Scroll Down
Swipe Up
Our Blog

Pahami Pengertian Kontraktor, Jenis, Tugas dan Tips Memilihnya
Kontraktor adalah salah satu profesi yang penting. Pengerjaan pembangunan untuk sebuah Gudang perusahaan, hunian rumah, jalan, dan lain sebagainya bukan menjadi sesuatu yang mudah dan tidak boleh sembarangan. Selain harus berhati-hati, juga harus dipikirkan secara detail jika ingin merencanakan pembangunan. Pihak yang akan hadir untuk membantu kita dalam proyek pembangunan jika dibutuhkan ialah kontraktor.
Jika ingin menggunkan jasa kontraktor maka akan diperlukan budget atau biaya tambahan, supaya pengerjaan proyek pembanguunan dapat dikerjakan dengan lebih terstruktur dengan hasil lebih memuaskan. Hasil yang lebih memuaskan tersebut dikarenakan dalam mengerjakan tugasnya, para kontraktor dalam menyelesaikan proyek pembangunan akan mengerjakan nya secara terspesialisasi.
Di Indonesia sendiri, kontrektor adalah salah satu profesi yang sangat penting dalam pembangunan infrastruktur di jalanan, gedung, gudang, renovasi gedung atau rumah, dan lain sebagainya. Beberapa infrastruktur yang dibangun oleh kontraktor biasanya akan mendukung kemudahan hidup bagi masyarakat.
Untuk lebih jelas dalam memahami hal-hal tentang kontraktor, mari simak penjelasnya berikut ini.
Apa itu Kontraktor?
Jika diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kontraktor diartikan sebagai pemborong atau anemer. Kontraktor memiliki definisi umum sebagai pihak yang bertanggung jawab melaksanakan semua atau beberapa bagian pekerjaan konstruksi. Kontraktor mempunyai tanggung jawab dalam menyediakan berbagai material, peralatan, tenaga kerja, hingga segala hal yang diperlukan dalam masalah pembangunan proyek. Biasanya jika sedang ada proyek maka kontraktor juga wajib untuk hadir dalam mengawasi pembangunan bangunan dan proyeknya.
Jika menurut bahasa, kontraktor itu sendiri berasal dari kata ‘kontrak’ yang berarti perjanjian secara tertulis antara dua pihak dalam perdagangan, sewa-menyewa, dan lain sebagainya. Hal tersebut juga berhubungan bahwa kontraktor mempunyai tugas memberikan keterampilan dan layanan kepada perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Pada saat menjalankan pekerjaannya, seorang kontraktor juga dibatasi dengan waktu penyelesaian, biaya, hingga berbagai hal terkait kontrak yang sudah terjalin.
Seorang kontraktor biasanya menerima proyek pekerjaan mereka dalam dua cara. Pertama, kontraktor dapat ditunjuk langsung oleh pemilik untuk melakukan pembangunan, dan kedua melalui lelang yang biasanya diadakan oleh pemilik. Penawar yang memenuhi kriteria pemilik dan menawarkan harga terbaik untuk produk berkualitas ini akan memenangkan lelang.
Dalam dunia kontraktor, ada beberapa istilah seperti kontraktor umum atau general kontraktor yang sering muncul, namun banyak orang yang masih bingung. Secara harfiah, kontraktor umum dan kontraktor umum adalah hal yang sama. Kontraktor umum atau kontraktor umum berarti kontraktor yang diberi wewenang oleh klien untuk berpartisipasi langsung dalam konstruksi pekerjaan. Singkatnya, kontraktor umum akan diotorisasi langsung oleh investor. Kontraktor umum dapat dikatakan sebagai kontraktor utama proyek, juga dikenal sebagai kontraktor utama proyek.
Tanggung Jawab Serta Tugas Kontraktor
Kontraktor tentunya memiliki beberapa tugas serta tanggung jawab utama yang harus dilakukan. tugas seorang kontraktor secara umum adalah menyelesaikan pembangunan dari pemilik kerjaan, sesuai dengan mutu, waktu, serta biaya yang sejak awal sudah disepakati bersama dengan sang pemilik proyek.
