Mengenal Bendungan: Pengertian, Manfaat, Jenisnya, Komponen, dan Perbedaan dengan Bendung
![](https://bcpkontraktor.com:443//uploads/blog_news/20230410145505-2023-04-10blog_news145044.jpg)
Pengertian Bendungan
Bendungan adalah penghalang atau struktur yang melintasi aliran sungai atau saluran air untuk membatasi dan kemudian mengontrol aliran air tersebut. Bendungan memiliki berbagai macam ukuran, dari tanggul tanah kecil yang biasa digunakan dalam pertanian, hingga struktur beton besar dan tinggi yang biasa digunakan untuk pasokan air, pembangkit listrik tenaga air, dan irigasi.
Bendungan merupakan struktur vital yang vital dalam memenuhi beberapa kebutuhan dasar kita, dibangun untuk menahan air dengan membentuk reservoir di belakang struktur. Bendungan sering dibangun di dekat sumber air alami untuk mengelola air untuk keperluan manusia.
Bendungan berfungsi untuk menyimpan air pada musim hujan ketika air dari sungai mengalir dalam jumlah banyak dan melebihi kebutuhan untuk keperluan. Bendungan digunakan untuk irigasi, air minum industri, rekreasi, penampungan limbah, penyimpanan air minum, pengendalian banjir, perikanan, pariwisata, dan olahraga air.
Manfaat Bendungan
Bendungan memberikan beragam manfaat bagi manusia. Berikut adalah manfaat dari bendungan.
1. Irigasi
Bendungan menyimpan dan menyediakan air untuk irigasi sehingga petani bisa menggunakannya untuk bercocok tanam. Irigasi merupakan bagian penting dari penggunaan air. Di daerah dengan curah hujan sangat rendah, saluran irigasi dari bendungan dapat digunakan untuk memasok air.
2. Pengendalian risiko banjir
Adanya bendungan dapat mencegah banjir. Pembangunan bendungan akan menampung air hujan sebelum mengalir tak terkendali ke hilir. Setelah itu, operator dapat mengalirkan air melalui pintu bendungan jika diperlukan.
3. Penyedia air minum konsumsi
Air yang disimpan di bendungan adalah air tawar yang belum tercemar sehingga penduduk kota dapat menggunakannya sebagai air minum. Dalam beberapa kasus, air yang ditampung di bendungan bahkan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi air masyarakat di daerah terpencil.
4. Pembangkit listrik
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) memanfaatkan energi yang dihasilkan oleh aliran air. Bendungan dengan aliran air yang besar tentunya juga dapat menghasilkan energi yang besar pula. Energi ini kemudian diubah menjadi listrik oleh alat yang disebut turbin. Turbin pada PLTA terbuat dari gulungan logam yang dikelilingi oleh magnet. Aliran air yang kuat akan menyebabkan magnet berputar pada kumparan. Gerakan magnet ini kemudian menghasilkan listrik.
5. Sarana rekreasi
Bendungan menawarkan potensi besar untuk rekreasi air. Selama pembangunan bendungan, air tampung di belakangnya. Penampungan air ini disebut waduk. Waduk bisa digunakan untuk berbagai kegiatan rekreasi mulai dari memancing, berperahu, berkemah bahkan olahraga air seperti berlayar, kano, dan kayak.
6. Transportasi
Bendungan dan sungai memberikan peluang bagus untuk transportasi air. Perahu kecil dapat melakukan perjalanan di sepanjang sungai dengan membawa banyak makanan dan barang. Moda transportasi ini efisien karena muatan pengiriman bisa cukup besar. Ini bisa menjadi kegiatan wisata yang menarik bagi masyarakat.
Jenis-Jenis Bendungan
Menurut Sani (2008), bendungan dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Bendungan berdasarkan ukuran
• Bendungan besar (large dams): bendungan ini memiliki ketinggian lebih dari 10 meter dari dasar pondasi hingga puncak bendungan.
• Bendungan kecil (small dams): bendungan kecil yaitu semua bendungan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai bendungan besar.
2. Bendungan berdasarkan tujuan pembangunan
• Bendungan dengan tujuan tunggal (single purpose dams): bendungan dengan tujuan tunggal adalah bendungan yang dibangun untuk satu tujuan, misalnya pembangkit listrik tenaga air.
• Bendungan serbaguna (multi purpose dams): bendungan serba guna adalah bendungan yang dibangun untuk melayani berbagai keperluan, seperti irigasi, pembangkit listrik tenaga air, pariwisata, dan perikanan.
