebuah proyek itu bergantung pada manajemen konstruksi yang mengelola berbagai sumber daya yang dibutuhkan. Dalam industry konstruksi, manajemen konstruksi adalah suatu ilmu manajemen yang nantinya dapat memberikan layanan bagi setiap divisi dengan baik dalam menyelesaikan proyek.  Manajemen konstruksi juga dapat diartikan sebagai perpaduan ilmu teknologi industry konstruksi danseni yang mengatur atau manajemen dalam proses pembangunan  sebuah gedung dengan menggunakan sumber daya dan waktu yang seefektif mungkin. Jadi, manajemen proyek konstruksi merupakan proses dari penerapan fungsi manajemen secara terukur dan sistematis yang memanfaatkan sumber daya dan waktu secara efektif. Selain itu, untuk mengoptimalkan mencapai tujuan maka dapat dilengkapi dengan analisis SWOT.  Tujuan dari manajemen konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau mengatur pelaksanaaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang optimal dan sesuai dengan kesepakatan dan persyaratan. Selain itu, terdapaat tujuan lain dari manajemen konstruksi adalah sebagai beriikut : Pengelolaan biaya Mengatur biaya agar hemat serta tepat sasaran meupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh tim manajemen konstruksi pada tiap proyeknya. Dengan sistem manajemen konstruksi yang baik, maka pengelolaan biaya proyek dapat sesuai dengan yang telah dianggarkan dan mencegah terjadinya pengeluaran yang tidak perlu.  Pengelolaan waktu Pengelolaan waktu yang baik juga menjadi hal yang sangat penting dalam suatu proyek pembangunan. Pengaturan alur kerja, jenjang komunikasi, serta pelaksanaan yang terjadwal akan dapat membuat proses kerja sesuai dengan yang ditetapkan.  Pengelolaan kualitas Sistem manajemen konstruksi juga bertujuan agar kualitas pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, kualitas yang dimaksud adalah hasil kerja suatu proyek pembangunan, baik dari sisi tampilan maupun kekuatan struktur bangunannya.  Pengelolaan resiko Dalam setiap proyek pembangunan pasti memiliki resiko sesuai dengan tingkat kesulitan pekerjaannya. Sistem manajemen konstruksi dibuat dengan tujuan agar dapat mengidentifikasi, menganalisis, memperkirakan, dan pencegahan terhadap setiap resiko yang mungkin akan timbul.  Pengelolaan SDM Manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan fungsi yang mengarahkan tenaga kerja selama proses pembangunan. Hal ini mencakup pengadaan SDM, jenjang komunikasi dalam proyek, dan lain sebagainya.  Selain itu, manajemen konstruksi juga memiliki peran yang sudah terbagi menjadi 4, yaitu :   Agency Construction Management (ACM) Pada sistem ini, konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari pihak pemilik dan berfungsi sebagai coordinator penghubung atau interface antara perancangan dan pelaksanaan serta antar para kontraktor.  Konsultan manajemen dapat dilibatkan mulai dari fase perencanaan namun tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya total serta mutu bangunann. Pihak pemilik mengadakan ikatan kontrak langsung dengan beberapa kontraktor sesuai dengan paket pekerjaan yang telah disiapkan.  Extended Service Construction Management (ESCM) Jasa konnsultan manajemen konstruksi dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak kontraktor. Apabila perencana melakukan jasa manajemen konstruksi, maka akan terjadi konflik karena peninjauan terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh konsultan perencana itu sendiri sehingga hal ini akan menjadi suatu kelemahan sistem ini.  Owner Construction Management (OCM) Dalam hal ini, pemilik mengembangkan bagian manajemen konstruksi professional yang bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan.  Guaranteed Maximum Price Construction Management (GMPCM) Konsultan ini bertindak lebih ke arah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik. Konsultan GMPCM disini tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Jadi, dalam SPK atau kontrak konsultan GMPCM tipe ini bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor.  