Pemilik proyek yang menggunakan jasa perusahaan kontruktor bisa berupa pribadi perorangan, badan hukum, bahkan dalam skala negara tergantung seberapa besar proyek pembangunan yang akan dilaksanakan tersebut.
Tugas dan tanggung jawab setiap kontraktor mungkin akan berbeda bergantung pada proyek yang sedang dijalankan. Tetapi, secara umum berikut ini adalah peran dan tanggung jawab dari kontraktor yang hampir selalu ada dalam setiap proyek yang dijalankan:
1. Merencanakan pengembangan dan implementasi proyek-proyek besar.
2. Menentukan kemudian mengestimasi berbagai aspek proyek, dari mulai bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
3. Mengantisipasi berbagai kemungkinan dalam perubahan proyek.
4. Memastikan spesifikasi kesehatan dan keselamatan pekerja kontraktor.
5. Menkoordinasikan semua pihak terkait dalam konstruksi sebagai klien dan subkontraktor.
6. Mengatur permasalahan syarat izin, hukum, dan berbagai peraturan lainnya.
Jenis-jenis Kontraktor
Profesi kontraktor tidak hanya terkait pembangunan rumah, jalan dan gedung-gedung bertingkat, namun lebih dari pada itu. Berikut ini adalah beberapa bidang usaha dan jenis kontraktor.
1. Bidang arsitektural
Di Indonesia, bidang arsitektural merupakan salah satu profesi kontraktor yang jasanya ramai digunakan oleh masyarakat umum. Pekerjaan kontraktor bidang arsitektural ini dapat meliputi bangunan berteknologi sederhana, teknologi menengah, hingga tinggi, serta arsitektur interior, lanskap, dan perawatannya. Bahkan, sering kali bidang arsitektural juga mencakup perawatan, lanskap, serta interior properti.
2. Bidang Sipil
Kontraktor di bidang pekerjaan sipil biasanya meliputi banyak pekerjaan, di antaranya ialah pembuatan jembatan, jalan, jalan bawah tanah, terowongan, jalur kereta api, landasan pesawat, bendungan, jaringan pengairan, hingga saluran drainase. Bukan hanya itu, beberapa tugas jasa kontraktor di bidang pekerjaan sipil juga dapat meliputi pembuatan Pelabuhan, struktur bangunan gedung, konstruksi pabrik, tambang beserta perawatannya, hingga penghancuran bangunan.
3. Bidang Tata Lingkungan
Bidang pekerjaan tata lingkungan akan mengurusi masalah-masalah yang berhubungan dengan rencana penataan perkotaan, seperti analisis dampak lingkungan, bangunan pengolahan air bersih, serta pengolahan limbah dan lain sebagainya. Hal-hal lain seperti pengembangan wilayah, perpipaan lembah beserta perawatannya akan diperhatikan kontraktor bidang tata lingkungan.
4. Bidang Elektrikal
Jasa kontraktor bidang elektrikal meliputi masalah-masalah kelistrikan. Beberapa tanggung jawab kontraktor di bidang elektrikal di antaranya adalah instalasi pembangkit, instalasi listrik, penangkal petir, jaringan transmisi dan distribusi, sinyal, telekomunikasi kereta api, telekomunikasi dan sarana bantu navigasi untuk udara dan laut, serta bangunan untuk pemancar radio.
5. Bidang Mekanikal
Kontraktor bidang mekanikal akan bertanggung jawab mengenai hal yang berhunungan dengan mekanik. Beberapa pekerjaan kontraktor di bidang ini di antaranya ialah instalasi industri, instalasi AC, instalasi minyak atau gas, konstruksi lift atau eskalator, dan perpipaan termasuk juga perawatannya.
Tips Memilih Kontraktor yang Baik
Jika ingin mencari kontraktor yang jujur dan baik merupakan hal yang penting. Pada saat ini, jasa kontraktor sudah tersedia dimana saja akan tetapi tidak semua bisa menjadikan pekerjaan menjadi efektif. Berikut ini beberpa hal yang akan membantumu dalam mempertimbangkan kontraktor yang akan dipilih.
