Scroll Down
Swipe Up
Our Blog

Mengenal Konsep bangunan Hijau Dan Manfaatnya
Penggunaan ide bangunan hijau telah menjadi topik yang sudah dibahas sejak lama. Bahkan, gagasan tersebut telah dilaksanakan di beberapa negara sebagai tindakan untuk mencegah pemanasan global. Di Indonesia, penggunaan bangunan yang ramah lingkungan baru-baru ini mulai diperkenalkan. Jadi, apa sebenarnya konsep bangunan hijau dan bagaimana cara menerapkannya? Teruslah membaca artikel ini untuk mengetahui jawabannya
Apa Yang Dimaksud Bangunan Hijau
Sangat krusial untuk menerapkan konsep yang ramah lingkungan dalam berbagai aspek. Satu alasan mengapa konsep tersebut sangat diperlukan adalah karena merupakan tindakan pencegahan untuk memastikan bahwa lingkungan dan alam tidak mengalami kerusakan dan tetap berada dalam kondisi yang baik. Salah satu konsep ramah lingkungan yang sedang populer saat ini adalah konsep bangunan hijau. Tetapi, apa sebenarnya konsep bangunan hijau itu?
Bangunan Hijau adalah jenis bangunan yang dikenal sebagai bangunan berkelanjutan yang memperhatikan dampak lingkungan sejak tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, renovasi, hingga pembongkarannya. Bangunan ini bertujuan untuk menciptakan dampak positif terhadap iklim dan lingkungan alam, serta melindungi dan menghemat sumber daya alam. Dampak positif ini bisa didapat dengan menjaga kualitas udara di dalam ruangan, mempertimbangkan lingkungan selama proses pembangunan, menggunakan bahan yang tidak beracun, dan memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya mengikuti prinsip berkelanjutan. Dengan demikian, Bangunan Hijau dapat meningkatkan efisiensi sumber daya bangunan seperti energi, air, dan bahan, serta mengurangi dampak bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Menurut World Green Building Council, konsep bangunan hijau adalah suatu konsep dimana bangunan dalam desain, konstruksi, dan operasinya dapat mengurangi dampak negatif bagi lingkungan. Konsep ini juga memastikan bahwa bangunan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan alam.
Di Indonesia, terdapat organisasi yang bertugas melakukan sertifikasi bangunan yang ramah lingkungan, yaitu Green Building Council Indonesia.GBC Indonesia merupakan sebuah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 2009 dengan dukungan dari para pemangku kepentingan, seperti para ahli di bidang konstruksi, pihak industri bangunan dan properti, pemerintah, lembaga pendidikan dan penelitian, asosiasi profesi, serta masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Tujuan utama dari GBC Indonesia adalah untuk mempromosikan penerapan prinsip-prinsip hijau, ekologi, keberlanjutan, dan kesinambungan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengoperasian bangunan serta lingkungannya di Indonesia. GBC Indonesia telah diakui oleh World Green Building Council (WGBC), yang berbasis di Toronto, Kanada, sebagai Emerging Member. GBC Indonesia juga menyelenggarakan sertifikasi bangunan berdasarkan standar Greenship. Saat ini, terdapat 111 organisasi yang bergabung dalam GBC Indonesia.
Dalam pembangunan, bangunan yang ramah lingkungan harus menggunakan sumber daya alam dengan bijak dan tidak menggunakan bahan-bahan bangunan secara berlebihan. Setiap komponen bangunan harus saling terhubung dan tidak ada bagian yang tidak berguna.
Proses pembuatan bangunan hijau membutuhkan kerjasama erat antara kontraktor, arsitek, insinyur, dan klien agar dapat menghasilkan bangunan yang berkualitas tanpa mengurangi kenyamanan di dalamnya.
Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dan dipenuhi dalam pembangunan bangunan hijau, meliputi:
1. Pemanfaatan air dan sumber daya lainnya harus dilakukan dengan efisien.
2. Pemanfaatan sumber energi terbarukan pada bangunan, seperti pemasangan panel surya dan turbin angin.
3. Tindakan pengurangan polusi dan limbah. Jika memungkinkan, dibutuhkan tempat untuk melakukan daur ulang limbah.
4. Pertimbangan terhadap kualitas hidup penghuni yang tinggal di dalamnya.
5. Desain bangunan yang dirancang agar dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Manfaat Bangunan Hijau
Banyak yang berpendapat bahwa konsep bangunan ramah lingkungan adalah bangunan mewah semata yang terlihat menarik, memiliki teknologi modern, dan tidak bermanfaat sama sekali.Namun, bangunan hijau tidak hanya sekedar bangunan mewah. Konsep ini memiliki banyak manfaat, terutama bagi lingkungan. Berikut adalah beberapa contoh manfaat bangunan hijau yang perlu Anda ketahui.
1. Meningkatkan Kualitas Hidup
Lingkungan yang nyaman memberikan dampak pada kesehatan. Bangunan yang dirancang dengan konsep ramah lingkungan umumnya dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Mulai dari desain ruang terbuka untuk meningkatkan pencahayaan alami, tanaman hijau untuk memperbaiki kualitas udara, hingga berbagai fitur ergonomis lainnya yang dapat meningkatkan kenyamanan penghuni.
2. Menjaga Ketersediaan Sumber Daya Air
Bangunan Hijau memperhatikan sumber daya air. Sebagai ilustrasi, pemanfaatan kamar mandi yang menggunakan sistem vakum bisa mengurangi konsumsi air pada gedung. Sesuai dengan sumber SSWM Toolbox, penggunaan kamar mandi yang menggunakan sistem vakum hanya memerlukan air sejumlah 0,5 hingga 1,5 liter saja. Berbeda dengan kamar mandi umum yang memerlukan sekitar 6 liter air untuk setiap kali digunakan.
3. Menurunkan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Bangunan
Salah satu keuntungan terbesar dari bangunan hijau adalah dapat menurunkan biaya operasional dan pemeliharaan bangunan. Bangunan dibangun dengan menggunakan bahan berkualitas tinggi, sehingga kualitasnya dapat bertahan lama.
Bangunan hijau yang dilengkapi dengan panel surya dapat menurunkan penggunaan listrik hingga 10% setiap harinya, hal ini tentu akan berdampak besar terhadap biaya operasional bulanan dari bangunan.
4. Mengurangi Dampak Karbon untuk Mempertahankan Lingkungan
Sesuai dengan lembaga Perlindungan Lingkungan (EPA), gedung-gedung berkontribusi sekitar 30% dari keseluruhan pelepasan karbon dioksida di bumi. Oleh karena itu, bangunan hijau dirancang untuk mengurangi emisi karbon. Dalam konsep ini, taman vertikal perlu dimasukkan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi polusi dan emisi udara.
5. Bangunan yang Tahan Lama
Pemanfaatan material konstruksi yang bermutu membuat bangunan mampu bertahan lama dan lebih kokoh terhadap perubahan. Beberapa bangunan hijau juga dirancang untuk terus berkembang, seperti sebuah rumah yang tumbuh.
Penerapan Bangunan Hijau
Menegakkan struktur yang ramah lingkungan untuk melindungi planet dan semua makhluk hidup yang menghuninya, bukan hanya manusia, telah menjadi hal yang sangat penting dalam industri konstruksi dan arsitektur saat ini. Menurut data dari Greenpeace yang diterima oleh DW Indonesia pada bulan Juli 2020, lebih dari 9.000 orang diperkirakan meninggal akibat polusi udara di Indonesia sejak awal tahun 2020. Di Jakarta, sekitar 6.100 orang diperkirakan meninggal, sementara di Surabaya sekitar 1.700 orang, di Denpasar sekitar 410 orang, dan di Bandung sekitar 1.400 orang. Selain itu, selama pandemi Covid-19, sirkulasi udara yang sehat sangat penting, terutama karena penularan virus melalui droplet dan airborne dapat sangat mudah terjadi di dalam gedung jika tidak ada sistem ventilasi yang baik.
Menurut GBC Indonesia dalam Greenship EB, terdapat enam kategori penilaian Bangunan Hijau yang harus dipenuhi. Keenam kategori tersebut meliputi:
1. Pengembangan Situs yang Tepat.
Kategori ini mencakup akses ke fasilitas umum, pengurangan penggunaan kendaraan bermotor, penggunaan sepeda, penanaman tanaman hijau, pengurangan efek pulau panas, pengurangan beban volume air hujan, manajemen situs, dan perhatian terhadap bangunan atau fasilitas di sekitarnya.
2. Efisiensi dan Konservasi Energi.
Pada kategori ini, segala bentuk optimalisasi efisiensi penggunaan energi pada bangunan, peninjauan kembali peralatan pengkondisian udara, penghematan energi pada sistem pencahayaan dan pengkondisian udara, pencatatan dan pengawasan penggunaan energi, operasi dan perawatan peralatan pendingin udara, penggunaan energi terbarukan dan pengurangan emisi energi, tercakup di dalamnya.
3. Konservasi Air.
Kategori ini mencakup pengukuran konsumsi air, pemeliharaan dan pemeriksaan sistem perpipaan, efisiensi penggunaan air bersih, pengujian kualitas air, penggunaan air daur ulang, penggunaan sistem filtrasi untuk menghasilkan air minum, pengurangan penggunaan air dari sumur dalam dan penggunaan kran otomatis.
4. Sumber Daya dan Siklus Material.
Kategori ini mencakup penggunaan pendingin, penggunaan bahan yang ramah lingkungan, pengelolaan sampah, pemilahan sampah, pengelolaan limbah beracun dan berbahaya dan pengalihan barang bekas.
5. Kesehatan dan Kenyamanan Ruangan.
Dalam kategori ini meliputi mutu udara dalam ruangan, penataan lingkungan asap tembakau, pemantauan gas karbon dioksida dan karbon monoksida, pengukuran kualitas udara.
Bangunan Hijau Di Indonesia
Di Indonesia, implementasi green building semakin berkembang. Banyak gedung seperti kantor, apartemen, dan pusat perbelanjaan yang menerapkan konsep ini. Menurut informasi yang terdapat di situs What's New Indonesia, beberapa gedung yang menerapkan prinsip bangunan hijau di Indonesia adalah:
1. Sequis Center
Gedung perkantoran ini dibangun pada tahun 1980 dan telah berhasil direnovasi agar lebih hemat energi. Setelah menerapkan prinsip bangunan hijau, Sequis Center berhasil mengurangi konsumsi listrik dan air sebesar 28% dari sebelumnya. Selain itu, bangunan ini juga telah menerapkan sistem pengolahan dan daur ulang limbah yang efisien.
2. Menara BCA
Bangunan ini merupakan salah satu bangunan hijau yang ada di Indonesia yang telah berhasil meraih sertifikasi bangunan hijau terbaik. Gedung tinggi ini dianugerahi sertifikasi Greenship EB Platinum dalam kategori tertinggi karena sukses menerapkan metode efisien untuk mengurangi penggunaan air dan listrik.
3. Alamanda Tower
Bangunan yang memiliki ketinggian mencapai 30 lantai ini telah berhasil memperoleh penghargaan Greenship Platinum dari Green Council Building Indonesia (GBCI).Di dalamnya terdapat sistem pengolahan dan daur ulang air, sistem ventilasi dan pencahayaan yang optimal untuk mengurangi paparan sinar ultraviolet ke dalam bangunan, serta pemanfaatan lampu LED di seluruh bagian gedung.
4. Gedung Utama Kementerian Pekerjaan Umum
Bangunan resmi yang dimiliki oleh pemerintah berhasil memperoleh sertifikasi GBCI dengan standar platinum.Konsep green building diterapkan di gedung ini, seperti sensor lampu otomatis, sistem daur ulang air, dan penggunaan jendela berukuran besar untuk memanfaatkan cahaya matahari secara alami. Ide yang bersifat pro-lingkungan ini berhasil menurunkan penggunaan energi dan air masing-masing sekitar 44% dan 81%.
5. Pacific Place Mall
Pusat perbelanjaan ini merupakan salah satu yang pertama mengadopsi konsep
Demikianlah penjelasan mengenai prinsip bangunan hijau, manfaat, dan implementasinya. Semoga artikel ini dapat memotivasi Anda untuk terlibat dalam upaya menciptakan tempat tinggal yang ramah lingkungan guna melestarikan alam yang menjadi rumah kita.
27 April 2023

Mengenal Pondasi Cakar Ayam Yang Berasal Dari Indonesia
Bagian terpenting dalam sebuah konstruksi bangunan adalah pondasi bangunan itu. Kokoh tidaknya konstruksi dipengaruhi oleh rancangan pondasi dan penerapannya.
Pondasi adalah struktur bangunan terbawah (dasar) yang digunakan untuk menyalurkan beban dari struktur di atasnya ke lapisan tanah di bawah.
Terdapat banyak jenis pondasi, tapi kali ini akan dibahas jenis pondasi cakar ayam yang berasal dari Indonesia.
