Pondasi: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenisnya, Syaratnya, Dan Aspeknya
Pengertian Pondasi
Pondasi adalah bagian terendah dari bangunan atau struktur sipil yang bersentuhan langsung dengan tanah yang memindahkan beban dari struktur ke tanah dengan aman. Pondasi merupakan bagian terbawah dari bangunan, oleh karena itu beban bangunan yang diatasnya seperti beban mati, beban hidup, beban angin dipindahkan melalui bagian struktur horizontal atau vertikal ke pondasi yang kemudian meneruskan beban lebih jauh hingga ke tanah dasar.
Sebelum merencanakan pembangunan sebuah rumah atau bangunan lainnya kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai jenis-jenis pondasi bangunan yang kuat, kokoh, dan sering digunakan untuk mendukung konstruksi.
Tujuan Pondasi
Pondasi disediakan untuk semua struktur pemikul beban untuk tujuan berikut:
• Pondasi adalah alasan utama di balik stabilitas struktur apa pun. Semakin kuat pondasinya, semakin stabil strukturnya.
• Desain dan konstruksi pondasi yang tepat memberikan permukaan yang tepat untuk pengembangan substruktur pada tingkat yang tepat dan di atas dasar yang kokoh.
• Pondasi yang dirancang khusus membantu menghindari gerakan lateral dari material pendukung.
• Pondasi yang tepat mendistribusikan beban ke permukaan tempat tidur secara merata. Transfer seragam ini membantu menghindari penyelesaian bangunan yang tidak seimbang. Penurunan diferensial adalah efek bangunan yang tidak diinginkan.
• Pondasi melayani tujuan sepenuhnya mendistribusikan beban dari struktur di atas area dasar yang besar dan kemudian ke tanah di bawahnya. Beban yang dipindahkan ke tanah ini harus berada dalam daya dukung tanah yang diijinkan.
Fungsi Pondasi
Pondasi dalam suatu bangunan konstruksi memegang peranan penting karena memiliki fungsi untuk penahan atau penopang beban bangunan diatasnya yang kemudian diteruskan ke lapisan tanah yang ada dibawahnya. Agar menghasilkan bangunan yang kuat dan kokoh, pondasi suatu bangunan harus direncanakan dengan baik.
Perencanaan saat memilih pondasi suatu bangunan ditentukan berdasarkan jenis tanah, kekuatan, dan daya dukung tanah serta beban pada bangunan itu sendiri. Untuk tanah berdaya dukung baik, maka pondasinya menggunakan konstruksi yang sederhana. Jika tanahnya tidak stabil dan memiliki daya dukung yang jelek, maka pondasi juga harus ditentukan dengan lebih teliti.
Jenis-Jenis Pondasi Bangunan
Berikut ini adalah jenis-jenis pondasi bangunan.
1. Pondasi Dalam
Pondasi dalam biasanya digunakan pada bangunan yang terletak di lokasi permukaan tanah tertentu. Selain itu, pondasi dalam juga dipasang dilapisan tanah dengan kedalaman lebih dari 3 meter. Penggunaan jenis pondasi bangunan ini juga diterapkan pada bangunan dengan ukuran yang lebar. Jenis pondasi dalam meliputi:
• Pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang merupakan jenis pondasi konstruksi yang tergolong pondasi dalam. Saat ini pondasi tiang pancang banyak digunakan sebagai pondasi pada proyek konstruksi skala besar maupun kecil. Pondasi tiang pancang dikenal sebagai pondasi dengan daya tahan yang lama. Hal tersebut karena kerangka dari pondasi ini dapat terhindar dari karat sehingga pelapukan yang terjadi di dalam tanah. Dari segi harga, pondasi tiang pancang cukup mahal. Namun, mengingat kekuatan bahannya yang kokoh, itu akan setimpal dengan biaya yang dikeluarkan. Ada beberapa jenis pondasi tiang pancang yaitu tiang pancang kayu, tiang pancang beton, dan tiang pancang baja.