1. Terdapat Identitas dan Kontak yang Jelas
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam memilih kontraktor adalah memilih mereka yang memiliki identitas yang jelas. Hal itu dikarenakan sebuah perusahaan kontraktor professional sudah pasti memiliki identitas yang jelas. Untuk identitas tersebut dapat meliputi legalitas perusahaan, kontak yang jelas dan mudah untuk dihubungi, serta alamat kantor dan perusahaan yang mudah diakses. Jika ada beberapa perusahaan kontraktor yang tidak memiliki identitas yang jelas sebaiknya dipertimbangkan kembali untuk diperkerjakan dalam sebuah proyek.
2. Rekam Jejak dan Portofolio Dapat Dilacak
Selain dari identitas, sebuah perusahaan kontraktor dapat diketahui tingkat profesionalnya dari segi rekam jejak dan protofolionya. Karena, rekam jejak dan portofolio sebuah perusahaan kontraktor adalah cerminan dari hasil kerjanya dan klien yang pernah menggunakan jasanya. Jika banyak klien yang puas memakai jasa kontraktor tersebut, maka perusahaan kontraktor tersebut layak dijadikan pilihan dan dipertimbangkan lebih jauh.
3. Perhitungan Harga yang Transparan
Cara selanjutnya untuk menemukan kontraktor yang baik adalah dengan melihat transparansi dari segi biaya. Harga yang ditawarkan dari perusahaan kontraktor merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan. Jangan pernah tergiur oleh harga yang miring atau murah. Pastikan untuk meminta detail mengenai harga yang ditawarkan sebelum menggunakan jasa kontraktor tersebut. Gunakanlah kontraktor yang menyediakan harga layanan jasa yang sesuai dengan kualitas yang ditawarkan. Jika harga dan kualitas yang diberikan dirasa masuk akal, maka jasa kontraktor tersebut dapat dipertimbangkan untuk digunakan.
4. Mengutamakan Keselamatan Kerja
Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah apakah perusahaan kontraktor tersebut mengutamakan keselamatan para pekerjanya. Hal tersebut tidak boleh dianggap sebelah mata, pasalnya kontraktor yang profesional tentu saja akan memprioritaskan keselamatan pekerjanya di lokasi proyek. Untuk mengetahui hal tersebut, kamu dapat melihat dari segi cara layanan perusahaan kontraktor tersebut menyediakan perlengkapan kerja, fasilitas tempat tinggal yang layak, makanan dan minuman yang cukup, serta lingkungan kerja yang aman.
8 August 2022

Memahami Tentang Apa Itu Desain Interior: Pengertian, Sejarah, Tujuan, Dan Ruang Lingkup
Secara singkat, desain interior adalah salah satu cabang dari bidang keilmuan seni rupa yang berfokus pada perancangan ruangan dan berbagai elemen-elemennya di dalam suatu bangunan. Namun, tak sedikit orang yang masih bingung dan menyamakan desain interior dengan dekorasi interior. Padahal memilih dan mencocokkan dekorasi hanyalah bagian kecil dari bidang keilmuan desain interior. Agar tidak salah lagi mengartikan dan apa saja yang dilakukan pada bidang studi ini, mari simak ulasannya berikut ini.
Pengertian Desain Interior
Desain interior adalah sebuah proses penyusunan dan penciptaan elemen atau unsur interior hingga menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan antara satu elemen dengan elemen yang lainnya. Tujuannya agar tercapai aspek estetis, kenyamanan, dan keamanan pada ruangan di suatu bangunan.
Pengertian dari desain interior tersebut atas diperkuat oleh pernyataan Suptandar (1995, hlm. 11) yang menyatakan bahwa desain interior adalah ilmu atau cara pengaturan ruangan agar persyaratan untuk mendapatkan kepuasan, keamanan, dan kenyamanan pada kebutuhan fisik maupun spiritual bagi pemakainya dapat terpenuhi tanpa mengabaikan faktor estetikanya.