Sejarah Pondasi Cakar Ayam
Pondasi cakar ayam dikembangkan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo pada tahun 1961. Ketika itu beliau menjadi pejabat di Perusahaan Listrik Negara (PLN). Saat itu, PLN sedang membangun 7 tower listrik tegangan tinggi di kawasan berawa sekitar Ancol, Jakarta. Dua menara telah berhasil didirikan di atas pondasi konvensional. Namun, lima menara sisanya tidak dapat dibangun. Semua menara ini akan mengalirkan listrik dari Tanjung Priok ke Gelanggang Olahraga Senayan, yang mana pada tahun 1962 diadakan Asian Games.
Ir. Soedijatmo memahami sulitnya membangun menara di medan rawa seperti itu. Akhirnya, dia mendapatkan ide untuk membangun menara listriknya di atas pondasi cakar ayam dari pelat beton. Di bawah pelat beton, masih ada pipa beton sebagai penopang. Pipa dan pelat beton mencengkeram tanah yang lunak dan berawa dengan kuat. Kemudian, lima menara listrik yang tersisa dapat didirikan tepat waktu dengan menggunakan pondasi cakar ayam. Dari pengalaman tersebut, oleh beliau pondasi tersebut diberi nama pondasi cakar ayam.
Pengertian Pondasi Cakar Ayam
Pondasi cakar ayam adalah teknik yang digunakan untuk membuat konstruksi bangunan. Alasan dinamakan demikian karena bagian bawahnya memiliki pipa-pipa beton berbentuk seperti cakar ayam. Pondasi ini banyak digunakan pada konstruksi-konstruksi bangunan di Indonesia.
Pada bagian bawah pondasi cakar ayam terdapat pipa beton berbentuk cakar ayam. Hal ini dimaksudkan agar pondasi dapat terdorong lebih kokoh ke dalam tanah. Tentunya jika pondasi dapat tertanam dengan baik, maka konstruksi bangunan dapat menjadi lebih stabil dan lebih kokoh.
Pondasi cakar ayam cocok digunakan pada semua macam atau jenis tanah baik yang lunak maupun yang keras. Oleh karena itu, pondasi ini banyak diaplikasikan pada konstruksi bangunan bertingkat tinggi.
Tak hanya itu, pondasi cakar ayam juga digunakan dalam pembangunan jalan layang, jembatan besar, dan landasan pacu. Namun, dengan struktur dan kekuatan yang berbeda-beda atau dengan kata lain ukuran pondasi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan konstruksi.
Struktur Pondasi Cakar Ayam
Pada umumnya struktur pondasi ini terdiri dari pelat beton bertulang setebal 10-15 cm yang ditopang oleh pipa-pipa bertulang yang dipasang secara vertikal dan dilekatkan pada pelat beton. Pipa beton ini biasanya berdiameter 120 cm dengan tebal 8 cm dan panjangnya tergantung pada beban yang diterapkan pada pelat dan kondisi tanah. Sistemnya antara pelat dan pipa beton akan mencengkeram ke tanah seperti kaki ayam dan bahkan dapat menahan beban 1,5 hingga 4 ton per meter persegi.
Pada struktur pondasi cakar ayam, balok beton berfungsi sebagai pengaku pelat. Pelat dan balok beton kemudian bekerja dengan tanah yang terperangkap di pondasi untuk menciptakan sistem komposit berkekuatan tinggi. Dari segi prinsip kerja, sistem komposit telah berhasil dibangun oleh komponen penyusun pondasi cakar ayam.
Prinsip Kerja Pondasi Cakar Ayam
Pondasi cakar ayam sangat kuat karena sistemnya seperti cengkeraman cakar ayam. Untuk mengetahui bagaimana cara kerjanya, berikut ini penjelasannya.
• Jika ada beban titik yang bekerja pada sisi atas pelat beton, beban ini akan menyebabkan pelat menjadi melendut. Lendutan ini kemudian menyebabkan buis-buis mengalami rotasi. Hasil pengamatan model menunjukkan bahwa putaran terbesar terjadi sedekat mungkin dengan titik beban.
• Kemudian rotasi cakar ini akan memobilisasi tekanan tanah lateral di belakang cakar. Tekanan tanah lateral juga merupakan momen melawan lendutan pada pelat.
• Cara mengurangi lendutan pelat dapat dilakukan dengan prinsip sebagai berikut. Semakin besar torsi terhadap cakar untuk melawan lendutan, semakin sedikit reduksi lendutan yang terjadi.
• Momen lawan cakar dipengaruhi oleh ukuran pondasi dan berat jenis (kekuatan geser) tanah di sekitar pondasi. Oleh karena itu, semakin panjang dan lebar cakar, semakin besar momen lawan dapat menahan lendutan pelat.
Cara Pemasangan Pondasi Cakar Ayam
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pemasangan pondasi cakar ayam:
1. Berat dan fungsi ruang lantai 2
Pondasi harus diperpanjang jika ruangan di lantai atas lebih berat. Misalnya, jika hanya kamar tidur, ruang keluarga atau sejenisnya, maka biasanya berukuran 60 cm x 60 cm dengan ketebalan 20 cm. Namun jika beban di lantai 2 berat, seperti garasi atau kolam renang, maka pondasi harus diperpanjang. Sama halnya jika rumah memiliki lebih dari 2 lantai.
2. Dipengaruhi oleh jenis tanah
Jika tanahnya keras dan padat, pondasi cakar ayam dibuat lebih kecil karena sudah diperkuat oleh kontur tanah. Berbeda dengan tanah yang lembut yang harus menggunakan pondasi besar.
3. Kedalaman pondasi
Kedalaman pondasi bervariasi dari 1,5 meter hingga 2 meter. Tapi ini harus dihitung sesuai kebutuhan. Semakin dalam pondasinya, semakin kuat pondasi itu menopang rumah. Kedalaman pondasi maksimum di area tanah yang rentan adalah 4 meter.
4. Bahan baku pondasi
Pada pondasi cakar ayam, dua bahan utamanya adalah besi dan beton. Diameter besi yang cocok untuk pondasi minimal berdiameter 10 mm dan dipasang setiap 20 cm. Kemudian untuk membuatnya lebih kuat tambahkan beton dengan menghitung takarannya 1:2:3 untuk semen, pasir, dan koral.
Kelebihan Pondasi Cakar Ayam
Berikut ini adalah kelebihan dari pondasi cakar ayam pada konstruksi bangunan.
1. Cocok untuk bangunan di atas tanah lunak atau kurang padat
Seperti tujuan awalnya, pondasi cakar ayam dirancang khusus untuk membantu pertumbuhan di daerah yang tanahnya lunak atau kurang padat. Untuk menjaga konstruksi pada tanah lunak atau tekstur berair berjalan lancar.
Lapisan pondasi ini dijamin tidak akan menyebabkan penurunan, kelongsoran, atau perpindahan pondasi. Dari segi teknis, pondasi cakar ayam ini sebenarnya didukung kekuatan yang lebih tinggi dan tidak membutuhkan ruang untuk tumbuh karena pengaruh cuaca.
2. Cocok digunakan untuk beragam daerah di Indonesia
Ingat sejarah bagaimana pondasi cakar ayam ini muncul, yaitu konstruksi bangunan di atas tanah lunak. Karena sebagian besar tanah di beberapa wilayah Indonesia bertekstur lunak, pondasi cakar ayam ini juga cocok untuk diterapkan di Indonesia.
Indonesia sendiri memiliki jenis tanah yang berbeda-beda di berbagai wilayah geografis seperti sawah, pegunungan, rawa, dan termasuk dataran rendah. Jadi tidak perlu heran, karena pondasi jenis ini sangat populer dan banyak diadopsi oleh banyak perumahan untuk bangunan tempat tinggal di Indonesia. Tentunya sebagai bangsa Indonesia kita harus berterima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Sedijatmo atas ide pondasi cakar ayam karena membawa banyak manfaat bagi dunia konstruksi dan sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia.
3. Tidak perlu sistem drainase
Penggunaan pondasi cakar ayam, tanah bangunan tidak perlu khawatir dengan sistem drainase karena tidak perlu sistem ini dan tidak perlu sambungan kembang kusut. Memang menurut keunggulan pertama, cocok untuk konstruksi di tanah lunak.
Keuntungan ini juga memungkinkan pekerjaan konstruksi bahkan dalam kondisi tanah yang relatif lemah. Pondasi cakar ayam terbuat dari beton padat yang juga sangat kuat sehingga tidak ada ruang berlebih untuk sistem drainase. Tentunya tanpa adanya sistem drainase ini, pembangunan akan jauh lebih efisien dari segi material, biaya, dan juga waktu perawatan.
4. Bangunan akan lebih kuat
Keunggulan pondasi cakar ayam berikutnya adalah strukturnya akan lebih kuat meski dibangun di atas tanah dengan kondisi kurang stabil. Tentu saja, semua itu bisa terjadi karena bagaimana proses pembuatan pondasi cakar ayam yang benar-benar bagus. Pekerjaan pondasi ini langsung menggali ke bagian tanah yang terdalam saat selesai. Penggunaan beton di seluruh pondasi jelas juga sangat menguntungkan karena semakin meningkatkan keawetan pondasi.
Kekurangan Pondasi Cakar Ayam
Selain banyaknya kelebihan, pondasi cakar ayam juga memiliki kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan, antara lain:
1. Perawatan lebih mahal
Karena tujuan awal pondasi cakar ayam adalah untuk membuat pondasi gedung bertingkat atau bangunan tinggi, tentu biaya pengerjaannya akan jauh lebih mahal. Bahkan jika dibandingkan dengan beberapa jenis pondasi umum lainnya, biaya pembangunan pondasi jenis ini masih jauh lebih mahal.
Beberapa penyebab mahalnya biaya pembuatan pondasi cakar ayam adalah karena pembuatannya dinilai cukup rumit. Selain itu juga membutuhkan peralatan yang rumit dan menggunakan bahan yang cukup banyak. Contoh kecilnya adalah proses penuangan pondasi beton yang membutuhkan banyak bahan konstruksi.
2. Tidak cocok untuk bangunan kecil
Tujuan awal pembangunan pondasi cakar ayam adalah untuk bangunan bertingkat tinggi atau proyek infrastruktur berskala besar. Untuk itu, meski peduli dengan pondasi cakar ayam ini, sayangnya kurang cocok untuk rumah minimalis. Namun, untuk rumah yang besar dan mewah, penggunaan pondasi cakar ayam tetap bisa dipertimbangkan.
Alasan lainnya bukan hanya dari segi bangunan yang tidak sesuai, tetapi juga dari segi biaya dan proses pemasangan yang tidak sesuai untuk bangunan kecil. Jadi, jika Anda ingin membangun rumah satu lantai, lebih baik menggunakan pondasi lain yang lebih ekonomis namun tetap berkualitas.
3. Proses pembuatan yang kompleks
Faktor ini adalah hal utama yang menjadi pertimbangan dalam penggunaan pondasi cakar ayam. Pondasi ini solid dan teruji membuat bangunan kokoh. Untuk yang sudah diketahui, proses pembuatan pondasi cakar ayam tidak menggunakan proses yang mudah dan sederhana, melainkan cukup rumit.
Proses yang rumit ini tentu berpengaruh pada biaya produksi pondasi ini. Selain aspek biaya, proses pembuatan yang rumit ini juga dapat mempengaruhi durasi proyek itu sendiri. Mungkin tertunda karena butuh waktu lebih lama untuk membuatnya.
Kesimpulan
Sekian penjelasan mengenai Pondasi Cakar Ayam. Konstruksi bangunan yang menggunakan pondasi cakar ayam akan sangat kuat, namun perlu diperhatikan juga kebutuhan konstruksi bangunan apakah cocok dengan pondasi ini atau tidak. Dengan membaca artikel tersebut dapat membantu Anda dalam memahami dan menentukan pondasi yang tepat digunakan.
13 April 2023

Mekanika Tanah: Tujuan, Ruang Lingkup Dalam Konstruksi
Pengertian Mekanika Tanah
Istilah 'mekanika tanah' diperkenalkan oleh Dr. Karl Terzhagi pada tahun 1925 melalui buku Erdbaumechanic. Mekanika tanah merupakan salah satu bidang ilmu mekanika yang mempelajari tentang gaya-gaya yang bekerja pada tanah dan aliran air dalam tanah. Materi yang dibahas dalam mekanika tanah meliputi penelitian tentang tanah, perilaku tanah, dan aplikasinya sebagai bahan rekayasa.
Definisi 'Tanah' dalam Mekanika Tanah
Kata 'tanah' berasal dari kata Latin 'solium', yang berarti lapisan atas bumi yang dapat digali atau dibajak. Tanah adalah bahan kompleks yang terdiri dari partikel-partikel mineral yang tidak terkonsolidasi yang terbentuk akibat pelapukan batuan. Pengertian tanah bervariasi tergantung dari profesi yang menggunakannya.
Menurut ahli pertanian, tanah adalah zat di permukaan bumi yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman. Menurut ahli geologi, tanah adalah bahan yang terletak di zona relatif tipis tempat akar tanaman dapat tumbuh. Sedangkan menurut para insinyur, tanah adalah endapan mineral dan/atau partikel organik yang tidak teragregasi atau tersemen. Ukuran partikel tanah bisa mencapai 10-4 sentimeter hingga batu besar. Batu besar, pasir, tanah liat, kerikil, lanau, dan sejenisnya termasuk dalam kategori tanah.