3. Bendungan berdasarkan penggunaannya
• Bendungan membentuk waduk (storage dams): sebuah bangunan yang dibangun untuk membentuk waduk yang menyimpan air saat air berlebih sehingga dapat digunakan pada saat dibutuhkan.
• Bendungan penangkap atau pembelok air (diversion dams): bendungan dibangun untuk menaikkan permukaan air sehingga dapat mengalir ke sungai atau saluran air.
• Bendungan untuk memperlambat air (distension dams): bendungan dibangun untuk memperlambat air untuk mencegah banjir.
4. Bendungan berdasarkan jalannya air
• Bendungan untuk dilewati air (overflow dams): bendungan ini adalah bendungan yang dibangun untuk dilewati air, seperti saluran pelimpas.
• Bendungan untuk menahan air (non overflow dams): bendungan ini adalah bendungan yang sama sekali tidak dapat dilalui oleh air. Bendungan ini dibangun dari beton, pasangan batu atau batu bata.
5. Bendungan berdasarkan konstruksinya
• Bendungan serbasama (homogeneus dams): bendungan yang terdiri dari lebih dari setengah volume bahan konstruksi homogen atau sama.
• Bendungan urungan berlapis-lapis (zoned dams): bendungan yang terdiri dari beberapa lapisan, yaitu lapisan kedap air, lapisan batu, lapisan batuan teratur, dan lapisan pengering.
• Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (impermeable face rock fill dams): bendungan batuan berlapis-lapis di mana lapisan kedap air ditempatkan di hulu bendungan. Pelapis yang umum digunakan adalah aspal dan beton bertulang.
• Bendungan beton (concrete dams): bendungan beton adalah bendungan konstruksi beton dengan atau tanpa tulangan.
6. Mengalahkan berdasarkan fungsi
• Bendungan pengelak pendahuluan (Primary Cofferdam, Dike)
• Bendungan pengelak (Cofferdam)
• Bendungan utama (Main Dams)
• Bendungan sisi (High Level Dams)
• Bendungan ditempat rendah (Saddle Dams)
• Tanggul (Dyke, Levee)
• Bendungan limbah industry (Industrial Waste Dams)
• Bendungan pertambangan (Mine Tailing Dam, Tailing Dams)
Komponen Konstruksi Bendungan
Pada konstruksi bendungan terdapat komponen-komponen yang saling berhubungan dan mendukung. Berikut ini komponen konstruksi bendungan.
1. Badan bendungan atau body of dams
Badan bendungan adalah komponen utama bendungan yang berfungsi menahan air. Tujuan bendungan adalah untuk menahan air, tetapi struktur lain bendungan seperti tanggul atau pintu air digunakan untuk mengelola dan mencegah aliran air ke area lahan tertentu. Kekuatan aliran air dapat menghasilkan listrik yang disimpan di dalam pompa air dan juga dapat digunakan untuk pembangkit listrik.
2. Pondasi atau foundation
Pondasi adalah struktur bangunan bendungan yang digunakan untuk membuat bendungan agar stabil dan kuat.
3. Pintu air atau gates
Struktur ini memiliki fungsi mengatur, membuka, dan menutup aliran air di saluran. Pintu air memiliki beberapa bagian, yaitu:
• Daun pintu (gate leaf) adalah struktur pintu air yang berfungsi sebagai penahan tekanan air dan dapat diatur untuk membuka dan menutup aliran air.
• Rangka pengatur arah gerakan (guide frame) digunakan untuk memastikan pergerakan pintu sesuai dengan kebutuhan. Bagian ini berupa alur baja atau besi yang dimasukkan ke dalam beton.
• Angker adalah untuk menahan rangka yang mengontrol arah gerak sehingga beban pengunci dapat dipindahkan di dalam struktur beton. Jangkar ini terbuat dari baja atau besi yang tertanam dalam beton.
• Hoist adalah alat yang digunakan untuk menggerakkan daun pintu agar dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.
4. Bangunan pelimpah atau spillway
Bangunan pelimpah adalah konstruksi dan instalasi bendungan yang berfungsi untuk mengalirkan air banjir ke suatu tampungan berupa waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Bangunan pelimpah ini memiliki beberapa bagian, yaitu:
• Saluran pengarah (controle structures) dan pengatur aliran digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran air sehingga kecepatan aliran rendah tetapi aliran air besar.