Pengertian Desain Interior Berdasarkan Makna Kata
Jika makna leksikal atau kata dari definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, tentunya desain interior terdiri dari dua kata, yaitu “desain” dan “interior”. Dalam KBBI desain memiliki arti “kerangka bentuk; rancangan”, jadi desain adalah kegiatan merancang suatu rancangan. Sedangkan Interior sendiri dalam KBBI berarti bagian dalam gedung (ruang dan sebagainya) atau tatanan perabot (hiasan dan sebagainya) di dalam ruang dalam gedung dan lain sebagainya.
Jadi berdasarkan makna katanya, dapat disimpulkan jika desain interior adalah perancangan bagian dalam gedung sebelum benar-benar akan dibuat, supaya bagian dalam gedung berfungsi dengan baik dan sekaligus memiliki tampilan yang menarik.
Pengertian Desain Interior Menurut Para Ahli
Agar pemahaman tentang desain interior semakin mendalam, ada baiknya untuk mengetahui pengertiannya dari para akademisi atau ahli yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa pendapat para akademisi atau ahli mengenai pengertian desain interior.
1. D.K. Ching
D.K. Ching menjelaskan bahwa desain interior adalah proses merencanakan, merancang, dan menata ruang di sebuah bangunan agar dapat berfungsi memenuhi kebutuhan fasilitas atau sarana bernaung sekaligus berlindung bagi penghuninya. Ching juga menjelaskan bahwa desain interior merupakan proses untuk mewujudkan kondisi ruang yang memiliki fungsi untuk menentukan dan juga mengatur aktivitas, mengekspresikan ide, penampilan, tindakan, kepribadian, dan perasaan, serta memelihara aspirasi.
2. Alexander C
Jika menurut Alexander C, yang dimaksud dengan desain interior adalah elemen atau komponen fisik yang pas pada sebuah struktur fisik.
3. Dodsworth
Sedangkan menurut Dodsworth, desain interior memiliki tujuan untuk menjadikan manusia sebagai pengguna ruang mampu beraktivitas secara efektif dan merasa lebih nyaman di ruangan tersebut.
Sejarah Dari Desain Interior
Mirip seperti seni rupa, sejarah desain juga sangat bergantung pada peninggalan-peninggalan artefak yang berkaitan dengan desain interior. Hal ini juga berlaku untuk desain interior. Berdasarkan artefak yang ditemukan, dapat diketahui kalau setiap kebudayaan memiliki pola perkembangan desain interior yang berbeda. Setiap peradaban mengembangkan gaya furnitur dan dekorasi ruangang yang berbeda berdasarkan budaya dan ketersediaan material di wilayah geografis masing-masing.
1. Perkembangan Interior di Mesir, Yunani dan Romawi Kuno
Salah satu peradaban tertua yang telah lama mempraktikkan desain interior adalah peradaban Mesir kuno. Oleh karena itu, kita dapat menelusuri perkembangan peradaban Mesir kuno dan mengetahui sejarah perkembangan desain interior. Banyak tradisi seni berasal dari Mesir karena orang Mesir kuno memiliki keahlian tinggi. Masyarakat Mesir mampu menciptakan berbagai artefak yang estetis, bahkan dengan peralatan yang cukup terbatas.
Furnitur parket adalah penemuan berharga yang ditemukan oleh orang Mesir kuno. Penemuan ini masih digunakan sampai sekarang. Selain itu, Mesir adalah penenun yang andal dan pembuat furnitur utama, secara historis menggunakan sambungan struktural yang umum bahkan hingga hari ini. B.: Struktur pas, duri dan duri. (Aronson, 1965, hal. 312).
Selain Mesir, budaya kuno yang bisa menjadi pencetus desain interior adalah Yunani kuno, yang bangunan kunonya menekankan candi dan bangunan umum (common property) dengan fungsi religi. Selanjutnya, orang Romawi, kebalikan dari orang Yunani, terkenal dengan bangunan dan interior mereka yang lebih bermanfaat untuk kepentingan duniawi mereka.
2. Perkembangan Interior Dari Zaman Renaisans
Perkembangan besar dalam sejarah desain interior juga dapat dilihat selama Renaissance Italia, ketika semua aktivitas artistik mencapai puncaknya. Perkembangan seni rupa selama periode ini terutama ditopang oleh kekayaan kaum bangsawan dan penguasa (Wealle, 1982, hlm. 215).