• Pondasi bore pile
Jenis pondasi selanjutnya yaitu pondasi bore pile. Pondasi bore pile adalah pondasi yang berbentuk seperti tabung panjang, kemudian ditancapkan ke dalam tanah. Biasanya pondasi bangunan bore pile digunakan untuk menjaga kestabilan bangunan berbentuk tingkat dan bangunan yang terletak di daerah sekitar lereng. Keuntungan menggunakan pondasi ini adalah tidak ada suara bising dari pondasi selama proses pemasangan. Selain itu, tidak akan ada pergeseran selama penggunaanya, walaupun struktur tanah bergelombang.
• Pondasi piers
Jenis pondasi piers ini berfungsi untuk meneruskan beban berat dari struktur bangunan. Biasanya pondasi ini dipasang dengan cara menggali tanah hingga kedalaman yang telah ditentukan, kemudian pondasi ini dipindahkan ke dalam tanah yang telah digali sebelumnya. Biasanya pondasi ini terbuat dari bahan beton precast, kemudian balok beton diafragma akan mengikuti ukuran dari tinggi pondasi yang telah dihitung.
• Pondasi sumuran
Pondasi sumuran dibuat dengan dua kombinasi prinsip antara pondasi dangkal dan pondasi tiang pancang. Proses pembuatan pondasi ini dilakukan dengan cara membuat beberapa sumur sesuai dengan jenis kontruksi bangunan. Untuk memperkuat pondasi sumur dengan diisi tiang beton sebagai penopang utama. Pondasi sumur merupakan salah satu pondasi dalam pada bangunan yang banyak digunakan pada bangunan di Indonesia karena sangat cocok digunakan pada tempat dengan struktur tanah keras dan berada pada kedalaman lebih dari 3 meter.
• Pondasi basement
Basement atau ruang bawah tanah adalah satu atau lebih tingkat dari sebuah bangunan yang seluruhnya atau sebagian berada di bawah tanah. Tujuan pembangunan basement adalah untuk mengoptimalkan penggunaan lahan yang semakin terbatas dan mahal. Ini adalah fungsi dari penggunaan pondasi basement untuk menopang beban bangunan dengan baik.
Jenis pondasi ini terdiri dari tiga bagian penting yaitu metode konstruksi, retaining wall, dan dewatering. Setiap bagian memiliki fungsinya masing-masing agar pondasi dapat menopang dan mendistribusikan beban dengan baik. Sehingga pondasi tetap kokoh dan kuat dalam menahan beban seluruh bangunan karena bagian dasarnya terdapat ruang kosong (basement) dan hanya ditopang oleh tiang pondasi dan retaining wall.
2. Jenis Pondasi Dangkal
Jenis pondasi dangkal digunakan untuk bangunan yang memiliki struktur tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu berat. Biasanya pondasi dangkal ini digunakan untuk membuat perumahan yang tidak memiliki beban berat. Pondasi ini diterapkan untuk jenis tanah yang memiliki permukaan stabil. Untuk kedalaman pemasangannya tidak lebih dari 3 meter. Berikut ini adalah jenis dari pondasi dangkal.
• Pondasi memanjang
Pondasi memanjang atau dikenal juga dengan pondasi jalur adalah tipe pondasi dangkal yang berguna untuk menyangga beban bangunan yang memiliki bentuk memanjang. Pondasi jenis ini biasanya dibuat dalam bentuk memanjang baik itu berbentuk persegi panjang, persegi maupun trapesium. Untuksss membangun pondasi jenis ini, bahan yang biasa digunakan meliputi cor beton tanpa tulang, pecahan batu, dan batu kali.
• Pondasi raft
Pondasi raft terbuat dari lempengan beton bertulang yang berukuran besar yang digunakan pada tanah berkekuatan rendah. Pondasi raft didesain untuk digunakan pada konstruksi rumah dengan area luas dan struktur pembagian beban tersebar merata. Komponen utama terdiri dari susunan beton berukuran besar yang menggunakan bantuan beton bertulang untuk melindungi tanah yang memiliki daya tahan rendah.
• Pondasi setempat
Pondasi setempat biasanya digunakan untuk menopang kolom pada bangunan bertingkat. Biasanya pndasi ini hanya digunakan untuk menopang kolom sedangkan dinding-dindingnya menggunakan balok atau sloof pengikat. Pondasi ini digunakan untuk struktur utama pada bangunan yang bertingkat.