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Kontraktor

Dalam lingkup properti, kontraktor adalah pihak yang bertanggung jawab melaksanakan seluruh atau sebagian dari pekerjaan konstruksi. Kontraktor akan bertanggung jawab dengan menyediakan seluruh material, tenaga kerja, peralatan seperti Teknik dan perkakas, dan layanan yang diperlukan untuk pembangunan proyek.  Arti kata kontraktor berasal dari kata “kontrak” yang artinnya surat perjanjian atau kesepakatan kontrak bisa juga memiliki arti yaitu sewa. Istilah ini merujuk pada tenaga professional yang memberikan keterampilan atau layanan kepada perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Pekerjaan kontraktor biasanya dibatasi oleh waktu penyelesaian, biaya, dan hal – hal yang harus diselesaikan sesuai kontrak.  Untuk mendapatkan proyek, kontraktor dapat melakukan dengan du acara yaitu dengan ditunjuk secara langsung oleh pemilik proyek untuk mengerjakan pembangunan dan dapat juga melalui lelang yang diselenggarakan oleh pemilik proyek. Pemenang lelang disini memiliki arti kontraktor yang mengajukan harga terbaik dan produk yang berkualitas serta memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh pemilik proyek.  Terdapat beberapa jenis kontraktor yang umum dalam membantu dalam sebuah proyek, antara lain : Bidang arsitektural yang mencakup dengan tekknologi sederhana, teknologi menengah, dan teknologi modern. Selain itu, terdapat arsitektur untuk bagian interior property, lanskap property, dan perawatan property.  Bidang pekerjaan sipil. Biasanya mengerjakan pembuatan jembatan, jalan, jalur kereta api, landasan pesawat, jalan bawah tanah, terowongan, bendungan, saluran drainase, dan jalur pengairan.  Bidang tata lingkungan mencakup rencana penataan kota, analisis dampak property pada lingkungan, teknik lingkungan, pengolahan air bersih dan limbah, juga perawatannya. Bidang elektrikal yang berkaitan dengan kelistrikan, mulai dari instalasi pembangkit listrik, instalasi listrik, jaringan transmisi dan distribusi, sinyal, juga telekomunikasi.  Bidang mekanikal yang mencakup instalasi AC, instalasi industry, instalasi minyak atau gas, pembuatan lift dan escalator, pipa air, dan perawatannya. Secara istilah, kontraktor merupakan orang yang menjalankan usaha di bidang jasa konstruksi. Oleh karena itu, seringkali banyak yang menyamakan kontraktor dengan pemborong. Jasa yang ditawarkan dapat berupa konsultasi konstruksi seperti pengkajian, perencanaan, pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan konstruksi bangunan. Perbedaan antara kontraktor dan pemborong adalah terdapat pada sistem kerjanya. Sistem kerja kontraktor berdasarkan kontrak tertulis, sedangkan untuk pemborong bekerja berdasarkan perjanjian lisan saja. Selain itu, kontraktor selalu berbadan hukum, sedangkan pemborong tidak.  Kontraktor memiliki tugas antara lain adalah sebagai berikut : Proses pengerjaan dan pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan rencana spesifikasi dan peraturan yang telah dituliskan dalam surat perjanjian. Dengan ini, maka pihak klien dapat terlindungi jika terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian dari pihak kontraktor.  Membuat laporan kemajuan dari proyek yang sedang dikerjakan. Laporan ini dibuat dalam bentuk laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan serta ditujukan kepada pemilik proyek. Dalam isi laporan tersebut, dapat dilaporkan mengenai pelaksanaan pekerjaan, jumlah tenaga kerja, kemajuan proyek, dan adanya pengaruh cuaca pada saat proses pengerjaan.  Keterlaksanaan jadwal kerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya  sehingga proses pengerjaaan bangunan dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu. Melakukan penyediaan bahan atau material, tenaga kerja yang professional dan terampil serta tempat yang diperlukan untuk mendukung kelancaran proses pembangunan.  Dalam proses pengerjaan proyek, pihak kontraktor harus selalu menjaga seluruh peralatan yang digunakan agar tetap dalam kondisi yang layak sehingga dapat memperlancar proses pengerjaan proyek pembangunan.

Apa Itu Konstruksi dan Apa Saja Jenisnya?