Dalam penelitiannya tentang sejarah desain, Axel von Sardem (1987) menemukan bahwa pada akhir abad ke-16 di Italia terdapat istilah designo esterno, yang memiliki arti pekerjaan yang telah selesai. Diyakini bahwa sejarah desain interior dimulai sekitar waktu ini, karena desain interior dan dekorasi interior mulai memainkan peran khusus sekitar waktu ini.
Elemen-elemen Penting Pada Penciptaan Desain Interior
Untuk pemahaman lebih lanjut, mengetahui elemen atau unsur dasar yang membentuk interior adalah hal utama yang perlu diketahui. Mengetahui unsur pembentuk juga berarti mengetahui juga hal apa saja yang dapat dirancang dan diperhatikan untuk membuat desain interior yang baik.
Karena desain interior adalah salah satu cabang dari ilmu seni rupa, maka elemen-elemennya serupa dari elemen seni rupa juga dapat ditemukan, seperti garis, titik, warna, tekstur, ruang, bidang, dan lain sebagainya. Namun desain interior memiliki elemen yang unik dan spesifik yang harus diperhatikan pada saat merancangnya. Beberapa elemen unik dari desain interior tersebut akan dijabarkan berikut ini.
1. Lantai
Sebagai batas bagian bawah interior ruang dan terbentang secara mendatar atau horizontal, terdapat beragam treatment yang bisa diaplikasikan pada lantai. Beberapa di antaranya adalah jenis material, pengaplikasian bentuk, dan perbedaan tinggi pada lantai.
2. Dinding
Dinding adalah unsur interior yang menjadi sekat pada ruang. Membentang vertikal, dinding biasanya menjadi bidang yang paling dominan dari sebuah ruang. Dinding bisa diaplikasikan dengan sejumlah material pembentuk, material finishing, pencahayaan, dan lain sebagainya.
3. Langit-Langit atau Ceiling
Menjadi pembatas pada bagian atas ruang, langit-langit atau ceiling secara umum tak terlalu diperhatikan oleh orang awam. Namun, melalui perancangan yang unik, ceiling ini dapat menciptakan efek yang jauh lebih baik. Modifikasi langit-langit bisa dilakukan melalui penggunaan jenis material, perbedaan ketinggian, serta varian bentuk.
4. Elemen Estetis
Elemen estetis pada desain interior mengacu pada prinsip desain. Sebagai contoh, proporsi, keseimbangan, skala dan juga kesatuan ruang. Pemakaian benda seni dan bernilai estetis juga perlu dilakukan agar elemen ini dapat tercipta.
5. Elemen Bukaan
Maksud dari elemen bukaan pada interior ruang ini adalah pintu, ventilasi, dan jendela. Melalui desain bukaan yang apik, sirkulasi udara pada ruang akan terjaga. Dengan begitu, ruangan menjadi lebih nyaman juga sehat untuk ditinggali.
6. Elemen Cahaya
Elemen cahaya dapat diaplikasikan agar ambience ruang dapat terbentuk sesuai kebutuhan dan keinginan penghuninya. Tak harus terang, ruangan harus memiliki pencahayaan dengan intensitas yang cukup. Bila perlu, berikan opsi pengontrol cahaya agar ruangan mampu memberikan kebutuhan penerangan yang pas.
Ruang Lingkup Profesi Desain Interior
Tugas dan jangkauan dari pekerjaan desainer interior meliputi perancangan furnitur dan asesoris ruangan lainnya, bukan hanya memilih dan mencocokannya saja seperti dekorator interior. Berikut ini adalah beberapa ruang lingkup dari pekerjaan desain interior.
1. Merancang bentuk perabot furnitur dengan pertimbangan egonomi, fungsi, gaya, keawetan finishing, kestabilan struktural dalam penggunaan, memilih rel laci, engsel dan handel yang tepat, serta penentuan penggunaan bahan dan penempatan dalam ruang.
2. Menentukan tipe dan gaya jendela atau daun penutup lain yang tepat berdasarkan pengendalian cahaya dan sinar matahari , privasi, anti api, perlengkapan akustik dan sistem pengontrolnya.
