Scroll Down
Swipe Up
Our Blog

Penjelasan Drainase: Prinsip Kerja, Opsi Pemilihan, Berserta Contohnya
Apa itu Drainase?
Pengeluaran air secara buatan, baik di atas maupun di bawah permukaan tanah, dikenal sebagai drainase. Drainase adalah elemen penting dalam proyek-proyek teknik sipil dan konstruksi, guna mencegah terjadinya banjir dan kerusakan lainnya.
Umumnya, air limbah dialirkan melalui saluran pembuangan menuju selokan, dan dari selokan ke tempat pengolahan yang sesuai. Dalam konteks drainase bangunan, air limbah dapat merujuk pada hal-hal berikut ini:
a) Subsoil Water (Air Bawah Tanah)
Air tanah dalam adalah air yang terdapat pada lapisan tanah yang berada di bawah lapisan tanah atas di permukaan bumi. Lapisan bawah tanah bisa mencakup bahan-bahan seperti lempung dan hanya sebagian terpengaruh oleh udara, sinar matahari, dan air.
b) Surface Water (Permukaan Air)
Perairan permukaan merujuk pada segala jenis air yang terdapat di atas permukaan bumi, termasuk air laut yang bersifat asin, serta air tawar yang terdapat di sungai, danau, dan waduk. Perairan permukaan bisa mengalir sepanjang tahun atau hanya hadir pada musim tertentu.
c) Foul and Soil Water (Air Kotor dan Tanah)
Ini adalah sisa-sisa yang terkontaminasi oleh sampah rumah tangga atau sampah komersial. Air kotor (atau limbah) terkait dengan sisa dari tempat cuci dan bak yang tidak mengandung limbah organik. Air tanah terkait dengan sisa dari toilet, kamar mandi, dan urinoir.
Tanah di bawah dan air permukaan dianggap bersih dan dapat dibuang ke aliran air yang diizinkan (seperti sungai atau danau), atau digunakan untuk irigasi tanpa pengolahan. Sebelum digunakan, izin dari otoritas atau pemilik yang relevan harus diperoleh. Air kotor dan sisa-sisa harus dialirkan melalui saluran ke sistem pengolahan sebelum dibuang ke aliran air.
Prinsip Kerja Drainase
Sistem drainase melibatkan pengalihan air dari permukaan dan bawah permukaan suatu wilayah tertentu ke lokasi lain, seperti sungai, anak sungai, atau muara laut. Tujuannya adalah untuk mencegah tanah jenuh dan kerusakan pada bangunan, properti komersial, dan lahan pertanian. Dalam kondisi cuaca yang buruk, sangat penting untuk menghilangkan kelebihan air untuk mencegah kerusakan bangunan, potensi banjir, serta bahaya seperti hydroplaning yang dapat menyebabkan kecelakaan pada kendaraan.
Seperti yang diharapkan, beragam jenis saluran air beroperasi dengan cara yang berbeda. Meski begitu, semua saluran air memiliki tujuan umum yang sama. Baik dipasang pada bangunan atau jembatan, saluran pembuangan bertujuan untuk mengalirkan air permukaan berlebih dan memastikan agar air tersebut mengalir ke tempat yang tidak merusak.
Biasanya, saluran pembuangan langsung mengalir ke pantai, anak sungai, sungai, atau outlet air lainnya untuk mencegah kerusakan pada properti komersial, rumah, dan tanah. Namun, terkadang saluran hanya memperlambat kecepatan penyerapan air, sehingga tanah punya waktu untuk menyesuaikan diri tanpa merusak.
Drainase Di Bidang Konstruksi
Sistem pembuangan air adalah elemen dasar dari struktur, sangat penting dalam infrastruktur jalan dan lingkungan perkotaan untuk mengalirkan air permukaan dan air bawah tanah. Ini harus dipertimbangkan dalam perencanaan apapun oleh tim proyek yang terdiri dari insinyur sipil, manajer konstruksi, arsitek, manajer lokasi, dan surveyor.
Peraturan drainase harus diperhatikan pada tahap awal sebelum penerapan sistem apapun oleh pengembang, untuk memastikan bahwa desain yang sesuai digunakan untuk mengelola aliran air, terutama dalam situasi pasokan air yang kelebihan atau kekurangan.
Drainase Bawah Tanah
Penggunaan sistem drainase bawah tanah dapat meningkatkan kestabilan tanah, menurunkan kadar air di suatu area, meningkatkan kualitas hortikultura untuk lanskap, dan sebagainya. Terkadang, perlu untuk mengeringkan seluruh situs atau hanya melindungi area tertentu.
Menurut dokumen C yang disetujui dalam peraturan bangunan, drainase bawah tanah harus disediakan untuk mencegah kelembaban tanah masuk ke dalam bangunan atau merusak struktur bangunan.