Mekanika Tanah dan Rekayasa Tanah
Rekayasa tanah memiliki ruang lingkup yang lebih luas daripada mekanika tanah. Rekayasa tanah lebih menekankan pada aplikasi praktis daripada aspek fundamental atau matematika dari tanah.
Rekayasa tanah adalah bidang penerapan yang menggunakan prinsip-prinsip mekanika tanah untuk menyelesaikan masalah praktis. Rekayasa tanah meliputi investigasi tanah, desain dan konstruksi pondasi, struktur penahan tanah, dan struktur bumi. Namun, terkadang mekanika tanah juga disebut sebagai rekayasa tanah. Geoteknik adalah teknik yang terdiri dari rekayasa tanah/mekanika tanah dan rekayasa pondasi.
Tujuan Geoteknik
Semua struktur dibangun di atas permukaan bumi. Untuk merancang struktur yang aman dan sehat, karakteristik khusus dari tanah, teori dan prosedur dirumuskan.
Selama tahap perancangan struktur, data ini digunakan oleh para perancang dikombinasikan dengan pengalaman praktis mereka sendiri untuk menghasilkan desain yang cocok untuk struktur yang sesuai dengan kondisi lapangan.
Perancang harus mempertimbangkan endapan tanah alami, yang memperkuat pondasi dan struktur di atasnya. Namun, endapan tanah ini hadir dengan cara yang tidak pasti yang memungkinkan untuk memiliki beragam kombinasi. Oleh karena itu, beberapa opsi dari kemungkinan kombinasi dapat dipertimbangkan. Hal ini mempengaruhi pilihan dan desain struktur.
Karena itu, seorang insinyur pondasi harus mampu menerapkan prinsip-prinsip geoteknik agar sesuai dengan kondisi lapangan. Oleh karena itu, geoteknik adalah dasar dari rekayasa pondasi.
Ruang Lingkup Mekanika Tanah
Mekanika tanah terapan mencakup berbagai bidang seperti yang diuraikan di bawah ini:
1. Teknik Pondasi
Fondasi adalah prasyarat penting bagi setiap struktur untuk menyalurkan beban dengan aman dan efisien ke tanah. Apapun jenis struktur, baik itu bangunan, jembatan, jalan raya, kanal, bendungan, atau terowongan, semuanya dibangun di atas tanah.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan saat merancang pondasi untuk struktur meliputi:
- Kapasitas dukung tanah
- Distribusi tegangan pada tanah di bawah beban
- Potensi penurunan
- Pengaruh air tanah
- Karakteristik kembang-susut tanah.
2. Struktur Penahan
Dinding penahan dibuat untuk menahan tanah agar tidak tergelincir atau bergerak. Tanah harus tersebar pada kemiringan yang tepat agar tetap stabil. Namun, jika tidak ada cukup ruang bagi tanah untuk tersebar di atas permukaan tanah, maka struktur penahan harus dibangun. Jika tidak, tanah akan menggelincir atau bergerak. Selain itu, struktur penahan juga membantu menjaga tingkat tanah pada kedua sisi yang berbeda.
3. Kestabilan Kemiringan
Ketika permukaan tanah tidak datar, gaya gravitasi vertikal dapat menggerakkan tanah ke arah bawah. Hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan pada kemiringan. Kemiringan dirancang untuk dinding penahan dan pemotongan tanah.
Pengetahuan tentang kekuatan geser tanah dan karakteristik yang terkait sangat penting untuk merancang kemiringan yang tepat dan ketinggian atau kedalaman pemotongan yang sesuai.
Kemungkinan infiltrasi air tanah juga harus dipertimbangkan saat menggali tanah. Jika air tanah meresap ke dalam galian, daya dukung tanah dapat menurun. Terkadang, air di bawah tanah harus dialirkan untuk mengurangi gaya infiltrasi. Ada berbagai cara untuk mengalirkan air infiltrasi.
Dukungan lateral atau dinding penahan harus dibangun untuk menopang tanah selama penggalian yang dalam.
4. Struktur Bawah Tanah
Terowongan, sumbu, pipa, dan sejenisnya merupakan struktur bawah tanah. Perlu dilakukan evaluasi terhadap gaya yang diberikan oleh tanah pada struktur ini.
5. Desain Pengerasan
Pengerasan adalah lapisan keras yang dibangun di atas tanah guna memberikan permukaan yang rata dan kuat bagi kendaraan yang melintas. Dalam merancang perkerasan, diperlukan studi mengenai perilaku tanah dasar di bawah berbagai beban dan perubahan lingkungan. Sebelum memulai desain perkerasan, perlu ditentukan ketebalan perkerasan dan komponennya yang disesuaikan dengan karakteristik subsoil. Pada jalan yang sibuk, pengaruh pengulangan beban dan kegagalan kelelahan harus dievaluasi.
Masalah lain yang muncul selama masa pakai perkerasan adalah
- Pembekuan dan kedalaman pembekuan
- Penaikan dan pelelehan
- Pemompaan lapisan tanah liat
- Pengetahuan teknis tentang perbaikan sifat-sifat tanah seperti kekuatan dan stabilitas diperlukan untuk stabilisasi tanah dasar.
6. Dam Tanah
Untuk pembangunan bendungan tanah, hanya bahan konstruksi tanah yang digunakan. Oleh karena itu, desain bendungan tanah harus dilakukan dengan hati-hati karena kegagalan dapat mengakibatkan bencana. Bendungan tanah dapat memiliki bagian homogen atau komposit. Berikut adalah sifat fisik tanah yang diperlukan untuk merancang bendungan tanah:
- Sifat indeks tanah seperti densitas, plastisitas, berat jenis, distribusi ukuran partikel, dan radiasi tanah
- Permeabilitas tanah
- Karakteristik konsolidasi dan pemadatan tanah
- Parameter kekuatan geser dalam berbagai kondisi drainase
- Survei tanah di sekitar area juga perlu dilakukan untuk area borrow pit.
Kadar air optimal pada kerapatan maksimum pada pemadatan adalah aspek yang paling penting dari karakteristik tanah untuk desain.
7. Lain Lain
Berbagai permasalahan yang terkait dengan tanah meliputi:
- Kenaikan permukaan tanah
- Penurunan permukaan tanah
- Pengaruh embun beku
- Kepadatan tanah
- Pembesaran volume tanah
Kesimpulan
Definisi: Mekanika tanah adalah bagian dari mekanika yang mempelajari perilaku dan aplikasi tanah.
Bapak Mekanika Tanah: Karl Terzaghi
Tujuan Mekanika Tanah: Pondasi dari setiap struktur harus mentransmisikan beban ke tanah dengan aman. Untuk mencapai desain pondasi yang aman, dasar-dasar mekanika tanah seperti hubungan tegangan, daya dukung, dan sebagainya diperlukan.
Rekayasa Geoteknik = Mekanika Tanah + Rekayasa Pondasi
Mekanika Tanah mencakup:
- Indeks sifat tanah
- Kekuatan geser tanah
- Hubungan tegangan dan regangan tanah
- Permeabilitas tanah
- Tekanan air pori dalam tanah
- Eksplorasi tanah
- Stabilitas lereng
- Tekanan tanah lateral
- Penutup rekayasa pondasi
Lingkup Rekayasa Geoteknik/Aplikasi Mekanika Tanah:
- Dalam rekayasa pondasi
- Pembangunan struktur penahan
- Stabilitas lereng
- Desain dan konstruksi struktur bawah tanah
- Desain trotoar
- Desain dan konstruksi bendungan tanah
12 April 2023

Penjelasan Terowongan : Hal Yang Perlu Diperhatikan, Metode, dan Tahapan Pembangunan
Suatu terowongan merupakan struktur teknik sipil yang dibuat untuk menciptakan sebuah lorong di bawah tanah yang dapat melewati bukit, bangunan, jalan, air, dan bahkan seluruh kota. Fungsinya bisa bermacam-macam, mulai dari melintasi penghalang, menciptakan sistem angkutan massal, menyediakan koneksi di bawah laut, mengakomodasi jaringan pipa, menyediakan sistem pembuangan limbah, dan masih banyak lagi.
Pembangunan terowongan sangat bergantung pada beberapa faktor, seperti kondisi tanah, air tanah, panjang dan diameter terowongan, transportasi, kedalaman terowongan, biaya produksi, dan manajemen risiko.
Dalam proses penggalian terowongan, investigasi geologi sangatlah penting untuk menentukan metode yang tepat, apakah itu pengeboran dengan mesin, peledakan, atau pemboran. Untuk survei konstruksi terowongan, pekerjaan dengan tingkat akurasi tinggi lebih disukai. Terowongan yang panjang dan melintasi pegunungan dari sisi berlawanan biasanya akan bertemu dengan kesalahan satu kaki atau kurang. Kini, teknologi laser (sinar laser) digunakan sebagai garis referensi dalam konstruksi terowongan.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Membuat Terowongan
Terdapat beragam teknik yang bisa dipakai untuk merancang dan membangun terowongan, tergantung pada besar terowongan yang diinginkan, kondisi tanah dan air tanah yang spesifik, kedalaman, ketersediaan ruangan, dan lain-lain. Hal-hal utama yang perlu dipertimbangkan meliputi:
1. Tujuan Pembuatan Terowongan : Dengan adanya tujuan yang jelas maka dapat mempengaruhi dimensi dan bentuk terowongan sesuai kebutuhan.
2. Jenis dan Kondisi Tanah Yang Akan Dibangun : Hal ini akan mempengaruhi pilihan jalur terowongan dan apakah ekonomis atau layak untuk dibangun di area yang mungkin memiliki kualitas tanah yang buruk atau cacat.
3. Pemilihan Metode Konstruksi : Hal ini bervariasi tergantung pada jenis terowongan, kondisi tanah, dan panjang terowongan yang dibutuhkan dan waktu yang tersedia untuk proyek.
4. Pemilihan Peralatan Yang Dibutuhkan Untuk Membersihkan Puing-Puing : dimensi dan panjang terowongan akan menentukan peralatan yang dibutuhkan untuk membuang material sisa konstruksi.
5. Pengendalian Air : Pompa adalah teknik yang paling umum digunakan untuk menangani kehadiran air saat membuat terowongan.
Metode Konstruksi Terowongan
a) Metode Bor dan Ledakan
Metode ini melibatkan pemboran lubang pada bebatuan dan mengisi bahan peledak ke dalamnya. Peledakan dilakukan dengan pemicu detonator yang terhubung dengan bahan peledak. Akibatnya, partikel batuan terlempar keluar dari terowongan. Penting untuk mengontrol peledakan dan memastikan bahwa batuan di sekitarnya tidak terkena atau retak akibat peledakan. Jika hal itu terjadi, dapat mempengaruhi stabilitas terowongan.
b) Pengeboran Pipa
Pipa jacking dipakai guna membangun terowongan di bawah struktur atau jalan raya atau rel kereta api yang ada atau di bawah situs langsung. Jack hidrolik digunakan untuk mendorong pipa yang dirancang khusus melintasi tanah, dan ukuran pipanya dibatasi hingga 3,2 meter.
c) Cut and Cover Method
Teknik cut-and-cover digunakan untuk membangun terowongan yang dangkal atau kecil. Dalam teknik ini, parit digali dan terowongan dibangun (dengan membuat dinding samping dan dasar serta atap dengan lempengan beton) dan kemudian ditutup. Metode ini merupakan salah satu metode yang paling tua dan juga paling ekonomis dibandingkan dengan teknik tunneling lainnya. Selain itu, bahan pracetak juga sering digunakan dalam teknik ini. Teknik cut-and-cover sering digunakan untuk membangun underpass atau lorong bawah tanah kecil di daerah perkotaan.
d) Sequential Excavation Method
Teknik ini juga dikenal sebagai New Austrian Tunneling Method (NATM). Dalam teknik ini, lokasi terowongan dibagi menjadi beberapa segmen, dan setiap segmen digali menggunakan alat ekskavator. Setelah batuan atau tanah dipindahkan, penyangga diberikan seperti beton bertekanan yang diterapkan pada dinding samping dan atap (baut batu, kasa baja, dan beton bertulang serat digunakan sebagai penyangga) untuk menstabilkan struktur. Teknik ini membutuhkan waktu yang lama tetapi sangat berguna untuk bekerja di area dimana struktur yang ada di dekatnya tidak dapat diganti.
e) Boring Method
Tunnel Boring Machine (MBT) digunakan dalam teknik pemboran. Biasanya digunakan untuk menggali terowongan panjang dan melintasi berbagai jenis lapisan tanah atau batuan. MBT dapat memberikan profil kerja yang akurat dalam penggalian dan mengurangi risiko dalam pembuatan terowongan. Produksi harian MBT dapat mencapai 40 meter, namun memerlukan waktu yang lebih lama untuk batuan keras dan kurang ekonomis dibandingkan dengan teknik bor dan peledakan.
f) Shaft Method in Tunnel Construction
Apabila terowongan dibangun di bawah permukaan tanah, sebuah poros beton permanen dibangun hingga kedalaman yang sesuai. Poros ini dilengkapi dengan inlet dan outlet, serta poros perantara jika terowongan memiliki panjang yang signifikan. Selain digunakan sebagai akses sementara selama proses konstruksi, poros perantara juga berfungsi sebagai ventilasi dan pintu keluar darurat untuk terowongan tersebut.
g) Box Jacking
Metode box jacking serupa dengan metode pipe jacking, yakni memasang pipa berbentuk terowongan yang didorong melintasi tanah. Namun, rentang dongkrak pada box jacking cenderung lebih panjang daripada dongkrak pada pipe jacking. Terdapat pula penggunaan metode ini pada proyek konstruksi kereta api bawah tanah.