3. Memilih bentuk dan metode yang tepat dalam penempatan benda seni atau dekorasi dan memastikan bahwa benda tersebut tidak akan jatuh atau melukai seseorang.
4. Memilih jenis pelapis dinding yang tepat berdasarkan aspek keindahan, keawetan, fungsi akustik, kemudahan dalam pembersihan, keamanan dari api, dan memastikan bahwa wall finishes yang digunakan tidak menimbulkan alergi atau beracun.
5. Memilih jenis tanaman yang seseuai dan memastikan bahwa tanaman yang dipilih tidak memiliki bau yang kuat atau beracun yang membahayakan manusia terutama untuk anak-anak.
6. Menggambarkan rencana ruang dan menunjukkan letak perabot yang sesuai dengan keinginan klien maupun persyaratan aksesibilitas ruang.
7. Memilih jenis dan bentuk lampu berdasarkan fungsi dan kesan yang diinginkan, menggambarkan dan menunjukkan lokasi penempatan lampu berserta pengontrolannya.
8. Menentukan bahan, bentuk, warna dan pola lantai yang tepat berdasarkan fungsi dan kesan yang diinginkan. Unsur fungsi yang harus diperhatikan meliputi ketahanan terhadap api, kemampuan meredam suara dan keamanan (tidak licin).
Tujuan desain interior
Dilihat dari pencapaian yang ingin diraih, tujuan desain interior amatlah sederhana. Beberapa tujuan dari desain interior tersebut meliputi beberapa poin di bawah ini.
1. Memperbaiki fungsi
2. Memperkaya nilai estetika
3. Meningkatkan aspek psikologis dari sebuah ruangan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari desain interior tidak hanya memperindah suatu ruangan saja, namun juga memperbaiki atau memastikan fungsi setiap elemen interior dapat berjalan dengan baik, serta meningkatkan aspek psikologisnya pula dari setiap ruangan yang dirancang.
Jangan Remehkan Desain Interior Demi Dapatkan Hunian yang Nyaman
Itulah sekilas penjelasan mengenai apa itu desain interior, sejarah, dan elemen penting di dalamnya. Desain interior ini memang sudah seharusnya dipertimbangkan dengan matang agar ruang pada sebuah bangunan mampu memperbaiki fungsinya, memperkaya nilai estetis, dan menumbuhkan aspek psikologis di dalamnya.
Oleh karena itu, jangan remehkan peran desain interior demi dapatkan hunian yang nyaman dan mampu memberikan segala kebutuhan penghuninya.
8 August 2022

Pengertian Dan Jenis Komponen Struktur Bangunan
Membangun sebuah hunian tentu perlu banyak pertimbangan serta perhitungan. Dan pada tiap bangunan atau hunian tentu harus terdapat struktur yang menopang. Sebelum membangun bangunan, ada baiknya untuk mengetahui seluk beluk bangunan mulai dari gambar dan jenis struktur bangunan hingga komponen apa saja yang harus ada di dalamnya karena dalam proses pembangunan harus terdapat perencanaan yang matang guna untuk memenuhi standar keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pada bangunan.
Secara harfiah, struktur bangunan dapat diartikan sebagai bagian-bagian yang membentuk berdirinya sebuah bangunan, mulai dari pondasi, sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda, hingga atap. Fungsi utama dari struktur bangunan sebenarnya untuk mendukung keberdaan elemen-elemen konstruksi lain, seperti interior, arsitektur bangunan, hingga membentuk suatu kesatuan. Namun, dalam membangun sebuah bangunan tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, terutama untuk bangunan yang bertingkat tinggi sangatlah diperlukan perencanaan pembangunan dengan struktur yang baik dan bertitik pada standar yang telah ditetapkan dalam peraturan pemerintah. Pembangunan struktur pada peraturan pemerintah yaitu :
Standar Tata Cara Menghitung Struktur Beton No : SK SNI T-15-1991-03
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung Tahun 1983
Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung Tahun 1983
Terdapat jenis struktur bangunan yang biasa diaplikasikan yaitu struktur atas dan struktur bawah. Namun, ada pula yang membagi struktur bangunan menjadi tiga jenis, yaitu struktur atas, struktur tengah dan struktur bawah.