Pada umumnya, drainase bawah tanah melibatkan penggunaan pipa berpori agar air bawah tanah dapat mengalir melalui pipa atau pipa yang dilubangi dengan serangkaian lubang di bagian bawah untuk mengambil air bawah tanah. Kedua jenis pipa ini biasanya dipasang dengan sambungan kering di parit yang diisi dengan puing-puing. Selaput tembus air biasanya ditempatkan di atas puing-puing sebagai penyaring, kemudian ditutup dengan timbunan normal dan ditutup dengan lapisan atas tanah setebal 150 mm.
Sistem drainase ini hanya efektif hingga kedalaman 1,5 m, dan jika penurunan muka air lebih dalam diperlukan, metode lain harus digunakan. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Kontrol Air Tanah di Daerah Perkotaan.
Ketika drainase digunakan untuk melindungi sub struktur bangunan, saluran pembuangan biasanya dipasang untuk memotong aliran air dan mengalihkannya dari lokasi tersebut.
Opsi Pemilihan Drainase
Tersedia banyak opsi drainase di pasar. Penentuan sistem drainase yang cocok seringkali tergantung pada kebutuhan bangunan. Sebagai contoh, drainase yang diperlukan untuk gudang pengemasan makanan akan lebih luas daripada untuk kantor.
Penentuan sistem drainase yang sesuai dengan proyek konstruksi Anda bergantung pada sejumlah faktor, namun berikut ini adalah lima jenis sistem drainase yang paling umum digunakan.
1) Trench Drains (Saluran Parit)
Terdapat beberapa macam sistem drainase, namun yang paling umum adalah sistem parit dan kisi. Sistem ini memanfaatkan parit dan kisi untuk mengalirkan air ke pipa bawah tanah. Pipa tersebut biasanya dialirkan ke saluran pembuangan air atau tempat lain yang dapat menampung air berlebih.
2) HDPE Drains (Saluran HDPE)
HDPE merupakan kependekan dari pipa polietilena densitas tinggi untuk saluran air. Pipa saluran ini dikategorikan sebagai sistem pra-manufaktur, mirip dengan terusan selokan, namun tidak memerlukan pembuatan secara manual. Cukup dengan meletakkannya di tanah dan menyesuaikan desain sekitarnya.
3) Swale Drainage System (Sistem Drainase Swale)
Sistem pengaliran air sengkedan merupakan saluran air dangkal yang dilapisi dengan rumput (atau tanaman lainnya) untuk menghindari genangan air dan banjir. Sistem sengkedan lebih sering dipakai untuk tujuan penghijauan daripada untuk bangunan, tetapi tetap memiliki kegunaan yang patut diperhitungkan.
4) Slot Drains (Slot Menguras)
Saluran slot berfungsi serupa dengan saluran parit, namun tanpa menggunakan parutan. Desainnya lebih ramping sehingga biasanya terintegrasi dengan lantai atau tanah tanpa memerlukan penutup. Saluran slot populer digunakan untuk sanitasi, terutama di tempat-tempat seperti gudang persiapan makanan atau bangunan yang memerlukan sanitasi tingkat tinggi. Biasanya saluran slot dan saluran sanitasi terbuat dari bahan stainless steel agar tahan terhadap korosi dan menghindari penumpukan bakteri.
5) French Drains (Saluran Air Prancis)
Sistem pengalihan air Prancis digunakan dalam proyek perumahan untuk mengalirkan air dari tanah dan bangunan. Sistem ini terdiri dari rangkaian pipa yang berfungsi memindahkan air yang melimpah dari properti ke saluran pembuangan, sengkedan, atau tangki air.
Terdapat bahkan jenis sistem pengaliran yang lebih khusus dalam setiap jenis pengaliran primer ini. Akhirnya, sistem pengaliran yang sesuai dengan proyek Anda bergantung pada proyek secara keseluruhan.
Namun, satu hal tetap pasti. Semua alternatif ini perlu diinvestigasi dan dipertimbangkan sebelum memulai pembangunan. Kita perlu memiliki semua alternatif ini karena hanya karena satu alternatif berhasil untuk proyek tertentu tidak berarti itu cocok untuk proyek lainnya.
Contoh Drainase Air Permukaan
1) Atap
Syarat dalam Dokumen Persetujuan Peraturan Bangunan H menuntut adanya ketentuan yang memadai untuk memastikan aliran air hujan dari atap bangunan. Oleh karena itu, atap harus didesain dengan kemiringan yang tepat agar air dapat mengalir ke saluran pengumpul permukaan atau selokan yang mengarahkan aliran air ke pipa air hujan vertikal. Pipa tersebut kemudian terhubung dengan sistem pembuangan air untuk drainase.