• Pondasi sarang laba-laba
Pondasi sarang laba-laba masuk ke dalam jenis pondasi dangkal. Pndasi sarang laba-laba berbentuk seperti sarang dari laba-laba yang memiliki bentuk jaring-jaring melingkar. Pondasi ini menggunakan tanah sebagai kekuatan untuk struktur pondasinya.
• Pondasi tapak
Bangunan yang dibuat dengan bentuk melingkar umumnya menggunakan pondasi jenis ini. Namun, ada juga bangunan berbentuk persegi menggunakan jenis pondasi tapak. Pondasi ini berfungsi untuk menyangga titik beban tunggal yang ada pada bangunan. Pondasi ini cocok digunakan untuk tempat dengan permukaan tanah lunak.
Syarat Umum Pembuatan Pondasi Bangunan
Berikut ini adalah syarat umum dalam membuat suatu pondasi bangunan.
• Kedalaman pondasi harus cukup dan mampu mencegah pergerakan tanah lateral di bawah pondasi.
• Sistem pondasi harus diamankan dari penggulingan, rotasi, penggelinciran atau pergeseran tanah.
• Sistem pondasi harus dilindungi dari korosi atau kerusakan akibat bahan berbahaya yang terkandung di dalam tanah.
• Pondasi harus dapat beradaptasi dengan perubahan tertentu dalam geometri bangunan atau selama proses konstruksi dilakukan.
• Persyaratan perlindungan lingkungan yang standar harus diperhatikan.
• Menggunakan jenis pondasi dangkal jika kondisi tanah keras berada di permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan tanah.
• Menggunakan jenis pondasi pondasi tiang mini pile, pondasi sumuran, atau pondasi bored pile jika tanah keras berada di kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah permukaan tanah.
• Menggunakan jenis pondasi tiang pancang atau juga pondasi bored pile jika tanah keras berada di kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah.
Aspek-aspek Pemilihan Jenis Pondasi
Berikut ini adalah aspek-aspek dalam pemilihan jenis pondasi yang akan digunakan.
1. Kondisi tanah pondasi
Kondisi tanah pondasi di bagian bawah yang erat kaitannya dengan pemilihan jenis pondasi. Hal ini dikarenakan setiap jenis pondasi memiliki bentuk dan mekanisme distribusi beban yang berbeda tergantung kondisi tanah. Faktor tanah yang harus diperhatikan antara lain jenis tanah, parameter tanah, daya dukung, kedalaman tanah keras dan lainnya.
2. Batasan akibat struktur di atasnya
Keadaan beban struktur atas dapat mencakup beban total akibat struktur atas, arah gaya beban baik beban vertikal maupun horizontal, dan distribusi beban serta karakteristik dinamis yang dimiliki oleh struktur tersebut.
3. Batasan keadaan lingkungan dari sekitar
Batasan lingkungan yang dimaksud adalah kondisi lingkungan sekitar proyek. Mengingat dalam melaksanakan suatu pembangunan perlu memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, sehingga diharapkan pembangunan tidak mengganggu atau menimbulkan bahaya bagi lingkungan sekitar maupun bangunan yang telah ada di sekitarnya.
4. Biaya dan waktu pekerjaan
Faktor biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan perlu diperhatikan karena keduanya berada dalam manajemen konstruksi sebuah bangunan dan erat kaitannya dengan pencapaian untuk mendapatkan kondisi yang tepat dan ekonomis.
Kesimpulan
Sudah paham kan tentang apa itu pondasi bangunan.
Jadi, pondasi merupakan bagian dari struktur bangunan terendah yang memindahkan beban dari struktur ke tanah. Pondasi pada sebuah bangunan memiliki fungsi untuk penahan atau penopang beban bangunan diatasnya yang kemudian diteruskan ke lapisan tanah yang ada dibawahnya sehingga bangunan dapat kuat dan stabil. Terdapat jenis-jenis pondasi yang penggunaannya berbeda, jadi sesuaikan jenis pondasi yang digunakan sesuai dengan syarat dan kebutuhan konstruksi agar bangunan yang dibuat dapat kuat dan tahan lama.