• Saluran peluncur, chute, discharge carrier, dan floodway atau saluran pengangkut debit air. Semakin tinggi bendungan, maka terdapat perbedaan antara muka air tertinggi di waduk dan muka air sungai di hilir bendungan. Untuk kemiringan saluran pengangkut debit air sebaiknya diperlebar untuk menghemat biaya karena jika kemiringan saluran pembuangan dikurangi, maka ukuran bendungan akan menjadi sangat panjang.
• Radiator energi atau Radiator energi gedung, adalah bagian yang mereduksi energi air agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan struktur lainnya di sekitar muara yang meluap.
5. Kanal atau canal
Komponen ini berfungai untuk menampung air yang meluap saat hujan deras.
6. Waduk atau reservoir
Waduk adalah struktur yang digunakan untuk menyimpan dan menerima air berlebih atau luapan dari bendungan.
7. Stiling basin
Komponen ini memiliki fungsi yang sama sebagai peredam energi (energy dissipator).
8. Katup atau valves
Katup berfungsi seperti pintu air biasa. Perbedaannya adalah dapat menahan tekanan yang lebih tinggi pada pipa air, pipa pesat, dan terowongan tekanan. Komponen ini merupakan alat untuk membuka, mengatur, dan menutup aliran air dengan cara memutar atau menggerakkannya secara horizontal atau vertikal pada saluran air.
9. Drainage gallery
Komponen ini berfungsi untuk pembangkit listrik pada bendungan.
Perbedaan Bendungan dan Bendung
Banyak yang mengira jika bendungan dan bendung itu sama, namun sebenarnya berbeda. Berikut ini adalah perbedaan antara bendungan dan bendung.
1. Pengertian atau definisi
Bendung (weir) adalah bangunan infrastruktur yang dibangun untuk mengangkat air dari sungai ke setinggi bendung tersebut. Bendung biasanya dibuat melintang sungai. Dengan bendung, air dari sungai yang sebelumnya naik dapat diarahkan ke lahan pertanian di sekitarnya.
Sedangkan bendungan (dam) adalah struktur yang terbuat dari batu, tanah, dan beton yang dirancang untuk menahan air dalam jumlah besar. Jumlah ini memungkinkan terciptanya waduk di dalam bendungan. Untuk mencegah masuknya air, dinding bendungan biasanya terbuat dari beton sehingga mampu menahan tekanan waduk yang bisa mencapai miliaran meter kubik.
2. Ukuran
Bendung berukuran lebih kecil dari bendungan. Jika diukur dari dasar bendung, tingginya kurang dari 15 meter.
Sementara bendungan memiliki wilayah yang sangat luas, bahkan ada yang berada di antara dua wilayah, dari kabupaten ke negara.
3. Fungsi
Bendung hanya berfungsi sebagai sumber air untuk irigasi dan pengendalian banjir. Air yang diciptakan oleh bendung membantu sungai memiliki aliran yang lebih baik.
Disisi lain, jika bendungan sering digunakan sebagai sumber air yang menggerakkan turbin PLTA. Air yang ditampung juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air minum bagi masyarakat sekitar.
4. Kegunaan
Banyak bendung tidak memiliki pintu air, sehingga air yang meluap di atasnya mengalir ke bawah. Sepintas luapan ini terlihat seperti air terjun kecil. Hal itu karena bendung berguna untuk mengalirkan air dengan mengubah kecepatan alirannya.
Sementara itu, bendungan berguna untuk menampung air dalam satu tempat. Permukaan air tidak boleh melewati atas bendungan, agar air di dalam waduk lebih stabil dan tenang, maka bendungan dilengkapi dengan pintu air.
5. Jenisnya
Bendung terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
• Bendung tetap: berfungsi untuk menaikkan muka air sungai agar air dapat meluap dan dapat digunakan untuk mengairi lahan.
• Bendung bergerak atau berpintu: dilengkapi katup untuk mengatur aliran air sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan bendungan dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan fungsi, ukuran, tujuan pembangunan dan lain-lain, seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Kesimpulan
Nah, sudah tahu kan apa itu bedungan?
Bendungan adalah struktur yang melintasi aliran sungai atau saluran air untuk membatasi dan kemudian mengontrol aliran air tersebut. Ini berguna untuk irigasi, pengendalian banjir, air konsumsi, sarana rekreasi, dan lainnya.