2) Drainase Jalan Raya
Pembangunan jalan dapat mempengaruhi pola drainase alami di permukaan dan di bawah permukaan DAS atau lereng bukit. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan sistem drainase yang memadai guna mencegah penumpukan air berlebih atau kelembaban pada atau di dalam konstruksi jalan. Hal ini dapat mempengaruhi sifat materialnya, mengganggu stabilitas secara keseluruhan, dan berdampak pada keselamatan pengemudi. Drainase harus mampu menangani air dari jalur lalu lintas, bahu jalan, jalur pejalan kaki/bersepeda, tepi jalan, dan area tangkapan air yang berdekatan.
3) Daerah Beraspal
Area beraspal biasanya dilengkapi dengan salah satu dari dua jenis sistem pengaliran air permukaan.
a) Yard Gully Collection
Daerah yang dilapisi aspal di sekitar sebuah bangunan harus dibuat dengan kemiringan 1:60 menuju saluran air. Ukuran dan jumlah parit yang diperlukan tergantung pada jenis dan bentuk daerah yang dilapisi aspal. Setiap saluran air tidak boleh mencakup area yang lebih besar dari 400 m2. Jika saluran air terhubung dengan saluran pembuangan umum, maka saluran air harus dilengkapi dengan segel air minimal 50 mm.
b) Channel Connection
Paving, yang ditempatkan di air terjun yang sama, mengalir dari struktur ke saluran yang terletak di air terjun dengan rasio 1:120. Saluran ini terhubung dengan sistem pembuangan air. Saluran umumnya:
- Half-round glazed clayware channel
- Precast concrete channel blocks
- Precast or in situ concrete box channel
4) Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan
Sistem drainase perkotaan yang berkelanjutan (SUDS) dapat memberikan opsi tambahan bagi sistem drainase konvensional. SUDS meniru konsep drainase alami dengan menerapkan teknik pengolahan air permukaan secara lokal melalui proses pengumpulan, penyimpanan, dan penyaringan sebelum dilepaskan kembali ke lingkungan secara perlahan.
Cara Memutuskan Pilihan Jenis Drainase Yang Sesuai Dengan Proyek
Bagaimana Anda menentukan jenis pengaliran yang cocok untuk proyek Anda? Secara singkat, Anda perlu melakukan beberapa analisis teknis. Perhatikan kemampuan tanah dalam mengalirkan air secara alami dan teliti curah hujan rata-rata tahunan di wilayah tersebut. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti tujuan bangunan, kapasitas lalu lintas yang harus diakomodasi oleh sistem pengaliran, dan elevasi tempat pengaliran.
Anda harus mencari tahu juga ketersediaan saluran air dan kemana properti lain membuang kelebihan airnya.
Setelah mempertimbangkan semua faktor ini, Anda akan dapat mengidentifikasi jenis pengaliran yang tepat untuk proyek Anda. Lakukanlah ini pada awal proses desain, bukan pada akhirnya. Jika tidak, Anda akan menghadapi banyak masalah di kemudian hari.
Kesimpulan
Drainase adalah elemen penting dalam proyek-proyek teknik sipil dan konstruksi, guna mencegah terjadinya banjir dan kerusakan lainnya. Sistem drainase melibatkan pengalihan air dari permukaan dan bawah permukaan suatu wilayah tertentu ke lokasi lain, seperti sungai, anak sungai, atau muara laut.
28 March 2023

Apa Itu AMDAL? Pengertian, Tujuan, Dasar Hukum, Fungsi, Tahapan, Jenisnya, Manfaat
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) sudah sering kita dengan dalam keseharian. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 tahun 1999, menjelaskan bahwa AMDAL adalah suatu kajian tentang dampak besar dan penting dari pengambilan keputusan suatu usaha atau kegiatan yang sudah direncanakan pada Iingkungan hidup yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan mengenai penyelenggaraan usaha tersebut.
Saat ini ada banyak pembangunan di daerah-daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kemajuan dan perkembangan wilayahnya. Sebelum pembangunan dimulai terlebih dahulu dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan karena AMDAL dapat untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Pembangunan dapat terarah dan tidak merusak sekitarnya sehingga masyarakat disekitar juga merasa nyaman.
Untuk mengenal dan memahami mengenai AMDAL, kita perlu mengenetahui terlebih dahulu penjelasan mengenai AMDAL, seperti pengertian AMDAL, tujuan AMDAL, hingga keuntungan menggunakan AMDAL. Lebih jelasnya simak artikel berikut ini.
Pengertian AMDAL
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah kajian mengenai dampak lingkungan hidup dari suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan untuk membantu proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan usaha atau kegiatan. AMDAL juga berperan penting terhadap upaya pencegahan dan pengendalian kerusakan lingkungan. Analisis tersebut dibuat saat proses perencanaan proyek yang akan dilaksanakan yaitu dengan mempertimbangkan pengaruh pembangunan terhadap lingkuan hidup di sekitarnya.