Tahapan Pembangunan Terowongan
Pembangunan terowongan dilakukan secara bertahap, dimulai dari pemasangan kabel layanan gedung hingga pemasangan rel konduktor dan pemberat trek. Proses konstruksi dijelaskan secara terperinci pada tahap-tahap berikut.
1. Proses Penggalian Terowongan
Produk penggalian adalah lorong yang siap untuk proyek konstruksi. Dalam lorong, lantai diratakan dan kerikil kasar ditempatkan di bawah. Batu diperkuat dengan bolt dan semprotan beton.
Sebuah sistem pengeringan atau drainase dipasang antara batu dan permukaan semprotan beton. Air yang terkumpul di antara batu dan permukaan semprotan beton diarahkan dengan aman melalui pompa rumah ke saluran drainase di atas tanah.
2. Pemasangan Bantalan dan Struktur Beton Dibangun Ke Dalam Terowongan
Di atas lapisan batu pecah yang sudah ada, yang disebut juga lapisan terkuras, didirikan pemberat. Pemberat ini meliputi saluran drainase, saluran bawah, dan sumur yang ditempatkan setiap 50 meter untuk mengalirkan air.
Sebuah dasar dan dinding dibangun di dalam terowongan penghubung antara dua terowongan metro.
3. Pemasangan Instalasi Perkabelan Dibangun Keluar Sisi Terowongan
Elemen pendukung dinding didirikan di antara rel dan dinding batu untuk metro yang telah selesai dibangun. Selain itu, elemen tersebut berfungsi sebagai platform selebar 120 cm untuk keluar. Elemen dinding pendukung juga menampung teknologi yang banyak. Di dalam saluran pelindung kabel, kabel layanan gedung terletak di sepanjang jalur. Terakhir, elemen dinding pendukung di sekitar kabel diisi dengan batu pecah.
Ruang teknis yang mengarahkan kabel terletak di antara rel. Setiap terowongan penghubung memiliki dua ruang teknis, sedangkan poros memiliki 4 hingga 6 ruang. Dinding beton dibangun di terowongan penghubung.
4. Tahapan Dibangun Palung Kabel dan Menghubungkan Struktur Terowongan
Saluran kabel dipasang di atas perlindungan kabel dan di belakang dinding pendukung sebelum memasang penutup akhir. Mereka berisi air api dan kabel cadangan potensial.
Pegangan dibangun sepanjang dinding batu. Penerangan, tempat kamera, dan pengeras suara dipasang di atasnya. Pegangan mempermudah keluar dalam situasi darurat karena dinding batu itu sendiri tidak rata.
Lantai beton dibangun di antara pintu keluar dan terowongan penghubung. Beton adalah bahan hemat biaya yang tidak menimbulkan beban api atau penumpukan debu. Permukaan beton juga nyaman untuk dilewati dalam situasi keluar.
Dinding beton dan langit-langit baja gantung dibangun di ruang teknis terowongan penghubung. Tujuan mereka adalah melindungi peralatan teknis yang sensitif. Dua pintu yang membuka ke dalam dan satu pintu yang membuka ke luar selalu dibangun dari terowongan penghubung ke metro tunnel. Dengan cara ini, selalu memungkinkan untuk keluar ke terowongan yang berdekatan meskipun ada perbedaan tekanan di antara terowongan. Terowongan penghubung juga memiliki telepon darurat yang terhubung ke ruang kontrol metro Metropolitan Area Transport Ltd di Herttoniemi.
5. Pekerjaan Listrik dan HVAC dimulai
Untuk memulai pekerjaan listrik, kabel dipasang di saluran pelindung yang telah dibangun sebelumnya. Terowongan ini dilengkapi dengan penerangan yang sebagian besar terdiri dari lampu neon dan diulangi dengan interval beberapa meter. Jika terjadi kegagalan daya, penerangan keluar darurat dijamin.
Tanda keluar yang mengarah ke terowongan penghubung terdekat dipasang di terowongan. Overpressure blower dibangun di ruang perangkap asap antara terowongan penghubung untuk menjaga area terowongan penghubung tetap bertekanan berlebih. Dengan cara ini, asap tidak akan menembus jika terjadi kebakaran.
6. Pemasangan Balok dan Pemberat Ke Dalam Terowongan
Jalur kabel dipasang di sepanjang sisi terowongan kereta bawah tanah untuk keperluan listrik. Lapisan peredam suara yang terpasang di bawah rel mampu menahan dan meredam suara bising yang dihasilkan oleh kendaraan yang melintas di dalam terowongan.
Lalu, material dasar dan balok diletakkan di bawah rel. Hal ini memastikan bahwa kendaraan beroda tidak dapat melintas di dalam terowongan.
7. Pemasangan Rel Dimulai
Rel diposisikan dengan menempatkannya di atas balok. Selanjutnya, penambahan beban dilakukan. Setelah itu, hanya kendaraan yang dapat berjalan di dalam terowongan menggunakan rel. Rel penghantar dipasang di terowongan pada bantalan busur yang terpasang pada ujung blok.
8. Pengetesan Sumber Daya Tenaga Listrik
Terowongan dilengkapi dengan sistem utama daya listrik 20 kV. Ketika arus rel diaktifkan, konduktor rel akan memiliki tegangan langsung sebesar 750V. Penutup akan menutup rapat palung kabel. Terowongan akan memiliki sistem panduan untuk mengatur lalu lintas kereta bawah tanah.
9. Melakukan Uji Coba Akhir Jalur Terowongan
Setelah struktur jalur selesai dibangun, maka akan dilakukan pengujian dan percobaan. Proses ini memerlukan waktu beberapa bulan untuk diselesaikan. Semua sistem teknis akan diuji secara bersama-sama dan Metropolitan Area Transport Ltd akan mencoba menggunakan kereta metro. Setelah semua pengujian dan pemeriksaan otoritas selesai, kereta metro akan siap untuk diserahkan kepada Metropolitan Area Transport Ltd.
Kesimpulan
Suatu terowongan merupakan struktur teknik sipil yang dibuat untuk menciptakan sebuah lorong di bawah tanah yang dapat melewati bukit, bangunan, jalan, air, dan bahkan seluruh kota. Pembangunan terowongan sangat bergantung pada beberapa faktor, seperti kondisi tanah, air tanah, panjang dan diameter terowongan, transportasi, kedalaman terowongan, biaya produksi, dan manajemen risiko. Terdapat juga berbagai metode dalam membangun terowongan dan tahapan yang dilakukan juga.
12 April 2023

Apa itu Pelabuhan? Jenis, Faktor Persyaratan, Struktur, Perencanaan, Pemeliharaan, Pengoperasian, dan Fasilitas
Perencanaan pembangunan pelabuhan dimulai dengan menentukan tempat yang tepat. Insinyur desain harus mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk tujuan penggunaan pelabuhan, aspek ekonomi, dan, dalam beberapa kasus yang ditentukan oleh militer, kelayakan konstruksi. Proses penentuan tempat terdiri dari membandingkan beberapa tempat alternatif dan secara bertahap mengeliminasi yang kurang sesuai. Pemilihan akhir membutuhkan persiapan tata letak awal dan perkiraan biaya dan sumber daya yang dibandingkan.
Apa itu Pelabuhan?
Gerbang utama perdagangan internasional adalah pelabuhan dan dermaga mereka. Melalui tempat ini, barang dan pengunjung dapat bergerak dari satu wilayah dunia ke wilayah lainnya. Pelabuhan merupakan area perairan yang aman bagi kapal untuk bersandar atau berlabuh. Di sekitar pelabuhan, terdapat fasilitas bongkar muat kapal yang disebut instalasi pelabuhan.
Syarat utama pelabuhan yang ideal adalah akses langsung ke laut terbuka serta kedalaman yang memadai untuk memungkinkan kapal masuk dan keluar dengan aman. Kedalaman pelabuhan laut umumnya mencapai 40 kaki atau lebih. Selain itu, pelabuhan harus terlindungi dengan baik dari badai dan ombak besar. Dasar pelabuhan perlu menyediakan tempat yang baik untuk menjangkar, yaitu tidak terlalu berbatu, berpasir, atau berlumpur. Pelabuhan juga harus cukup luas untuk kapal berlabuh dan bermanuver. Arus dan pasang surut tidak boleh terlalu kuat.
Jenis-Jenis Pelabuhan
a) Coastal Breakwater Harbor
Pelabuhan yang dilindungi oleh pemecah gelombang buatan manusia memiliki fungsi sebagai pemecah gelombang pantai. Pelabuhan yang menggunakan pintu air pasang dilengkapi dengan kunci yang menutupi seluruh area pelabuhan ketika air pasang. Meskipun air surut, ketinggian air di pelabuhan yang terkunci akan tetap konstan.
b) Natural River Harbor
Pelabuhan sungai yang terlindung dari badai karena sungai yang sempit. Di tepi sungai telah dibuat pelabuhan lembah untuk menampung kapal. Pelabuhan danau atau pelabuhan kanal terletak di danau kecil atau kanal buatan yang terhubung dengan perairan terbuka melalui jalur air yang dapat dilayari. Pelabuhan tepi jalan yang terbuka hanya sedikit menawarkan perlindungan dari badai, meskipun dapat digunakan sebagai pelabuhan.
Faktor Utama Penempatan Pelabuhan
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan ketika memilih lokasi untuk membangun pelabuhan, termasuk:
1) Akses Jalan Kapal
Untuk memastikan navigasi yang aman, diperlukan kedalaman dan jarak bebas yang memadai untuk akses kapal ke pelabuhan. Selain itu, penting juga untuk membangun akses darat yang memadai atau dapat dikembangkan agar tercipta hubungan transportasi darat yang diperlukan.
2) Ukuran dan Kedalaman
Dibutuhkan kedalaman air yang terlindungi dan ruang yang memadai untuk menampung lalu lintas kapal yang diharapkan di area masuk dan area belok, area sandar, dan area berlabuh. Luas tanah harus mencukupi ukuran dan elevasi yang dibutuhkan untuk memfasilitasi kebutuhan pendukung dan bebas dari risiko banjir atau genangan. Kemungkinan perluasan atau perubahan penggunaan pelabuhan di masa mendatang harus dipertimbangkan.
3) Kondisi Arus Laut
Kecepatan aliran harus minimal dan, kecuali untuk daerah tertentu dan/atau pertimbangan khusus, tidak boleh melebihi 4 knot.
4) Tingkat Fouling
Faktor yang diinginkan adalah tingkat kotoran yang minim dan kebebasan relatif dari hewan laut penggerek, hidroid, dan organisme lain yang dapat menempel pada sistem pendingin kapal.
5) Sirkulasi Air
Ventilasi alami yang memadai sangat penting untuk ruangan Bak air.
6) Sedimentasi
Perlu dilakukan evaluasi komprehensif terhadap pengaruh lokasi pelabuhan terhadap aliran transportasi alami dan pasokan sedimen di wilayah pesisir dan sungai. Diutamakan untuk tidak mengganggu aliran sedimen yang alami. Pembangunan pelabuhan dapat berdampak pada sistem sedimen, sehingga mungkin memerlukan tindakan pengerukan atau stabilisasi pantai untuk pemeliharaan.
7) Faktor Ekonomi
Aspek ekonomi harus dipertimbangkan dengan memperhatikan persyaratan kedalaman. Jika pelabuhan memiliki perbedaan pasang surut yang signifikan dan terutama jika jalur masuknya panjang, maka pertimbangkan untuk membatasi kapal dengan muatan besar masuk. Di daerah dengan dasar yang keras dan biaya penggalian yang tinggi, pertimbangkan untuk mengecualikan kapal deep-draft tertentu dan memberikan layanan yang lebih ringan antara jangkar dan dok perairan dalam.
8) Proteksi Gelombang Air
Konfigurasi pelabuhan harus menyediakan perlindungan gelombang yang memadai dalam bentuk cekungan interior untuk sandar dan tempat berlabuh kapal. Batas nilai tinggi gelombang di cekungan interior harus mencakup pertimbangan rasio kapal terhadap panjang gelombang. Untuk kapal angkatan laut besar dan kondisi gelombang buruk non-resonansi, kriteria desain awal menggunakan ketinggian gelombang pembatas 4 kaki dapat digunakan. Dalam kasus kapal kecil, ketinggian gelombang pembatas harus 2 kaki.
9) Persyaratan Kedalaman Air
Secara umum, kedalaman di pelabuhan berbeda-beda. Ada area khusus untuk kapal kecil dan area lainnya untuk kapal besar. Kedalaman yang dibutuhkan untuk saluran berbeda dari yang diperlukan di tempat berlabuh dan jangkar. Namun, penting untuk menyediakan kedalaman yang memadai di semua area air yang diantisipasi, tidak peduli area mana yang sedang dipertimbangkan.