Istilah dari kata konstruksi sudah tidak asing lagi untuk saat ini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konstruksi merupakan susunan model atau tata letak pada suatu bangunan seperti jembatan, rumah dan sebagainya. Para ahli  juga mengartikan konstruksi adalah suatu kegiatan pembangunan maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur dan sipil, konstruksi dapat merujuk kepada artian dari satu atau lebih objek bangunan atau infrastruktur itu sendiri. Jika diringkas, konstruksi dapat didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari berbagai bagian struktur seperti konstruksi struktur bangunan yang merupakan bentuk secara keseluruhaan dari struktur bangunan.  Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, namun pada kenyataannya adalah konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda. Pada umumnya, kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, atau arsitek proyek. Sedangkan untuk pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan sebuah konstruksi.  Sarana ataupun prasarana membutuhkan perencanaan yang mencakup perhitungan pada presisi dan rencana tata letak bangunan, sehingga dihasilkan bangunan yang dapat digunakan oleh masyarakat luas. Fungsi konstruksi sangat diperlukan demi kelancaran serta keefektifan pembangunan sebuah proyek. Berikut terdapat fungsi lain dari konstruksi : Memberikan gambaran perancangan bangunan yang efektif dan efisien Memberikan estimasi anggaran biaya untuk pembelanjaan material dan pemilihan jenis material yang dibutuhkan Memberi perhitungan dalam segi pembangunan yang presisi.  Selain itu, konstruksi terbagi dalam beberapa jenis, yaitu : Konstruksi Gedung Konstruksi gedung sering ditemui di hampir seluruh kota besar maupun kecil. Mulai dari konstruksi fasilitass umum seperti bangunan institusional, lembaga pendidikan, serta tempat rekreasi, konstruksi pada sebuah gedung biasanya dirancang serta direncanakan oleh arsitek dan insinyur sipil. Sementara material yang dibutuhkan lebih ditekankan pada aspek-aspek arstektural.  Konstruksi Teknik  Perencanaan konstruksi ini melibatkan banyak ahli dalam merencanakan dan mendesain secara khusus karena merupakan konstruksi yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama dalam hal infrastruktur. Konstruksi Teknik dibagi kemballi menjadi  konstruksi jalan dan konstruksi berat.  Konstruksi jalan merupakan salah satu contoh konstruksi Teknik karena merupakan infrastruktur umuum yang digunakan banyak jalan. Dalam konstruksi jalan, pekerjaanya meliputi penggalian, pengurugan, pengerasan, hingga konstruksi jembatan dan drainase. Perencanaan ini umumnya dilakukan oleh Departemen Pekerjaan Umum setempat.  Sedangkan konstruksi berat merupakan proyek utilitas dalam infrastruktur negara seperti bendungan, pemasangan pipa minyak, jalur transportasi, dan lain sebagainya. Konstruksi ini pada umumnya akan dibiayai oleh pemerintah dan dapat dilakukan dengan kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta.  Konstruksi Industri Biasanya, yang termasuk ke dalam konstruksi industry ini adalah proyek industry yang membutuhkan spesifikasi dan persyaratan khusus seperti industry berat atau industry dasar, pertambangan, nuklir, dan sebagainya. Perencanaan dan pelaksanaannya membutuhkan ketelitian dan keahlian, serta teknologi yang spesifik.  Secara umum, terdapat empat tahapan proyek konstruksi. Berikut penjelasan dari empat tahapan tersebut : Perencanaan (planning) Tahap pertama adalah perancangan dimana pada tahap ini akan ditentukan garis besar dari rencana proyek dan juga merekrut pihak konsultan. Pada tahap ini, akan dilakukan banyak briefing, studi kelayakan proyek, memilih desain, program pendanaan hingga financing. Beberapa gagasan biasanya  dituangkan oleh pemilik proyek sebagai pihak yang terlibat.  Pengadaan atau pelelangan (Procurement / Auction) Hal yang dilakukan disini merupakan pengadan konsultan perencanaan setelah gagasan awal ditentukan. Selain itu,adanya konsultan pengawas adalah guna untuk melakukan supervisi pada proyek pembangunan tersebut. setelah itu barulah dimulai pengadaan kontraktor. Tahap pelaksanaan (construction) Tahap ini dilakukan pembangunan konstruksi fisik sesuai dengan rancangan desain yang telah dibuat dan disepakati. Setelah konrak ditandatangani pada tahap ini, maka Surat Perintah Kerja (SPK) dapat dikeluarkan untuk eksekusi. Tujuan pada tahap ini merupakan untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya, waktu yang sudah disepakati, dan kesepakatan lainnya.