Pada AMDAL terdapat banyak aspek yang harus diperhatikan, seperti aspek fisik, biologi, kimia, sodial budaya, sosial ekonomi, dan kesehatan. Oleh karena itu, pemerintah memiliki peran yang penting dalam menilai apakah suatu proyek yang akan dilakukan layak atau tidak. Kelayakan suatu proyek dinilai dari sisi positif dan negatifnya.
Tujuan AMDAL
Saat akan ada proyek pembangunan terdapat beberapa tujuan dari digunankannya AMDAL. Berikut ini adalah tujuan dari AMDAL.
1. Memberikan masukan mengenai perencanaan suatu kegiatan usaha atau pembangunan
Tujuan AMDAL yang pertaman yaitu dapat memberikan masukan agar pembangunan atau kegiatan usaha yang dilakukan tidak mencemari dan merusak lingkungan hidup disekitar. Adanya AMDAL menyadarkan kita mengenai suatu pembangunan yang tidak merusak lingkungan. Masukan yang diberikan akan membuat semua pihak terkait memiliki peran masing-masing untuk menjaga lingkungan hidup. Selain itu, pembangunan akan berjalan dengan baik karena tidak akan melanggar Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tekait lingkungan hidup dan AMDAL.
2. Menginformasikan kepada masyarakat mengenai pengelolaan lingkungan hidup
Tujuan AMDAL selanjutnya adalah memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengelolaan lingkungan selama proyek pembangunan berlangsung. Masyarakat merasa aman dan nyaman karena lingkungan hidup disekitarnya tidak rusak atau tercemar, karena itu masyarakat sekitar juga bisa turut andil dalam proyek pembangunan yang sedang berjalan. Hal tersebut menguntungkan bagi pihak masyarakat dan pihak pelaksana proyek pembangunan. Masyarakat mendapatkan manfaat dari pembangunan dan pemilik modal serta pemilik proyek pembangunan dapat membangun dengan aman dan tenang, sehingga proyek pembangunan yang telah selesai dapat bertahan lama.
3. Memberikan izin usaha atau kegiatan
Tujuan AMDAL yang ketiga adalah agar pemerintah dapat mengeluarkan izin usaha atau kegiatan. Izin mendirikan atau menjalankan suatu usaha harus dimiliki oleh setiap pelaksana karena jika usaha atau kegiatan tidak memiliki izin, maka akan merugikan lingkungan hidup dan masyarakat di sekitar proyek dan kegiatan yang dilaksanakan. AMDAL merupakan salah satu syarat untuk memulai suatu usaha atau kegiatan. Hal ini karena AMDAL dapat memberikan informasi mengenai lingkungan hidup kepada pemerintah, sehingga pemerintah dapat memutuskan usaha atau kegiatan yang akan dilakukan pakah layak dilaksanakan atau tidak.
4. Menjadi pedoman perencanaan pembangunan pada suatu wilayah
Tujuan yang keempat adalah sebagai acuan dalam penyusunan rencana pembangunan daerah. Pembangunan akan terlaksana secara optimal jika dibuat perencanaan yang matang. Salah satu rencana yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu pembangunan adalah membuat AMDAL. Dapat dikatakan bahwa AMDAL memegang peranan yang penting untuk keberhasilan suatu pembangunan karena tidak akan mencemari dan merusak lingkungan. Ini penting untuk diikuti karena akan membuat kondisi alam dapat terjaga dengan baik.
5. Dapat dijadikan untuk dokumentasi legal dan ilmiah
Tujuan yang kelima yaitu sebagai dokumentasi legal dan ilmiah. Untuk itu, pemerintah dan pemilik proyek memiliki sebuah bukti yang sah atau legal, sehingga pelaksanaan pembangunan akan lancar. Selain itu, AMDAL juga dapat dijadikan bukti ilmiah bahwa lingkungan hidup di sekitar pembangunan tidak akan mengalami kerusakan. Bukti ilmiah tersebut dapat dibuktikan memalui proses penelitian dan riset sebelum memulai suatu proyek pembangunan.
Fungsi AMDAL
Fungsi AMDAL adalah sebagai berikut:
1. Membantu dalam penyusunan rancngan teknik usaha atau kegiatan dengan detail. AMDAL juga terkait dalam pembuatan rencana pemantauan dan pengelolaan lingkungan hidup.
2. Membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan terhadap rencana usaha atau kegiatan mengenai kelayakan lingkungan hidup hingga mendapatkan izin.
3. Sebagai materi yang telah disusun untuk perencanaan pembangunan suatu wilayah.
4. Sebagai sumber informasi kepada masyarakat terhadap dampak rencana usaha atau kegiatan dan menghindari konflik terkait masyarakat sekitar proyek pembangunan.