10) Channels
Agar saluran dapat beroperasi dengan penuh keamanan terhadap dampak langsung badai, perlu memperhatikan rasio kedalaman saluran terhadap draft navigasi kapal terbesar. Rasio yang diinginkan adalah 1,3 jika kecepatan kapal di bawah 7 knot, sedangkan jika kecepatan kapal lebih dari 7 sampai 8 knot, rasio yang diperlukan adalah 1,5.
Bagian dan Struktur Pelabuhan
Bangunan pemecah ombak merupakan struktur besar seperti tembok yang melindungi sebagian pelabuhan dari gelombang dan arus. Struktur ini dapat memberikan perlindungan penuh atau tambahan pada pelabuhan dalam kondisi alami. Pemecah ombak dibuat dari bahan batu, beton, atau puing-puing. Dermaga, yang kurang kuat dari pemecah ombak, terletak di dalam pelabuhan dan digunakan untuk menampung arus atau mengendalikan endapan sedimen. Dermaga sering terbuat dari kayu, terpal baja, atau beton.
Untuk menandai saluran pelabuhan, digunakan pelampung yang mengambang dan diikat ke bawah. Jangkar merupakan bagian dari pelabuhan tempat kapal berlabuh. Banyak pelabuhan yang sempit, terutama yang berada di sungai, memiliki cekungan putar untuk memutar kapal.
Perencanaan, Pemeliharaan, dan Pengoperasian Pelabuhan
Perencanaan dan pembangunan pelabuhan, baik untuk keperluan transportasi, reklamasi, maupun pemeliharaan, kini semakin memanfaatkan model studi. Model skala pelabuhan, pelabuhan, dan wilayah sekitarnya yang sebelumnya dianggap sebagai mainan ilmiah, kini menjadi sangat penting dalam pembangunan kembali daerah pesisir dalam skala besar, bahkan bermanfaat untuk modifikasi atau penambahan kecil. Model-model ini dibuat untuk mengalirkan air sedemikian rupa sehingga dapat memproduksi berbagai efek pasang surut dan gelombang dari sistem pantai yang ada.
Di Amerika Serikat, pemeliharaan dan pengoperasian fasilitas pelabuhan menjadi tanggung jawab beberapa lembaga pemerintah federal dan lokal. Otoritas pelabuhan menetapkan ruang berlabuh dan tempat sandar kapal. Selain itu, otoritas pelabuhan juga mengoperasikan terminal kargo dan penumpang. Beberapa pelabuhan besar yang mencakup fasilitas pelabuhan dari beberapa kotamadya berada di bawah yurisdiksi otoritas pelabuhan tunggal, seperti Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey.
Fasilitas Di Dalam Pelabuhan
Saat kapal tiba di pelabuhan, ia dapat diberi tempat sandar di dermaga, yang merupakan ruang parkir di sepanjang tepi pantai. Dermaga, yang kadang-kadang disebut sebagai pelabuhan (dibaca k?), terletak sejajar dengan pantai dan memanjang ke dalam laut.
Kargo padat, seperti batu bara dan batu kapur, biasanya dimuat dari timbunan di tepi pantai ke kapal melalui ban berjalan. Sedangkan bijih besi biasanya dimuat dari dermaga bijih, yaitu rel kereta api layang dengan peluncuran yang menjatuhkan bijih ke palka kapal yang menunggu. Biji-bijian dimuat melalui saluran dari sisi dermaga atau dari lift terapung. Pembongkaran kargo padat sering dilakukan dengan sekop mekanis atau dengan sistem konveyor. Untuk membongkar biji-bijian, kopra, dan kargo padat serupa, sering kali digunakan "penyedot debu" besar. Sementara itu, kargo cair dipompa melalui selang antara tangki penyimpanan di tepi pantai dan kapal.
Gudang sementara di dermaga atau pelabuhan menyediakan tempat penyimpanan untuk kargo umum. Para pekerja yang melakukan bongkar muat barang umum disebut longshoremen atau stevedores. Kargo umum biasanya ditangani dengan derek di atas kapal. Namun, barang-barang kargo yang beratnya ratusan ton biasanya ditangani dengan derek di sisi dermaga atau dengan derek yang mengapung di atas tongkang di samping kapal. Derek gantry di sisi dermaga digunakan untuk memindahkan peti kemas ukuran semi trailer ke dan dari kapal peti kemas.
Pelabuhan yang berada di tepi jalan terbuka seringkali terlalu dangkal untuk memungkinkan kapal laut mencapai instalasi di tepi pantai. Oleh karena itu, pemindahan kargo dan penumpang ke dan dari kapal.
Semua pelabuhan besar memiliki fasilitas dok kering untuk memperbaiki kapal. Ada dua jenis dok kering, yaitu graving dock dan floating dry docks. Graving docks adalah cekungan beton yang dapat ditutup dengan pintu kedap air setelah kapal masuk. Air dipompa keluar atau dibiarkan mengalir bersama air pasang, sehingga kapal dapat ditopang tegak lurus dengan menggunakan kayu-kayu, untuk memudahkan perbaikan bagian kapal yang biasanya berada di bawah air. Sementara dok kering terapung bersifat mobile dan dapat ditenggelamkan atau dinaikkan dengan menambah atau mengurangi jumlah air di dinding sisinya yang berongga. Dok kering terapung juga dapat dibawa ke mana saja, bahkan melintasi lautan jika diperlukan.
Kesimpulan
Sangat jarang terjadi bahwa semua fitur yang diinginkan dari sebuah pelabuhan ideal dapat tersedia di satu lokasi pelabuhan. Meskipun begitu, pelabuhan tepi air yang ideal akan memiliki fitur-fitur seperti perlindungan dari ombak laut yang besar dan angin kencang, akses melalui satu atau lebih jalur navigasi yang aman dalam segala cuaca, pengeboran yang minimal untuk pemeliharaan, dan ruang untuk pengembangan di masa depan.
11 April 2023

Penjelasan Arsitektur Taman : Tahapan Awal, Manfaat, Tips, Survei, dan Pengujian
Apa itu Arsitektur Taman?
Arsitektur taman, pengembangan dan penanaman hiasan taman, halaman, kebun, dan area terbuka hijau terencana lainnya. Berkebun taman digunakan untuk memperindah lingkungan dan menciptakan suasana alami untuk bangunan, kota, dan kawasan perkotaan. Ini adalah salah satu seni dekoratif dan berkolaborasi dengan arsitektur, perencanaan kota, dan ilmu pertanian.
Profesi arsitektur taman dimulai dengan mengamati kondisi alamiah di suatu daerah dan kemudian meningkatkannya, merekayasa kembali, atau mengubah tampilan alam yang sudah ada. Istilah "taman" umumnya merujuk pada area budidaya yang lebih kecil dan lebih intensif, seringkali dibuat di sekitar bangunan rumah atau bangunan kecil lainnya. Sementara itu, "lanskap" mengacu pada area yang lebih luas seperti taman, kawasan perkotaan, kampus, atau pinggir jalan.
Pohon, semak, belukar, pagar, bunga, rerumputan, air (danau, sungai, kolam, dan air terjun), dan batuan digunakan untuk mengubah atau menciptakan suasana alam yang menyenangkan. Perangkat buatan seperti dek, teras, plaza, trotoar, pagar, paviliun, dan air mancur juga dimanfaatkan. Pentingnya unsur buatan manusia relatif terhadap unsur alami berbeda-beda tergantung pada perancang, tujuan situs yang diinginkan, serta budaya dan tren yang berlaku.
Dimensi keindahan taman atau lanskap mencakup struktur, vegetasi, nuansa, wangi, dimensi, cuaca, dan kegunaan. Kebun memerlukan perawatan berkelanjutan untuk mencegah munculnya gulma dan peristiwa alami lain yang tidak diinginkan. Taman selalu berubah seiring dengan pergantian musim dan cuaca, serta dengan siklus tumbuh-kembang dan pembusukan tanaman di dalamnya.
Tahapan Membuat Taman di Halaman Bangunan
1. Melakukan Survei Jenis Tumbuhan Yang Akan Ditanam
Ingin menanam kebun sayur? Kebun rempah-rempah? Taman berbunga? Jika Anda memilih sayuran dan rempah-rempah untuk menambahkan ke meja makan Anda, tanamlah yang bisa dimakan atau dicoba oleh keluarga Anda. Jika Anda ingin bunga karena keindahan, warna, dan aroma, tentukan apakah Anda ingin bunga tahunan yang mekar hampir sepanjang musim panas tetapi perlu ditanam kembali setiap musim semi atau tanaman keras yang mempunyai waktu mekar lebih singkat tetapi kembali setiap tahun. Keduanya, atau bahkan kombinasi dari keduanya, dapat menghasilkan taman yang menakjubkan tetapi memiliki persyaratan perawatan yang berbeda. Sedikit tip: Mulailah dengan yang kecil sampai Anda tahu apa yang dihadapi.
2. Memilih Spot Tempat Terbaik Untuk Taman
Hampir seluruh jenis sayuran dan beraneka ragam tanaman bunga memerlukan paparan sinar matahari penuh selama 6-8 jam tiap harinya. Oleh karena itu, Anda sebaiknya memantau halaman Anda sepanjang waktu agar dapat memahami di mana saja yang terpapar sinar matahari penuh atau naungan sebagian atau total. Jangan cemas jika kebun Anda kebanyakan teduh: Anda tidak sanggup menanam tomat di tempat teduh, namun banyak tanaman lainnya (seperti hosta dan paku-pakuan luar ruangan) akan tumbuh dengan baik. Cek label tanaman atau tanya staf di pusat kebun lokal untuk mendapatkan bantuan memahami kebutuhan sinar matahari yang dibutuhkan setiap tanaman.
3. Lakukan Pengujian Dan Peningkatan Terhadap Nutrisi Tanah
Lahan perumahan seringkali memerlukan perbaikan, terutama pada pembangunan baru di mana lapisan atas tanah mungkin telah terkikis. Selain rendah nutrisi yang dibutuhkan tanaman, tanah Anda mungkin juga memiliki drainase yang kurang baik atau padat. Solusinya cukup mudah: menambahkan banyak bahan organik. Tambahkan lapisan kompos berukuran 2 hingga 3 inci ke tanah saat Anda menggali atau mengolah bedengan baru. Jika Anda memilih untuk tidak menggali atau mengolah tanah yang sudah ada, cukup biarkan bahan organik di atas permukaannya yang nantinya akan berubah menjadi humus (bahan organik). Cacing tanah akan melakukan sebagian besar pekerjaan mencampur humus dengan lapisan tanah.
4. Pilihlah Jenis Tumbuhan Yang Akan Ditanam
Beberapa individu menghabiskan berbulan-bulan untuk mempelajari daftar tanaman; sementara yang lain pergi ke sentra taman dan memperoleh tanaman yang mengejutkan mereka. Metode apapun berhasil asalkan Anda memilih tanaman yang cocok dengan kondisi cuaca, tanah, dan paparan sinar matahari. Bahkan, Anda dapat menelusuri dunia maya untuk memperoleh tanaman.
5. Mulailah Menanam Tanaman
Banyak musim mudah tumbuh dari biji yang ditanam langsung di kebun. Pastikan untuk membaca keterangan biji untuk informasi tentang waktu tanam, kedalaman, dan jarak tanam. Jika Anda seorang pemula yang suka berpetualang, mulailah musim tanam dengan menabur biji di dalam ruangan beberapa minggu sebelum tanggal beku terakhir. Ada wadah atau datar yang dirancang khusus untuk pembibitan dan campuran tanah awal biji yang tersedia di pusat taman. Ikuti instruksi keterangan biji dan letakkan wadah di ambang jendela yang cerah atau di bawah lampu tumbuh jika Anda tidak memiliki ruang jendela. Pastikan biji dan bibit tetap lembab tetapi tidak basah, atau bisa membusuk.
6. Lakukan Penyiraman Tanaman Di Waktu Yang Tepat
Benih harus tetap terjaga kelembabannya, oleh karena itu sebaiknya disiram setiap harinya. Ketika tanaman tumbuh besar, siramannya harus lebih lancip. Penyiraman transplantasi juga perlu dilakukan secara teratur (setiap hari atau lebih) sampai akar tanaman terbentuk. Setelah itu, frekuensi penyiraman tergantung pada jenis tanah, kelembaban, dan curah hujan, namun sekali seminggu sudah cukup. Tanah liat membutuhkan waktu lebih lama untuk mengering dibandingkan dengan tanah berpasir, sehingga tidak perlu sering disiram. Cuaca cerah dan berangin akan membuat tanah lebih cepat kering daripada cuaca yang dingin dan berawan. Jika masih ragu, ceklah kelembaban tanah pada kedalaman 3-4 inci di bawah permukaan. Jika kering, maka segeralah disiram. Siramlah secara perlahan dan dalam agar air meresap ke dalam tanah. Untuk mengurangi penguapan, sebaiknya melakukan penyiraman pada pagi hari.