Struktur bangunan atas merupakan seluruh komponen yangberada di atas tanah. Struktur bagian atas memiliki fungsi yaitu sebagai penopang bangunan dalam bentuk rangka, kuda-kuda atau balok.
Struktur bangunan tengah memiliki letak yang berada di antara tanah dan atap seperti dinding, kolom, dan juga ring. Bagian ini merupakan bagian yang dihuni oleh manusia.
Struktur bangunann bawah merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah. Struktur ini meliputi pondasi dan sloof (konstruksi beton bertulang). Bagian ini berfungsi untuk menahan seluruh beban bangunan yang berada di atasnya.
Bangunan yang lengkap tentu harus memiliki berbagai struktur yang melengkapi, sehingga terbentuklah suatu bangunan yang sempurna. Tiap komponen harus dipertimbangkan dalam pemilihannya oleh para arsitek. Berikut komponen-komponen yang terdapat dalam struktur bangunan :
Kolom
Kolom dapat diibaratkan sebagai kerangka manusia. Jadi, jika terdapat bagian yang rusak dan tidak memenuhi standar, maka akan mempengaruhi seluruh ketahanan tubuh. Struktur bangunan pada kolom terdiri dari besi dan beton. Kedua material ini memungkinkan kolom atau bagian struktur lain seperti sloof dan balok mampu menahan gaya tekan dan tarik bangunan.
Fondasi
Fondasi merupakan dasar bangunan yang kuat dan berada pada bawah permukaan tanah, fungsi dari fondasi adalah sebagai penopang beban bangunan yang berada di atasnya. Jika fondasinya kuat, maka bangunan yang berdiri tidak akan mudah roboh.
Struktur basemen
Biasanya, hanya bangunan tinggi dan besar yang umumnya memiliki basemen. Dalam bangunan sendiri, basemen difungsikan sebagai alternatif untuk mengatasi keterbatasan lahan. Dalam pembuatannya, galian basemen harus diperhatikan dengan baik karena perannya cukup krusial. Metode galian struktur basemen umumnya terdiri dari open cut, cantilever, angker dan strut.
Galian tanah
Galian tanah nantinya akan langsung terhubung dengan bagian-bagian yang penting di tanah seperti adanya bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon. Jika pada galian terdapat saluran air, pipa pembuangan, kabel listrik, telepon maka secepatnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang. Pengerjaan ini biasanya diserakan ke bagian kontraktor karena segala kerusakan yang terjadi pada pengerjaan galian tanah sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.
Balok
Jika kolom merupakan rangka penguat vertical, maka balok merupakan rangka penguat horizontal. Balok berfungsi untuk pengikat kolom dan duudukan untuk lantai atas dan atap. Sama seperti kolom, balok juga terbuat dari besi dan beton.
Tangga
Tangga merupakan penghubung antara lantai satu dengan yang lainnya. Tangga biasanya terdiri dari komponen berupa plat, borders, dan anak tangga. Tangga juga memiliki beberapa tipe yakni tangga membentang horizontal, tangga spiral, tangga melayang, dan tangga terjepit sebelah yang bertumpuk pada balok tengah.
Plat lantai
Plat lantai disebut juga sebagai lantai tingkat yang letaknya tidak berada di atas tanah langsung. Plat lantai biasanya disusun dari balok-balok yang bertumpu pada kolom bangunan. Bahan plat lantai cukup bervariasi, mulai dari kayu, beton, maupun semen. Untuk saat ini, hampir seluruh gedung menggunakan plat lantai dari beton bertulang karena dapat menahan beban tarik dari beban tekan.
Atap
Atap merupakan komponen utama dari struktur bangunan yang menutup atas bangunan. Pembuatan atap biasanya menyesuaikan dengan daerah tempat tinggal. Pembuatan atap harus merencanakan beberapa hal seperti luas area, bentuk dan konstruksi yang diingiinkan, serta lapisan penutupnya.
25 April 2022