5. Sebagai izin kelayakan lingkungan.
6. Sebagai tahap awal sebuah rekomendasi izin usaha.
7. Sebagai dokumen ilmiah dan legal yang memuat bukti ketaatan hukum.
8. Menjamin kesinambungan usaha atau kegiatan dalam jangka panjang.
Dasar Hukum AMDAL
Dalam pembuatan dan perencanaan AMDAL terdapat dasar hukum yang mengaturnya. Hal tersebut agar suatu rencana dapat berjalan sesuai komitmen mengenai pengelolaan lingkungan hidup. Berikut ini dasar hukum AMDAL.
1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) awalnya dimulai di Amerika Serikat oleh National Environmental Policy Act.
2. Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. PP No. 27 Tahun 1999 terkait Amdal merupakan kajian tentang dampak dari rencana kegiatan atau usaha terhadap lingkungan hidup. Kajian ini diperlukan untuk proses pengambilan keputusan dari penyelenggaraan kegiatan atau usaha.
4. Menurut dasar hukum Amdal, para pengusaha yang ingin melakukan usaha atau kegiatan di suatu daerah wajib untuk mematuhi keputusan berdasarkan analisis mengenai dampak lingkungan yang telah dilakukan.
Tahapan Utama AMDAL
Berikut ini adalah tahapan utama AMDAL.
1. Pemeriksaan AMDAL
Proses pemeriksaan ini dilakukan dengan penyaringan dengan pedoman pada keputusan untuk melaksanakan AMDAL berdasarkan Undang-Undang Nasional, sifat proyek dan sensitivitas lingkungan.
2. Pelingkupan AMDAL
Pelingkupan untuk membantu menentukan aspek-aspek yang perlu tercakup dalam studi AMDAL, seperti pertimbangan terhadap isu lingkungan, kerangka waktu, wilayah geografis, kerangka legislatif dan kelembagaan, pandangan dan perhatian pemangku kepentingan utamapemerintah atau pemangku kepentingan utama, dan metode penilaian khusus yang akan digunakan.
3. Studi AMDAL
Sebuah studi dasar menggambarkan keadaan awal lingkungan dalam batas-batas yang dipilih dari wilayah studi. Ini juga mencakup deskripsi skenario “tidak ada proyek”, berdasarkan asumsi mengenai perubahan di masa mendatang. Langkah penting lainnya adalah identifikasi dan evaluasi potensi dampak lingkungan yang signifikan. Dampaknya adalah perbedaan antara situasi dengan, dan situasi tanpa proyek. Identifikasi dan penilaian dampak diperlukan untuk semua alternatif yang diteliti, untuk membandingkannya dan memberikan rekomendasi pemilihan alternatif yang paling ramah lingkungan. Mungkin diputuskan untuk melakukan penilaian yang lebih rinci dari alternatif yang disukai. Bagian terakhir dari studi ini memberikan rekomendasi, langkah-langkah mitigasi/optimalisasi dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (EMP). Langkah-langkah harus diusulkan untuk menghindari/memitigasi dampak negatif (langkah-langkah mitigasi), serta untuk mengoptimalkan efek positif.
Kajian Dalam AMDAL
Berikut ini adalah kajian dalam AMDAL, yaitu:
1. KAANDAL
KAANDAL (Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup) adalah dokumen dokumen yang menjelaskan tentang ruang lingkup dan kedalaman kajian ANDAL. Isinya berkaitan dengan efek, batas studi, metode penggagas kegiatan dan komisi penilai.
2. ANDAL
ANDAL yaitu dokumen analisis dampak lingkungan yang merupakan studi tentang dampak penting dari sebuah kegiatan. ANDAL dilaksanakan setelah berbagai proses KAANDAL selesai. Karena fungsi ANDAL untuk mengamati KAANDAL lebih dalam.
3. RKL
RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup) adalah dokumen yang membahsa mengenai pencegahan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif. Salah satu kajian ini mendukung dengan baik implementasi tujuan AMDAL.
4. RPL
RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup) adalah berbagai kegiatan yang mencakup pemantauan dampak pembangunan. Hasil pemantauan akan digunakan untuk bahan evaluasi efektivitas pengelolaan di lapangan.
5. Dokumen ringkasan eksekutif
Yang terakhir adalah dokumen ringkasan eksekutif, yaitu ringkasan dari semua kajian yang dilakukan. Dalam dokumen ini, semuanya dirangkum secara lebih ringkas sehingga mudah dipahami dan bisa dipelajari lebih mendalam saat dipraktikkan.
Jenis-Jenis AMDAL
Menurut N.H.T Siahaan dalam bukunya Hukum Lingkungan menjelaskan jika terdapat lima jenis AMDAL, yaitu:
1. AMDAL tunggal yaitu AMDAL yang dilakukan berdasarkan suatu kegiatan atau proyek tunggal yang diatur oleh satu instansi pembina.
2. AMDAL sektoral merupakan acuan berdasarkan kegiatan sektoral yang penetapannya ditetapkan oleh menteri sektoral.
3. AMDAL terpadu merupakan dampak utama dari suatu badan usaha terpadu yang mencakup kewenangan lebih dari satu instansi.