7. Membuat Perlindungan Kebun Dengan Mulsa
Pilihlah dari berbagai jenis tutup tanah yang tersedia dengan kegunaannya masing-masing, termasuk serutan kayu, jerami, dan batu kali. Jika Anda memilih tutup tanah organik seperti serutan kayu, kompos, atau kulit biji kakao yang wangi, ini akan memperkaya tanah ketika terurai. Untuk kebun sayuran atau tanaman musim pendek, pilihlah tutup tanah yang dapat terurai dalam beberapa bulan. Sementara untuk tanaman yang lebih tahan lama, gunakanlah tutup tanah yang lebih tahan lama seperti serpihan kayu.
8. Melakukan Perawatan Kebun Secara Rutin
Ketika kebun Anda mulai tumbuh, bantu kebun mencapai potensi sepenuhnya dengan melakukan pekerjaan kebun. Sirami tanaman sebelum layu. Singkirkan gulma sebelum menjadi benih. Buang tumbuhan yang mati, sekarat, dan sakit. Melindungi tanaman dari serangga perusak (seperti ulat daun) dengan mengambilnya dari tanaman dan menenggelamkannya ke dalam ember berisi air berbusa, menyiramnya, atau menyemprotkan insektisida yang terbuat dari bahan organik yang dapat ditemukan di pusat taman.
Manfaat Membangun Taman
Apabila Anda berkeinginan meningkatkan kondisi properti dan area hijau Anda, sebaiknya mempertimbangkan pembuatan taman. Taman merupakan opsi terbaik untuk menghadirkan keindahan alam ke dalam lingkungan. Selain memberikan ketenangan dan pesona alam, taman juga memberikan kesempatan untuk berekspresi, bersantai, dan berolahraga.
a. Mendapatkan Asupan Vitamin D
Vitamin D sangatlah vital karena membantu dalam menyerap kalsium yang berguna untuk menjaga kesehatan gigi yang lebih kuat dan mencegah penyakit autoimun seperti arthritis atau multiple sclerosis.
Dengan mendapatkan asupan vitamin D dari sumber luar tidak hanya memastikan Anda memperoleh nutrisi yang cukup, tetapi juga memungkinkan Anda untuk menikmati hobi yang menyenangkan dan membuat Anda bahagia seperti berkebun di luar ruangan di mana banyak bunga mekar sepanjang tahun – sebuah kesempatan yang sangat baik bagi mereka yang senang merawat tanaman di dalam ruangan atau mencari cara baru untuk menghibur diri sendiri.
b. Dapat Meningkatkan Mood
Apabila Anda menikmati waktu di luar sambil bekerja di taman atau mengurus tanaman, maka Anda akan merasa lebih santai dibandingkan jika Anda terperangkap di dalam ruangan sepanjang hari di tempat kerja.
Suatu penelitian menemukan bahwa individu yang didiagnosis menderita depresi mengalami peningkatan kesehatan mental yang signifikan setelah berkebun selama 12 minggu (Perlu ditekankan bahwa ini bukanlah pengobatan resmi untuk depresi).
c. Dapat Menghilangkan Stres
Menanam tanaman sebagai salah satu bentuk kegiatan fisik juga sangat baik bagi tubuh Anda. Ini membantu melepaskan endorfin, yaitu zat kimia yang membuat Anda merasa senang dan santai seperti saat Anda menikmati hobi atau hewan peliharaan kesayangan Anda.
Selain itu, terkena langsung sinar matahari di luar ternyata dapat meningkatkan suasana hati Anda. Paparan sinar matahari membawa cahaya alami ke mata kita, yang juga dapat membantu meningkatkan pola tidur di malam hari.
Meskipun terdengar sepele, hal ini sangat penting untuk mencegah Seasonal Affective Disorder (SAD) yang dapat menyebabkan depresi selama musim dingin karena kekurangan paparan sinar matahari. Menanam tanaman juga dapat membantu mengurangi kadar kortisol (hormon stres di otak yang bertanggung jawab atas gangguan belajar dan hilangnya ingatan).
d. Dapat Memperkuat Otot Tangan
Menanam tanaman adalah pilihan paling tepat untuk menjaga kekuatan tangan, karena membutuhkan tindakan menanam, menggali, dan membasmi tanaman liar. Anda dapat memelihara kebun Anda sendiri di halaman belakang rumah atau di taman publik yang dapat diakses oleh semua orang secara gratis.
Jika Anda ingin menjaga kesehatan tangan Anda secara maksimal, selain menikmati hasil panen segar dari kebun Anda, Anda juga harus tahu bahwa banyak tempat di Amerika Serikat yang memungkinkan Anda untuk menikmati aktivitas ini di alam tanpa harus mengeluarkan biaya.
e. Rutin Mendapatkan Makanan Sehat
Satu keuntungan besar dari memiliki kebun pribadi adalah kemampuan untuk menanam berbagai macam sayuran sendiri meskipun Anda bukan pakar. Sebenarnya, ada banyak sayuran yang mudah ditanam, banyak di antaranya dapat memberikan hasil segar sepanjang tahun. Dengan kebun yang produktif, Anda tidak perlu khawatir tentang harga yang mahal di luar musim di toko bahan makanan.
Kesimpulan
Berkebun taman digunakan untuk memperindah lingkungan dan menciptakan suasana alami untuk bangunan, kota, dan kawasan perkotaan. Kebun memerlukan perawatan berkelanjutan untuk mencegah munculnya gulma dan peristiwa alami lain yang tidak diinginkan. Adapun beberapa tahapan dalam menyiapkan taman di halaman rumah, salah satunya adalah memilih spot tempat terbaik. Selain itu, kehadiran taman dapat menghilangkan stress.
11 April 2023

Perencanaan Tata Ruang: Pengertian, Tujuan, Prinsip, Manfaat, Macamnya
Pengertian Perencanaan Tata Ruang
Tata ruang wilayah adalah suatu bentuk struktur yang berasal dari tempat berkedudukan dengan dimensi luas dan berisi, memperhatikan struktur dan pola tempat, berbasis sumber daya alam dan buatan, aspek administratif dan aspek fungsional untuk mencapai pembangunan berkelanjutan bagi generasi sekarang dan yang akan datang.
Pengertian tata ruang, menurut buku Pengantar Hukum Tata Ruang (2016) karya Yunus Wahid adalah ekspresi geografis yang mencerminkan jangkauan kebijakan yang dibuat oleh masyarakat terkait ekonomi, sosial, dan kebudayaan.
Perencanaan tata ruang diperlukan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan untuk suatu wilayah. Hal ini bertujuan untuk menata ruang dan menjadikan suatu tempat lebih bermanfaat dan memiliki keistimewaan yang sesuai dengan kondisi fisik kawasan.
Tujuan Perencanaan Tata Ruang
Tujuan dari perencanaan tata ruang adalah mewujudkan ruang wilayah yang memenuhi kebutuhan pembangunan dengan senantiasa berwawasan lingkungan, efisiensi dalam alokasi investasi, bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam program pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat.
Prinsip Perencanaan Tata Ruang
Berikut ini adalah prinsip perencanaan tata ruang yang ada di Indonesia.
• Penggunaan tanah harus sesuai dengan kepentingan rakyat dengan memperhatikan hak dan kewajiban.
• Adanya perlindungan lingkungan alam dan penggunaan sumber daya alam secara efektif.
• Tercapainya pelayanan dasar pemerintahan yang berkualitas.
• Penetapan prioritas pengelolaan sumber daya alam secara rasional.
Fungsi Perencanaan Tata Ruang
Perencanaan tata ruang suatu wilayah disusun dengan beberapa fungsi, yaitu:
• Acuan selama penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
• Acuan dalam pemanfaatan ruang/perencanaan kawasan perkotaan.
• Acuan untuk mencapai keseimbangan pembangunan dalam wilayah kota.
• Acuan lokasi investasi di wilayah kota yang dilakukan pemerintah, masyarakat, dan swasta.
• Pedoman dalam membuat perencanaan rinci tata ruang di wilayah kota.
• Dasar pengendalian penggunaan ruang dalam perencanaan/pembangunan kota, meliputi penetapan peraturan zonasi, perijinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi.
• Acuan dalam administrasi pertanahan.
Klasifikasi Perencanaan Tata Ruang
Berdasarkan UU no. 26 tahun 2007, perencanaan tata ruang di Indonesia dilakukan berdasarkan lima klasifikasi tata ruang. Berikut ini klasifikasinya.
1. Sistem
Sistem dalam hal ini adalah sistem wilayah dan sistem internal kota, misalnya sistem kawasan metropolitan Jabodetabek.
2. Fungsi utama kawasan
Tata ruang berdasarkan fungsi dibagi menjadi dua:
• Kawasan lindung: untuk perlindungan atau pelestarian budaya, sosial, ekonomi, dll. Misalnya, menetapkan hutan lindung sebagai kawasan lindung.
• Budidaya: untuk kegiatan budidaya seperti pertanian, kehutanan, perikanan, pariwisata, dan lain-lain.
3. Wilayah administratif
Menurut wilayah administratif, di Indonesia ada tata ruang nasional, provinsi, dan kota/kabupaten. Contoh rencana tata ruang nasional adalah penataan jaringan jalan antar negara.
4. Kegiatan wilayah
Kegiatan wilayah dibagi menjadi daerah perkotaan dan pedesaan. Kedua wilayah tersebut berfungsi untuk kegiatan pelayanan pemerintah, pelayanan sosial, yayasan, dan kegiatan ekonomi. Misalnya di perkotaan kegiatan utamanya bukan pertanian, sedangkan di pedesaan kegiatan utamanya adalah pertanian dan pengelolaan pertanian.
5. Nilai strategis kawasan
Nilai strategis kawasan dibagi menjadi kawasan strategis di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
Macam-Macam Perencanaan Tata Ruang
1. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional merupakan pedoman strategi dan kebijakan pemanfaatan ruang wilayah negara sebagai acuan perencanaan jangka panjang. Jangka waktu RTRWN adalah 20 tahun, dengan peninjauan setiap 5 tahun. Peraturan yang mengatur tentang RTRWN yaitu PP Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional meliputi:
• Menyusun rencana pembangunan nasional jangka panjang.
• Menyusun rencana pembangunan nasional jangka menengah.
• Pemanfaatan ruang dan pengendalian penggunaan ruang di wilayah negara.
• Tercapainya keterkaitan, keterpaduan, dan keseimbangan pembangunan antar daerah dalam provinsi serta keselarasan antar sektor.
• Menentukan lokasi dan fungsi ruang investasi.
• Perencanaan tata ruang di kawasan strategis nasional.
• Perencanaan tata ruang di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Kebijakan dan strategi penataan ruang di wilayah nasional meliputi:
• Kebijakan pengembangan struktur ruang, meliputi akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah, serta kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air.
• Kebijakan pengembangan pola ruang, meliputi kawasan lindung, kawasan budidaya, dan kawasan strategis nasional.
2. Perencanaan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi adalah rencana umum tata ruang wilayah provinsi. Saat menyusun RTRW Provinsi harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, pedoman penataan ruang dan rencana pembangunan daerah jangka panjang.
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi meliputi:
• Tujuan, kebijakan, dan strategi rencana tata ruang provinsi.
• Perencanaan tata ruang wilayah provinsi mencakup sistem perkotaan di provinsi yang terkait dengan kawasan perdesaan di wilayah layanan provinsi dan sistem jaringan infrastruktur provinsi.
• Rencana tata ruang provinsi mencakup kawasan lindung dan budidaya yang bernilai strategis di provinsi tersebut.
• Menetapkan kawasan strategis di tingkat provinsi.
• Arahan pemanfaatan ruang wilayah termasuk pedoman program utama jangka menengah 5 tahunan.
• Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah provinsi meliputi pedoman peraturan zonasi untuk sistem provinsi, pedoman perizinan, pedoman insentif dan disinsentif, dan pedoman sanksi.
Kebijakan dan strategi penataan ruang di wilayah nasional meliputi:
• Kebijakan pengembangan struktur ruang, meliputi sistem jaringan prasarana wilayah provinsi yang terdiri atas sistem jaringan transportasi, energi, telekomunikasi, dan sumber daya air yang mengintegrasikan dan memberikan layanan bagi pusat-pusat kegiatan yang ada di wilayah provinsi.
• Kebijakan pengembangan pola ruang, meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
3. Perencanaan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota adalah rencana umum tata ruang wilayah kota/kota.
Rencana pembangunan kabupaten/kota meliputi:
• Tujuan, kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang untuk kabupaten/kota.
• Rencana struktur ruang kawasan kabupaten/kota.
• Rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota.
• Menetapkan kawasan strategis kabupaten/kota.
• Arahan pemanfaatan ruang di kabupaten/kota.
• Peraturan untuk mengontrol penggunaan ruang di wilayah kabupaten/kota.
Aspek-Aspek Perencanaan Tata Ruang
Terdapat beberapa aspek yang berpengaruh terhadap perencanaan tata ruang, yaitu:
1. Rekayasa atau teknik
Ini menggambarkan perencanaan awal hingga tahap pelaksanaan, terutama yang terkait dengan pembangunan infrastruktur.