4. AMDAL regional merupakan dampak penting usaha atau kegiatan terhadap lingkungan hidup dalam kawasan yang sesuai rencana tata ruang wilayah.
5. AMDAL sosial merupakan AMDAL yang memiliki dasar yang mirip dengan AMDAL terpadu namun perbedaannya pada sistem kajiannya.
Manfaat AMDAL
Manfaat yang didapat dengan menggunakan AMDAL dalam proyek yang akan dilakukan, antara lain:
1. Bagi pemerintah
Mencegah dari pencemaran dan kerusakan lingkungan, menghindari konflik dengan masyarakat, menjaga agar pembangunan sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, sebagai wujud tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Bagi pemrakarsa
Terjaminnya kelangsungan usaha yang dijalani, kemudian untuk referensi pinjaman kredit, adanya terjadinya interaksi yang menguntungkan dengan masyarakat sekitar sebagai bukti ketaatan hukum.
3. Bagi masyarakat
Masyarakat dapat melakukan dan menjalankan kontrol terhadap usaha atau kegiatan yang sedang berlangsung, mengetahui dari awal dampat suatu usaha atau kegiatan, terlibat langsung dengan proses pengambilan keputusan.
Kesimpulan
Nah sudah tahu kan Apa itu AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
AMDAL adalah kajian mengenai dampak lingkungan hidup dari suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan untuk membantu proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan usaha atau kegiatan. Dalam AMDAL terdapat peraturan yang harus ditaati agar suatu rencana dapat berjalan sesuai komitmen mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
28 March 2023

Pentingnya Analisis Struktur Dalam Konstruksi Bangunan
Sebuah bangunan atau benda yang terdiri dari beberapa bagian dapat dikatakan sebagai sebuah struktur. Namun, dari sudut pandang teknis, struktur terdiri dari beberapa bagian atau elemen yang dihubungkan oleh sambungan atau braket untuk menjalankan fungsi statisnya. Dengan demikian ia memenuhi tugasnya dan mampu mentransmisikan gaya yang bekerja pada struktur dan dengan aman mentransfer beban ke pondasi tanpa deformasi yang signifikan. Statika merupakan metode untuk menentukan dan menghitung pengaruh beban dan gaya dalam yang terjadi, yang bekerja pada struktur pendukung bangunan atau objek yang akan diperiksa. Ini adalah proses yang menentukan respons suatu struktur terhadap beban eksternal tertentu.
Pengertian Analisis Struktur
Analisis Struktur adalah suatu metode untuk menghitung dan menentukan pengaruh beban pada struktur (gedung, jembatan, kolom atau benda lain) yang menimbulkan akibat pada struktur berupa gaya dalam. Analisis sangat penting sebelum memulai pekerjaan konstruksi. Analisis struktur yang dihasilkan dapat memberikan informasi tentang ukuran pondasi, ukuran kolom dan balok, bahkan detail tulangan yang cukup untuk mendukung beban yang bekerja pada struktur. Selain fakta bahwa membangun struktur apapun memerlukan beberapa dokumen, misal Denah, elevasi dan rincian setiap bagian struktur.
Oleh karena itu, inti dari statika adalah penentuan beban yang dapat diserap struktur dengan aman tanpa kegagalan struktural. Namun, hal yang paling penting dalam menganalisis suatu struktur adalah bagaimana memastikan sebelum konstruksi bahwa aspek kuat dari struktur itu perlu untuk mengutamakan keselamatan nyawa manusia, artinya struktur yang dihasilkan akan terdeformasi dengan baik tanpa adanya “Struktur Runtuh". Yang juga penting adalah hasil analisis yang benar dan tepat dengan memperhitungkan beban transversal yang sangat berbahaya, seperti beban seismik yang tidak terduga bahkan beban angin kencang yang terkadang menghantam bangunan secara tiba-tiba. Analisis yang murah, ringan dan efisien dapat dibuat dari hasil perhitungan ini.
Tujuan Analisis Struktur
Pemeriksaan struktur sangatlah krusial untuk memahami aliran, distribusi, dan dampak beban pada struktur yang sedang diperiksa. Selain beban, perilaku struktur, bahan yang digunakan, dan geometri struktur (sistem) juga mempengaruhinya. Dengan bantuan analisis struktur, perilaku konstruksi dan tingkat keamanannya di bawah beban operasi yang diharapkan dapat dipertimbangkan.
Analisis struktural dapat dilakukan selama fase desain, selama pengujian, atau setelah konstruksi. Saat ini, hampir semua analisis struktur dilakukan dengan menggunakan model matematika yang berkaitan dengan prinsip-prinsip mekanika, dimana model dapat bersifat elastis atau inelastis, linier atau nonlinier, gaya dapat statis atau dinamis, dan model struktur dapat berupa satu dimensi, dua dimensi, atau dua dimensi. atau tiga dimensi. Dalam melakukan analisis dan pemodelan juga harus mengacu pada peraturan standar yang ditetapkan. Namun, dalam beberapa proyek strategis, seperti jembatan kabel panjang. Selain analisis statis dengan model matematika, model skalar juga diterapkan untuk memeriksa apakah analisis komputer dengan model matematika sesuai dengan perilaku struktur sebenarnya. Bangunan yang tidak memenuhi statika yang tepat dapat mengalami kerugian yang tinggi yaitu menghasilkan bangunan yang tidak berguna, sehingga biaya yang ditimbulkan sangat tinggi. Oleh karena itu, sangat tepat untuk melakukan analisis statis yang ketat sebelum konstruksi. Analisis struktur merupakan kunci utama untuk mengetahui perilaku suatu struktur di bawah pengaruh kombinasi beban tertentu. Dengan bantuan analisis juga dapat ditentukan beban maksimum yang dapat ditopang oleh struktur tersebut, sehingga struktur tersebut kuat dan stabil serta tidak runtuh. Selain itu, dapat dipastikan bahwa pergerakan dan deformasi tetap berada dalam batas yang diperbolehkan.
Selain itu, apa yang disebut analisis linier dan nonlinier dilakukan dalam analisis. Desain biasanya dilakukan sebagai analisis linier untuk beban normal. Namun, dalam hal beban yang luar biasa, yang disebut analisis non-linier dipertimbangkan. Operasi abnormal seperti pemuatan seismik, sehingga segmen nonlinier dihitung. Jika struktur dibiarkan bergerak dalam zona linier bahkan di bawah beban luar biasa seperti beban seismik, kita harus meningkatkan kekakuan struktural, tetapi ini menambah biaya tambahan pada desain. Jika kita mencoba mempertahankan struktur dalam mode linier selama beban luar biasa (beban seismik), penganalisa harus berhati-hati dengan hasil analisis. Di sisi lain, jika kita melihat analisis nonlinier, berarti mengandung kesalahan dalam struktur. Namun, jika kita mempertimbangkan analisis linier, gaya diterapkan pada beban yang diterapkan tanpa tanda-tanda kegagalan. Jadi lebih baik diperiksa oleh analis terkemuka.
Faktor Penting Analisis Struktur
- Sifat Material Struktur
Untuk melakukan analisis struktur yang tepat, informasi komprehensif mengenai karakteristik bahan yang dimanfaatkan amatlah krusial. Data tersebut meliputi berat jenis, kuat tarik, kuat tekan, koefisien elastisitas, rasio racun dan lain-lain, memperoleh informasi tentang sifat-sifat bahan melalui pengujian. Vendor yang memasok beton atau baja saat ini menambahkan informasi tentang sifat material yang ditawarkan.
Kekuatan elemen struktural tidak hanya bergantung pada sifat material, tetapi juga pada dimensi dan bentuk geometrinya. Dan tentunya bahan yang digunakan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peraturan berikut mengatur penggunaan baja dan beton dalam konstruksi bangunan, antara lain:
1. SNI 2847-2013 Persyaratan struktur beton untuk bangunan gedung,
2. SNI 2052-2014 Tulangan
3. SNI 1729-2015 Data teknis struktur baja.
- Pembebanan
Satu unsur penting lain dalam analisis struktur adalah keakuratan estimasi tegangan pada struktur. Beban struktural adalah gaya yang bekerja pada bagian struktur atau sistem struktur. Analisis struktur dapat digunakan untuk menghitung bagaimana aliran dan distribusi gaya pada setiap komponen struktur menyebabkan gaya-gaya dalam pada komponen struktur tersebut. pada saat yang sama menghitung berapa banyak itu. Dengan mengetahui besarnya tegangan pada elemen struktur dan juga mengetahui kekuatan elemen tersebut maka dapat ditentukan apakah elemen tersebut dapat menahan beban yang bekerja atau tidak. Jika beban yang diterapkan pada bagian struktural melebihi kapasitasnya, maka dapat mengakibatkan kegagalan struktural. Oleh karena itu, kondisi ini selalu dipertimbangkan dalam proses desain struktural.
Untuk bangunan dan jembatan, beban vertikal yang terpenting adalah beban gravitasi, termasuk berat sendiri struktur dan berat semua bagian tetap bangunan, termasuk elemen tambahan, perkakas atau mesin yang merupakan bagian integral dari bangunan, yang dikenal sebagai mati beban Beban lain disebut beban hidup, yaitu. H. berat orang dan/atau benda bergerak yang bukan merupakan bagian dari bangunan, yang dapat menjadi beban terpusat atau bahkan menjadi beban yang tersebar di seluruh bangunan. area yang luas seperti tanah. Selain beban berat, beban horizontal seperti angin, gaya inersia akibat gempa atau tekanan tanah juga harus diperhitungkan.