2. Ekonomi
Perencanaan tata ruang suatu wilayah tidak hanya dipengaruhi oleh biaya tetapi juga oleh kegiatan ekonomi dan potensi sumber daya alam dan buatan yang terdapat di wilayah tersebut. Aspek ekonomi meliputi pembentukan wilayah industri, pertanian, perdagangan, pariwisata, dan pemukiman di pusat-pusat kegiatan ekonomi.
3. Sosial budaya
Aspek ini berkaitan dengan karakteristik sosial budaya atau adat istiadat masyarakat setempat, kependudukan, kehidupan sosial, kepadatan penduduk, persebaran, dan lain-lain. Oleh karena itu, kita harus dilakukan proses analisis dahulu untuk mengetahui dampak sosial yang akan terjadi nantinya jika ada pembangunan.
4. Hukum dan kelembagaan
Hukum digunakan untuk memberikan justifikasi yang timbul dari suatu proses pembangunan. Produk pembangunan dapat berdampak pada produk hukum yang sudah ada dan dimana perubahan dapat dilakukan. Pada saat yang sama, kelembagaan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perencanaan tata ruang, terutama pemangku kepentingan.
5. Lingkungan
Ketika mengembangkan kebijakan dan rencana harus mempertimbangkan sistem lokal, keseluruhan ekosistem, dan sumber daya alam yang ada di daerah tersebut. Aspek lingkungan antara lain, meminimalkan dampak kegiatan dan pembangunan terhadap perubahan ekologi, mengurangi risiko kerusakan lapisan ozon dan pemanasan global, polusi udara, polusi air, dan polusi tanah, dan terakhir jaminan dan pembangunan berkelanjutan, ramah lingkungan.
Manfaat Perencanaan Tata Ruang
Tata guna lahan kondusif bagi pembangunan di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Manfaat perencanaan penggunaan lahan adalah sebagai berikut.
1. Bidang sosial
Kebutuhan penduduk suatu wilayah dapat ditentukan melalui perencanaan tata ruang. Pembuatan lingkungan yang aman dan nyaman didukung dengan perencanaan tata ruang. Penataan ruang yang baik dapat meningkatkan produktivitas penduduk.
2. Bidang ekonomi
Kepercayaan investor akan meningkat terhadap wilayah dengan tata ruang yang baik. Perencanaan tata ruang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pembangunan ekonomi. Lingkungan investasi dapat dipertahankan dan pembangunan berlangsung sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
3. Bidang lingkungan
Perencanaan tata ruang dapat mencegah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pembangunan. Efisiensi pembangunan, seperti penghematan energi dapat dicapai dengan perencanaan tata ruang yang baik. Menggunakan lahan sesuai dengan karakteristiknya dan mengembangkan infrastruktur di suatu wilayah yang dapat berfungsi secara efektif.
Partisipasi Publik dalam Perencanaan Tata Ruang
Komponen penting dalam sebuah penyusunan perencanaan tata ruang yaitu adanya peran publik atau masyarakat. Meskipun ada Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang bentuk dan tata cara peran masyarakat dalam perencanaan tata ruang, tapi masih terdapat banyak kritikan. Hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi pelaksanaan peran masyarakat serta perencanaan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Di sisi lain, peluang teknokratis bottom-up untuk aspirasi masyarakat diwujudkan dalam proses Musrembang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan), di mana pemerintah dan pemangku kepentingan masyarakat membahas dan mencapai konsensus tentang kebijakan pembangunan masyarakat.
Pemerintah kabupaten/kota harus menggunakan hasil proses Musrembang, bersama dengan rencana sektor untuk merencanakan pembangunan daerah dan mengalokasikan sumber daya keuangan untuk melaksanakannya. Rencana kabupaten kemudian dimasukkan dalam proses musrembang provinsi yang hasilnya dimasukkan ke dalam rencana pembangunan provinsi dan kemudian proses anggaran nasional. Untuk mendorong partisipasi publik dan komunitas yang lebih besar, publik perlu diberi tahu tentang rencana pemerintah. Dalam tata kelola hutan dan lahan, masyarakat terutama yang berbatasan dengan hutan, membutuhkan informasi tentang hutan yang merupakan salah satu informasi terpenting yang harus tersedia untuk publik. Dari hal informasi tersebut masyarakat dapat berpartisipasi aktif terhadap proses perencanaan tata ruang.
Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai Perencanaan Tata Ruang di atas, dapat diambil kesimpulan jika Perencanaan Tata Ruang adalah suatu bentuk struktur yang berasal dari tempat berkedudukan dengan dimensi luas dan berisi, memperhatikan struktur dan pola tempat, berbasis sumber daya alam dan buatan, aspek administratif dan aspek fungsional untuk mencapai pembangunan berkelanjutan bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Terdapat berbagai jenis perencanaan tata ruang dan manfaat yang didapat. Selain itu dalam proses perencanaan tata rung perlu adanya partisipasi aktif masyarakat dalam mengikuti prosesnya.
11 April 2023

Apa Itu Rekayasa Geoteknik, Manfaat, Dan Keterampilan Yang Dibutuhkan
Insinyur Geoteknik
Insinyur geoteknik memanfaatkan pengetahuan mereka tentang batuan dan tanah untuk mengevaluasi risiko dan memecahkan masalah pada berbagai proyek infrastruktur. Para ahli ini menguji dan menganalisis tanah dan batuan untuk mendukung desain dan konstruksi sambil menilai potensi risiko seperti longsor, runtuhan batu, lubang runtuhan, dan gempa bumi.
Dengan mengevaluasi bahaya alam, seorang insinyur geoteknik merancang rencana dan melakukan penilaian untuk proyek di darat dan lepas pantai. Tugas seorang insinyur geoteknik dapat mencakup:
1. Penilaian dan penyelidikan lokasi
2. Karakterisasi geologi dan hidrogeologi
3. Perbaikan dan stabilisasi tanah
4. Penggalian, pembuatan pekerjaan tanah, dan rekayasa lereng
5. Rekayasa pondasi dan dinding penahan tanah
6. Pekerjaan sementara dan sistem pendukung
7. Pemantauan tanah dan instrumentasi
8. Studi kelayakan pengeboran
9. Subsidence dan rekayasa pendukung
10. Pengujian tanah dasar jalan dan perkerasan
11. Penilaian dan pemantauan risiko
Insinyur geoteknik membuat laporan terperinci untuk membagikan hasil pengujian di lapangan dan berbasis laboratorium. Laporan-laporan ini disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan khusus suatu proyek dan mencakup parameter desain dan saran untuk pembangunan berbagai struktur buatan manusia.
Selain memberikan layanan konsultasi yang mencakup bidang-bidang seperti stabilitas lereng dan kapasitas penahan beban untuk material yang berbeda, para insinyur ini melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan metodologi, peralatan, pengetahuan material, dan analisis yang mencakup seluruh siklus hidup.
Tempat Kerja
Sebagian besar insinyur geoteknik bekerja di sektor swasta, dipekerjakan oleh perusahaan dan konsultan teknik atau konstruksi. Insinyur geoteknik juga bekerja di industri seperti energi dan kelautan, di mana mereka memanfaatkan keterampilan dan keahlian mereka untuk memastikan keamanan dan stabilitas berbagai struktur.
Insinyur geoteknik melakukan kunjungan ke lokasi, namun juga bekerja dari laboratorium dan kantor untuk mengevaluasi sampel tanah dan batuan serta membuat laporan.
Jenis Teknik Geoteknik
Rekayasa geoteknik dapat dibagi menjadi tiga jenis:
1. Mekanika Tanah
Menerapkan mekanika teknik ke tanah untuk mengevaluasi sifat-sifatnya serta menyelidiki dinamika, mekanika fluida, kinematika, dan mekanika material.
2. Mekanika Batuan
Merancang sifat dan mekanika batuan – termasuk penerapan dinamika, mekanika fluida, kinematika, dan mekanika material.
3. Rekayasa Pondasi
Ini menggabungkan geologi, mekanika tanah dan batuan, dan teknik struktural untuk merancang dan membangun fondasi untuk berbagai proyek teknik sipil. Bidang ini melibatkan prediksi kinerja tanah pondasi dan batuan terhadap beban yang dikenakan oleh suatu struktur, sambil mempertimbangkan kinerja, ekonomi, dan keselamatan.
Tugas dan Tanggung Jawab
Seorang insinyur geoteknik memiliki tanggung jawab yang beragam, yang memerlukan kombinasi keterampilan teknis dan interpersonal. Tanggung jawab tersebut meliputi:
1. Membangun, memelihara, dan mengelola hubungan dengan klien dan rekan kerja lain yang terlibat dalam setiap proyek
2. Menerapkan standar keselamatan di tempat kerja
3. Mempertimbangkan faktor biaya dalam memberikan rekomendasi teknis
Proyek biasanya terdiri dari tiga fase: penelitian, evaluasi lapangan, dan pelaporan. Setiap fase memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
1. Penelitian
-Studi peta dan foto lokasi dari waktu ke waktu
-Mengevaluasi rencana konstruksi untuk memeriksa kelayakannya berdasarkan lokasi
-Melakukan analisis risiko geologis untuk lokasi tersebut
-Membuat model dasar dan merencanakan investigasi lapangan
2. Evaluasi Lapangan
-Mengumpulkan dan menganalisis sampel tanah, batuan, air tanah, dan bahan lainnya
-Menjaga koordinasi dengan rekan kerja lainnya
-Menyelesaikan masalah teknis yang muncul, seperti struktur tak terduga di lokasi pengeboran
-Memantau kondisi selama dan setelah konstruksi untuk memastikan stabilitas struktur
3. Pelaporan
-Menyusun data lokasi dengan informasi penelitian asli
-Menghasilkan perhitungan geoteknik, gambar, dan model komputer untuk menafsirkan dan menyajikan data
-Membuat laporan yang menguraikan rekomendasi untuk penggunaan lokasi
Penghasilan dan Waktu Kerja
Penghasilan bagi insinyur geoteknik bervariasi tergantung pada tempat, perusahaan, dan pengalaman. Namun, umumnya penghasilan meningkat seiring dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan, dengan gaji awal lulusan berkisar antara £18.000 dan £28.000 per tahun di Inggris. Setelah beberapa tahun pengalaman, gaji dapat meningkat menjadi antara £26.000 dan £36.000, dan untuk insinyur senior, sewaan, atau master, gaji dapat mencapai £40.000 hingga £60.000+.
Dalam hal waktu kerja, insinyur geoteknik mungkin harus bekerja lebih lama pada awal karir, tetapi setelah pengalaman bertambah dan waktu lapangan berkurang, jam kerja standar 9-5 menjadi lebih umum. Sebagian besar insinyur geoteknik bekerja penuh waktu, dengan pekerjaan paruh waktu jarang terjadi dalam profesi ini.
Keuntungan Menjadi Insinyur Geoteknik
Meskipun pekerjaan sebagai insinyur geoteknik dapat menuntut karena bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan orang lain serta membuat keputusan dengan konsekuensi yang berharga, ada banyak manfaat dari profesi ini.
Insinyur geoteknik dapat memiliki kesempatan untuk bepergian, termasuk ke luar negeri, dan dapat langsung menggunakan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman mereka dalam peran tersebut. Ada banyak kesempatan untuk bertemu orang baru dan bekerja dengan berbagai profesional yang berbeda.
Pengetahuan dan keterampilan
Seorang insinyur geoteknik harus memiliki kemampuan untuk menunjukkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sifat, termasuk:
- Pemahaman tentang prinsip-prinsip material tanah dan batuan
- Kemampuan dalam teknik pemantauan air, tanah, dan tanaman
- Kemampuan untuk menerapkan pengetahuan teknis untuk analisis dan pemecahan masalah
- Kemampuan untuk menjaga pengawasan kebutuhan anggaran
- Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan mengerjakan proyek yang berbeda dan dengan tim yang berbeda
- Kemampuan untuk bekerja sebagai bagian dari tim dan memimpin tim
- Kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan klien
- Keterampilan komunikasi dan pelaporan yang baik
- Kemampuan untuk memperhatikan detail
- Kemampuan penilaian yang baik dan sikap 'bisa-melakukan'
- Fleksibilitas terkait perjalanan ke situs (terkadang termasuk ke luar negeri)
- Passion tentang lingkungan alam dan senang bekerja di luar ruangan sesuai kebutuhan
Mengapa Rekayasa Geoteknik Sangat Penting
Teknik geoteknik memiliki peran penting dalam mencegah kerusakan pada bangunan dan struktur lainnya akibat kondisi bawah permukaan. Melalui perhitungan dan pengujian yang dilakukan oleh para insinyur, keamanan dan stabilitas struktur dapat dipastikan serta potensi kerusakan akibat gempa bumi, pergeseran stabilitas lereng, penyelesaian tanah yang sedang berlangsung, dan lainnya dapat diminimalkan.
Kesimpulan
Para insinyur geoteknik menentukan sifat fisik, mekanik, dan kimia tanah serta batuan untuk membantu merancang pekerjaan tanah, pondasi, struktur penahan, dan terowongan. Mereka juga memantau kondisi lokasi, pekerjaan tanah, dan konstruksi pondasi, mengevaluasi risiko, serta memprediksi serta mitigasi potensi kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, longsoran, lubang runtuhan, dan tanah atau lumpur longsor. Dalam melakukan investigasi lokasi, para insinyur ini menggunakan berbagai metode pengujian dan penilaian pada sampel laboratorium tanah dan lainnya. Dalam bekerja dengan proyek di dalam dan lepas pantai, mereka juga melakukan pemetaan geologi dan geofisika untuk merekayasa kondisi geologis.