Adapun berat statis, ini tidak boleh diremehkan:
SNI 1727 - 2013 Beban minimum untuk perencanaan gedung dan struktur lainnya. Mengenai beban gempa, perencanaan harus sesuai dengan SNI 1726 - 2012 Metode perencanaan keamanan gempa untuk bangunan dan struktur lainnya.
- Sistem Struktur
Selain sifat material dari setiap elemen yang membentuk struktur, beban yang bekerja pada struktur secara alami mempengaruhi distribusi beban struktur dari awal titik beban hingga pengantaran akhir melalui struktur ke pondasi dan tanah di bawahnya. Berikut adalah beberapa sistem struktur untuk bangunan:
- Rangka Kaku (Rigid Frame)
- Rangka Kaku Beserta Inti (Rigid Frame and Core)
- Rangka dengan Pengaku (Braced Frame)
- Dinding Pembantu Fasade dan Inti (Core and Fasade Bearing Wall)
- Dinding Pendukung Sejajar (Parallel Bearing Wall)
- Box Berdiri Sendiri (Self Support Box)
- Pelat Rata (Flat Slab)
- Pelat Kantilever (Cantilevered Slab)
- Kumpulan Tabung (Bundled Tube)
- Tabung dalam Tabung (Tube in Tube)
- Interspasial (Interspatial)
- Gantung (Suspension)
- Rangka Selang Seling (Staggered Truss)
Seperti bangunan, struktur jembatan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Di bawah:
1. Berdasarkan jenis material dari komponen strukturnya
Misalnya: Jembatan Baja, Jembatan Beton, Jembatan Komposit, Jembatan Tegangan,
2. Berdasarkan bentuk dan geometri struktur
Misalnya: Jembatan rangka, jembatan box girder, jembatan I-girder, jembatan T-girder, jembatan slab, drum, drum kotak,
3. Berdasarkan bagaimana jembatan memindahkan beban dari dek jembatan ke pondasi
Misalnya: Jembatan tali, jembatan gantung, jembatan lengkung.
Begitu pula dengan bangunan lain seperti bendungan, pilar, terowongan dan lain-lain. Pemahaman tentang sifat material, tegangan dan sistem struktur sangat penting dalam pemodelan dan analisis struktur untuk mendapatkan hasil analisis yang dapat mewakili kondisi realistik.
Cara Melakukan Analisis Struktur
Metode yang digunakan untuk melakukan analisis struktural tergantung pada ketelitian yang diperlukan. Sederhananya, itu dapat dibagi menjadi:
- Perhitungan Tangan
Menghitung secara manual adalah metode yang cepat dan mudah untuk memperkirakan efek gaya sederhana pada struktur yang sederhana. Sebagai ilustrasi, dapat dihitung torsi lentur dan gaya geser pada balok mendatar sederhana dari struktur yang diam, atau pada balok yang melintang dari struktur yang tidak pasti.
- Analisis Elemen
Analisis Elemen Hingga (FEA) adalah metode numerik canggih untuk memecahkan masalah kompleks dengan input variabel ganda seperti kondisi batas, pemuatan, dan tipe pendukung. FEA adalah teknik yang lebih kompleks tetapi lebih tepat dalam melakukan evaluasi struktur dibandingkan dengan perhitungan manual. Dalam pengaplikasiannya, struktur perlu dibagi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil (atau unsur-unsur) yang dapat dinilai secara terpisah untuk mendapatkan estimasi solusi yang lebih akurat.
Untuk struktur yang sederhana, FEA masih dapat dihitung dengan tangan menggunakan kalkulator atau spreadsheet, meskipun membutuhkan waktu lebih lama, tetapi untuk struktur yang besar dan kompleks, model FEA dapat terdiri dari ribuan kontribusi matriks, membuat kontribusi matriks menjadi tidak mungkin. memperkirakan dengan perhitungan manusia. Saat ini, FEA merupakan teknik analisis struktural yang amat tangguh dan tepat yang menjadi landasan bagi kebanyakan program analisis struktural.
- Software Analisis Struktur
Ada sejumlah besar perangkat lunak analisis struktural yang dapat melakukan perhitungan FEA yang akurat tanpa menentukan proses yang rumit secara manual, seperti ETABS, SAP2000, MIDAS, STAADPro, ABAQUS, SAFE, Tekla Structural Designer, S-FRAME ANALYSIS, dan lainnya.
Tujuan dari perangkat lunak ini adalah untuk memudahkan penganalisa untuk:
- Pemodelan bahan struktural, geometri struktural, beban struktural dan batasan lain yang ditentukan oleh insinyur
- Melakukan perhitungan dan analisa beban dan kombinasi beban pada member yang bekerja
- Membantu mengontrol kekuatan elemen selama fase desain.
Penutup
Diatas merupakan ulasan mengenai pengertian, tujuan, faktor, hingga cara melakukan analisis struktur
28 March 2023