11 April 2023

Mengenal Bendungan: Pengertian, Manfaat, Jenisnya, Komponen, dan Perbedaan dengan Bendung
Pengertian Bendungan
Bendungan adalah penghalang atau struktur yang melintasi aliran sungai atau saluran air untuk membatasi dan kemudian mengontrol aliran air tersebut. Bendungan memiliki berbagai macam ukuran, dari tanggul tanah kecil yang biasa digunakan dalam pertanian, hingga struktur beton besar dan tinggi yang biasa digunakan untuk pasokan air, pembangkit listrik tenaga air, dan irigasi.
Bendungan merupakan struktur vital yang vital dalam memenuhi beberapa kebutuhan dasar kita, dibangun untuk menahan air dengan membentuk reservoir di belakang struktur. Bendungan sering dibangun di dekat sumber air alami untuk mengelola air untuk keperluan manusia.
Bendungan berfungsi untuk menyimpan air pada musim hujan ketika air dari sungai mengalir dalam jumlah banyak dan melebihi kebutuhan untuk keperluan. Bendungan digunakan untuk irigasi, air minum industri, rekreasi, penampungan limbah, penyimpanan air minum, pengendalian banjir, perikanan, pariwisata, dan olahraga air.
Manfaat Bendungan
Bendungan memberikan beragam manfaat bagi manusia. Berikut adalah manfaat dari bendungan.
1. Irigasi
Bendungan menyimpan dan menyediakan air untuk irigasi sehingga petani bisa menggunakannya untuk bercocok tanam. Irigasi merupakan bagian penting dari penggunaan air. Di daerah dengan curah hujan sangat rendah, saluran irigasi dari bendungan dapat digunakan untuk memasok air.
2. Pengendalian risiko banjir
Adanya bendungan dapat mencegah banjir. Pembangunan bendungan akan menampung air hujan sebelum mengalir tak terkendali ke hilir. Setelah itu, operator dapat mengalirkan air melalui pintu bendungan jika diperlukan.
3. Penyedia air minum konsumsi
Air yang disimpan di bendungan adalah air tawar yang belum tercemar sehingga penduduk kota dapat menggunakannya sebagai air minum. Dalam beberapa kasus, air yang ditampung di bendungan bahkan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi air masyarakat di daerah terpencil.
4. Pembangkit listrik
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) memanfaatkan energi yang dihasilkan oleh aliran air. Bendungan dengan aliran air yang besar tentunya juga dapat menghasilkan energi yang besar pula. Energi ini kemudian diubah menjadi listrik oleh alat yang disebut turbin. Turbin pada PLTA terbuat dari gulungan logam yang dikelilingi oleh magnet. Aliran air yang kuat akan menyebabkan magnet berputar pada kumparan. Gerakan magnet ini kemudian menghasilkan listrik.
5. Sarana rekreasi
Bendungan menawarkan potensi besar untuk rekreasi air. Selama pembangunan bendungan, air tampung di belakangnya. Penampungan air ini disebut waduk. Waduk bisa digunakan untuk berbagai kegiatan rekreasi mulai dari memancing, berperahu, berkemah bahkan olahraga air seperti berlayar, kano, dan kayak.
6. Transportasi
Bendungan dan sungai memberikan peluang bagus untuk transportasi air. Perahu kecil dapat melakukan perjalanan di sepanjang sungai dengan membawa banyak makanan dan barang. Moda transportasi ini efisien karena muatan pengiriman bisa cukup besar. Ini bisa menjadi kegiatan wisata yang menarik bagi masyarakat.
Jenis-Jenis Bendungan
Menurut Sani (2008), bendungan dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Bendungan berdasarkan ukuran
• Bendungan besar (large dams): bendungan ini memiliki ketinggian lebih dari 10 meter dari dasar pondasi hingga puncak bendungan.
• Bendungan kecil (small dams): bendungan kecil yaitu semua bendungan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai bendungan besar.
2. Bendungan berdasarkan tujuan pembangunan
• Bendungan dengan tujuan tunggal (single purpose dams): bendungan dengan tujuan tunggal adalah bendungan yang dibangun untuk satu tujuan, misalnya pembangkit listrik tenaga air.
• Bendungan serbaguna (multi purpose dams): bendungan serba guna adalah bendungan yang dibangun untuk melayani berbagai keperluan, seperti irigasi, pembangkit listrik tenaga air, pariwisata, dan perikanan.
3. Bendungan berdasarkan penggunaannya
• Bendungan membentuk waduk (storage dams): sebuah bangunan yang dibangun untuk membentuk waduk yang menyimpan air saat air berlebih sehingga dapat digunakan pada saat dibutuhkan.
• Bendungan penangkap atau pembelok air (diversion dams): bendungan dibangun untuk menaikkan permukaan air sehingga dapat mengalir ke sungai atau saluran air.
• Bendungan untuk memperlambat air (distension dams): bendungan dibangun untuk memperlambat air untuk mencegah banjir.
4. Bendungan berdasarkan jalannya air
• Bendungan untuk dilewati air (overflow dams): bendungan ini adalah bendungan yang dibangun untuk dilewati air, seperti saluran pelimpas.
• Bendungan untuk menahan air (non overflow dams): bendungan ini adalah bendungan yang sama sekali tidak dapat dilalui oleh air. Bendungan ini dibangun dari beton, pasangan batu atau batu bata.
5. Bendungan berdasarkan konstruksinya
• Bendungan serbasama (homogeneus dams): bendungan yang terdiri dari lebih dari setengah volume bahan konstruksi homogen atau sama.
• Bendungan urungan berlapis-lapis (zoned dams): bendungan yang terdiri dari beberapa lapisan, yaitu lapisan kedap air, lapisan batu, lapisan batuan teratur, dan lapisan pengering.
• Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (impermeable face rock fill dams): bendungan batuan berlapis-lapis di mana lapisan kedap air ditempatkan di hulu bendungan. Pelapis yang umum digunakan adalah aspal dan beton bertulang.
• Bendungan beton (concrete dams): bendungan beton adalah bendungan konstruksi beton dengan atau tanpa tulangan.
6. Mengalahkan berdasarkan fungsi
• Bendungan pengelak pendahuluan (Primary Cofferdam, Dike)
• Bendungan pengelak (Cofferdam)
• Bendungan utama (Main Dams)
• Bendungan sisi (High Level Dams)
• Bendungan ditempat rendah (Saddle Dams)
• Tanggul (Dyke, Levee)
• Bendungan limbah industry (Industrial Waste Dams)
• Bendungan pertambangan (Mine Tailing Dam, Tailing Dams)
Komponen Konstruksi Bendungan
Pada konstruksi bendungan terdapat komponen-komponen yang saling berhubungan dan mendukung. Berikut ini komponen konstruksi bendungan.
1. Badan bendungan atau body of dams
Badan bendungan adalah komponen utama bendungan yang berfungsi menahan air. Tujuan bendungan adalah untuk menahan air, tetapi struktur lain bendungan seperti tanggul atau pintu air digunakan untuk mengelola dan mencegah aliran air ke area lahan tertentu. Kekuatan aliran air dapat menghasilkan listrik yang disimpan di dalam pompa air dan juga dapat digunakan untuk pembangkit listrik.
2. Pondasi atau foundation
Pondasi adalah struktur bangunan bendungan yang digunakan untuk membuat bendungan agar stabil dan kuat.
3. Pintu air atau gates
Struktur ini memiliki fungsi mengatur, membuka, dan menutup aliran air di saluran. Pintu air memiliki beberapa bagian, yaitu:
• Daun pintu (gate leaf) adalah struktur pintu air yang berfungsi sebagai penahan tekanan air dan dapat diatur untuk membuka dan menutup aliran air.
• Rangka pengatur arah gerakan (guide frame) digunakan untuk memastikan pergerakan pintu sesuai dengan kebutuhan. Bagian ini berupa alur baja atau besi yang dimasukkan ke dalam beton.
• Angker adalah untuk menahan rangka yang mengontrol arah gerak sehingga beban pengunci dapat dipindahkan di dalam struktur beton. Jangkar ini terbuat dari baja atau besi yang tertanam dalam beton.
• Hoist adalah alat yang digunakan untuk menggerakkan daun pintu agar dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.
4. Bangunan pelimpah atau spillway
Bangunan pelimpah adalah konstruksi dan instalasi bendungan yang berfungsi untuk mengalirkan air banjir ke suatu tampungan berupa waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Bangunan pelimpah ini memiliki beberapa bagian, yaitu:
• Saluran pengarah (controle structures) dan pengatur aliran digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran air sehingga kecepatan aliran rendah tetapi aliran air besar.
• Saluran peluncur, chute, discharge carrier, dan floodway atau saluran pengangkut debit air. Semakin tinggi bendungan, maka terdapat perbedaan antara muka air tertinggi di waduk dan muka air sungai di hilir bendungan. Untuk kemiringan saluran pengangkut debit air sebaiknya diperlebar untuk menghemat biaya karena jika kemiringan saluran pembuangan dikurangi, maka ukuran bendungan akan menjadi sangat panjang.
• Radiator energi atau Radiator energi gedung, adalah bagian yang mereduksi energi air agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan struktur lainnya di sekitar muara yang meluap.
5. Kanal atau canal
Komponen ini berfungai untuk menampung air yang meluap saat hujan deras.
6. Waduk atau reservoir
Waduk adalah struktur yang digunakan untuk menyimpan dan menerima air berlebih atau luapan dari bendungan.
7. Stiling basin
Komponen ini memiliki fungsi yang sama sebagai peredam energi (energy dissipator).
8. Katup atau valves
Katup berfungsi seperti pintu air biasa. Perbedaannya adalah dapat menahan tekanan yang lebih tinggi pada pipa air, pipa pesat, dan terowongan tekanan. Komponen ini merupakan alat untuk membuka, mengatur, dan menutup aliran air dengan cara memutar atau menggerakkannya secara horizontal atau vertikal pada saluran air.
9. Drainage gallery
Komponen ini berfungsi untuk pembangkit listrik pada bendungan.
Perbedaan Bendungan dan Bendung
Banyak yang mengira jika bendungan dan bendung itu sama, namun sebenarnya berbeda. Berikut ini adalah perbedaan antara bendungan dan bendung.
1. Pengertian atau definisi
Bendung (weir) adalah bangunan infrastruktur yang dibangun untuk mengangkat air dari sungai ke setinggi bendung tersebut. Bendung biasanya dibuat melintang sungai. Dengan bendung, air dari sungai yang sebelumnya naik dapat diarahkan ke lahan pertanian di sekitarnya.
Sedangkan bendungan (dam) adalah struktur yang terbuat dari batu, tanah, dan beton yang dirancang untuk menahan air dalam jumlah besar. Jumlah ini memungkinkan terciptanya waduk di dalam bendungan. Untuk mencegah masuknya air, dinding bendungan biasanya terbuat dari beton sehingga mampu menahan tekanan waduk yang bisa mencapai miliaran meter kubik.
2. Ukuran
Bendung berukuran lebih kecil dari bendungan. Jika diukur dari dasar bendung, tingginya kurang dari 15 meter.
Sementara bendungan memiliki wilayah yang sangat luas, bahkan ada yang berada di antara dua wilayah, dari kabupaten ke negara.
3. Fungsi
Bendung hanya berfungsi sebagai sumber air untuk irigasi dan pengendalian banjir. Air yang diciptakan oleh bendung membantu sungai memiliki aliran yang lebih baik.
Disisi lain, jika bendungan sering digunakan sebagai sumber air yang menggerakkan turbin PLTA. Air yang ditampung juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air minum bagi masyarakat sekitar.
4. Kegunaan
Banyak bendung tidak memiliki pintu air, sehingga air yang meluap di atasnya mengalir ke bawah. Sepintas luapan ini terlihat seperti air terjun kecil. Hal itu karena bendung berguna untuk mengalirkan air dengan mengubah kecepatan alirannya.
Sementara itu, bendungan berguna untuk menampung air dalam satu tempat. Permukaan air tidak boleh melewati atas bendungan, agar air di dalam waduk lebih stabil dan tenang, maka bendungan dilengkapi dengan pintu air.
5. Jenisnya
Bendung terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
• Bendung tetap: berfungsi untuk menaikkan muka air sungai agar air dapat meluap dan dapat digunakan untuk mengairi lahan.
• Bendung bergerak atau berpintu: dilengkapi katup untuk mengatur aliran air sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan bendungan dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan fungsi, ukuran, tujuan pembangunan dan lain-lain, seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Kesimpulan
Nah, sudah tahu kan apa itu bedungan?
Bendungan adalah struktur yang melintasi aliran sungai atau saluran air untuk membatasi dan kemudian mengontrol aliran air tersebut. Ini berguna untuk irigasi, pengendalian banjir, air konsumsi, sarana rekreasi, dan lainnya.
10 April 2023